Dragon Chain Ori
Chapter 1 Part 4
Nozomu bekerja paruh waktu lagi
di distrik komersial keesokan harinya.
Tidak ada rekan hari ini, dan Boss memintanya untuk mengatur dan mencatat kargo di area deposit. Setelah memastikan kargo yang akan diangkut, dia melapor ke Bos dan Bos memiliki sesuatu untuk diceritakan dan menelepon Nozomu,
"Ngomong-ngomong, Nozomu, apa
kau mendengar tentang pemburu yang melihat naga di hutan beberapa hari yang
lalu?"
"Naga ...?"
Naga.
Eksistensi terkuat di seluruh benua.
Salah satu spesies roh dan
memiliki kekuatan yang luar biasa.
Tampaknya beberapa orang yang
pernah mengalahkan naga dan mendapatkan kekuatannya
Eksistensi yang disebut Dragon
Slayer tidak ada untuk saat ini dan mereka hanya ada dalam buku teks dan legenda.
"Tapi, apa yang dilakukan
seekor naga legendaris di dekat kota?"
“Aku juga berpikir begitu,
mungkin naga itu hanya salah lihat. Nah, karena kau sering pergi ke hutan, Kau harus
tetap berhati-hati meskipun itu "Lóng" . "
Ketika Dia mengatakan itu, Bos
tertawa sambil tersenyum.
Tidak seperti Naga,
"Lóng" adalah sejenis binatang iblis.
Kekuatannya tidak sekuat naga dan
kecerdasannya rendah, tetapi mereka merupakan ancaman yang sangat besar bagi
manusia.
Kekuatannya pasti salah satu yang
tertinggi diantara kategori binatang iblis, Tentu saja, tak peduli bagaimana Aku
tidak akan bisa menang melawannya.
"Aku mengerti. Aku akan
berhati-hati."
Aku berterima kasih kepada Bos
dan pulang untuk pergi ke tempat Shishō.
=============================================
Nozomu pulang, menyiapkan pedang,
dan menuju gubuk tempat Shishō berada.
Dia menggunakan pakaian yang minimalis
dari kulit binatang iblis yang tidak akan menghalangi gerakannya, sebuah pisau dan
kantong yang diikat pada ikat pinggang, beberapa alat medis seperti potion
dalam kantong, smokescreen, sound ball, dan thunder ball.
Seperti namanya, smokescreen
akan menghasilkan tabir asap, dan sound ball membuat suara yang sangat
keras yang bertujuan untuk menakut nakuti monster lemah. Akhirnya, Thunder
Ball, benda ini akan mengeluarkan petir sebanding dengan sihir tingkat atas
di sekitar area yang dilempar, dan harganya sangat tinggi.
Karena Dia memiliki kemampuan
dasar yang rendah dan hanya dapat menggunakan teknik Qi yang terbatas karena Ability
Suppression-nya, jadi dia membelinya untuk berjaga-jaga.
Biarpun efek buff item
yang mempengaruhinya ditekan, kekuatan item yang tak bergantung dengan Nozomu tidak
ditekan, jadi dia selalu membawanya saat dia pergi ke hutan.
Dalam perjalanan ke gubuk,
tiba-tiba kabut muncul, jadi dia mempercepat dirinya. Kabut berangsur-angsur
menjadi lebih tebal dan jangakaun mata hanya sejauh 1 meter.
"Ini buruk."
Nozomu bergumam, dan ketika dia
melihat kompas yang ada di tangannya, benda itu tidak menunjuk ke arah manapun
dengan stabil, dia berbalik.
"Apa artinya ini."
Ada banyak binatang iblis di
hutan ini, tetapi mereka tidak memiliki karakteristik yang akan membuat kompas menjadi
rusak. Ketika Dia merasa tidak sabar dengan situasi abnormal ini.
Dia menarik napas dalam-dalam
agar tenang dan melihat sekeliling lagi.
Pepohonan yang lebat dapat dia
gunakan untuk bersembunyi, tapi itu bukan tempat dimana dia bisa beristirahat
dengan tenang.
"Untuk sekarang tak ada
gunanya berdiam diri di tempat ini.”
Saat ini perlu untuk mengamankan
tempat yang aman, jadi dia berjalan dan menandai pohon yang dia lewati dengan
pisau agar tidak tersesat. Setelah beberapa saat, dia sepertinya telah melewati
hutan, pepohonan hilang, dan dia sampai ke tempat terbuka.
Sepertinya kabut berangsur-angsur
mulai menghilang. Saat dia merasa lega, pemandangan di sekitarnya tiba-tiba
terdistorsi.
"Eh?"
Sesaat kemudian, dia berdiri di
tempat yang aneh. Dikelilingi oleh pegunungan dengan tanah tandus sejauh mata memandang.
Tempat ini jelas bukan di sekitar Arcazam.
Sebuah bayangan besar menutupi
dirinya yang kebingungan. Saat dia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi,
Nozomu membatu. Sebuah benda hitam besar menutupi setengah langit.
Memiliki 6 sayap besar dengan 5
warna dan mengepak dengan kuat.
Ia memiliki sisik hitam legam dan
kedalaman sisiknya sepertinya melambangkan seberapa tahun dia telah hidup.
Matanya memantulkan kegelapan
yang terdalam(abyss) dan menatap pria kecil di atas tanah.
Semuanya adalah wujud dari
keputus-asaan.
"Dragon King Tiamat"
Naga paling sesat di antara kesesatan
yang lain, ditakuti oleh naga lainnya dan bahkan memakan ras-nya sendiri.
Itu adalah naga legendaris yang
menghilang dari tanah ini lebih dari 5.000 tahun yang lalu.
Nozomu berdiri dengan ekspresi
terkejut.
Dia tidak dapat memahami situasinya.
Jika Kau berpikir dengan normal,
tak peduli berapa banyak binatang iblis yang muncul, Kau tidak akan terpikirkan
untuk bertemu naga legendaris tepat di kota kau tinggal tepat di depan mata.
Dia bingung, tapi faktanya, tempat
ini adalah dunia alternatif diantara dunia nyata dan dunia roh, diciptakan
untuk menyegel Tiamat dengan kekuatan pembuluh darah di seluruh benua.
Namun Tiamat memiliki kekuatan
yang luar biasa, jadi penjara yang sempit dan sementara ini bisa dihancurkan
karena fluktuasi di kekuatan pembuluh darah benua.
Fluktuasi melewati garis ley*,
karena garis ley itu mungkin terhubung di suatu tempat di benua dan membuat
sebuah jalan.
Jalur ini terlalu kecil untuk
dilalui Tiamat, tetapi kebanyakan makhluk seperti manusia bisa melewatinya. Nozomu
lewat tanpa mengetahui jalan masuk dan keluar di dunia yang sempit ini.
Tiamat menghadapi Nozomu. Di
matanya adalah rasa senang karena menemukan mangsa untuk pertama kali setelah
sekian lama.
Saat naga hitam legam itu melipat
sayapnya, ia turun menuju Nozomu. Nozomu menyelimuti seluruh tubuhnya dengan
Qi, menendang tanah dan meninggalkan tempat itu segera.
Segera setelah itu, Tiamat turun
dengan sebuah auman.
Massa naga yang turun ke tanah
menyebabkan tanah hancur dan menyebar karena gelombang kejut.
Nozomu terkena oleh gelombang
kejut, terpental dan terhempas ke tanah.
Tidak ada cedera yang serius
karena dia mengambil posisi bertahan dengan instan, tapi Ada luka di beberapa
tempat karena pecahan batu.
Dia segera memutuskan untuk lari.
Dia melempar semua bola tabir
asap yang dimilikinya dan kabur ke hutan dengan kecepatan penuh di antara tabir
asap yang telah dihasilkan.
Dia berpikir bahwa jika dia
bersembunyi di pepohonan, dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk melarikan
diri. Namun, idenya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
"Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Saat dia berlari di antara pekatnya
asap, semua tabir asap menghilang dengan sebuah auman yang luar biasa.
Tak hanya itu, ia kembali
terhempas oleh gelombang kejut yang melanda.
Melihat Tiamat, dia bahkan tidak
bergerak sama sekali, hanya dengan raungan sederhana dan gelombang kejut yang
menyertainya dapat menghempaskan semua asap tadi.
Ketika Nozomu tercengang, Tiamat
membuka mulutnya lebar-lebar dan api hitam besar berkumpul di mulutnya.
Dengan Hitam pekat bercamput
berbagai warna di dalamnya.
Alarm Nozomu secara naluriah
mulai berdering dengan maksimal dan berlari secepat mungkin.
Api besar yang dihembuskan
melewatinya pada menit terakhir dan mendarat di hutan.
Saat berikutnya, suara itu
menghilang. Ketika dia menyadarinya, dia terbang di langit.
Berenang di udara untuk pertama
kali dalam hidupnya, rasanya tak begitu nyata, tapi beberapa detik kemudian, dipuk
dengan kerasnya tanah memaksa kesadarannya untuk kembali ke kenyataan.
Dia memeriksa tubuhnya yang
terluka karena terjatuh, dan meminum potion dari kantong.
Saat merasakan healing potion
menyembuhkan tubuhnya, dia melihat hutan dan area sekitarnya dan menjadi terdiam.
Semua Hutan terbakar habis.
Di titik benturan, terdapat kawah
yang tampak cukup besar bagi Solminati Academy untuk menempatinya dan
keberadaan tempat itu benar-benar lenyap.
Pepohonan di sekitar kawah telah
terhempas dan menguap tak bisa mempertahankan bentuk aslinya, mungkin karena
pohon-pohon itu terbakar dalam sekejap.
Pohon-pohon yang hampir tidak
terbakar, roboh dari akarnya oleh gelombang kejut.
Melihat kembali ke Tiamat dengan
ekspresi terkejut, naga hitam legam itu melebarkan keenam sayapnya yang
memnpunyai 5 warna.
Energi sihir yang diwarnai dalam
lima warna yang tak terhitung tercipta di sayapnya.
"Sihir roh"
Sihir yang digunakan oleh spesies
roh untuk menggunakan kekuatan dunia. Tidak seperti sihir lain yang digunakan
oleh spesies non-roh. Sihir roh, tidak membutuhkan proses duniawi, langsung
aktif saat itu juga, membuat kecepatannya tak bisa dibandingkan dengan sihir
lainnya.
Energi sihir yang tak terhitung
jumlahnya menuju ke arahnya, meninggalkan jejak cahaya. Jumlahnya tak terhitung
dan memenuhi sebagian besar pandangannya.
Nozomu memotong energi sihir itu
dengan katananya sambil mundur dengan sekuat tenaga, tetapi dia dengan mudah
ditelan oleh kumpulan cahaya dengan jumlah yang terlalu besar.
Tetap saja, dia menahannya dengan
sekuat tenaga untuk menghindari cedera fatal. Saat hujan cahaya reda, terlihat
Nozomu dengan banyak luka tusukan menembus tubuhnya.
Dia mengambil banyak potion
dan meminumnya sekaligus.
"Guuuu!"
Ia memandang Tiamat yang perlahan
mendekatinya sambil mengerang saat potion menyembuhkan tubuhnya secara
paksa. Tidak mungkin untuk melarikan diri jika melihat keadaan hutan.
Hutan yang menyembunyikannya akan
dibakar, bahkan jika dia bisa bersembunyi tempat itu akan terhempas sekali
lagi. Dia hanya punya satu pilihan, yaitu pertarungan dengan diisi dengan
keputus asaan.
"Uhhhhhhh …………"
Sudah lebih dari sepuluh menit
sejak pertarungan dimulai. Tidak, itu bukan pertarungan. Pertarungan hanya
mungkin terjadi jika ada musuh, tapi untuk naga hitam itu, hal semacam ‘musuh’
tidak ada di depannya.
Nozomu hanyalah mainan yang
menghilangkan kebosanannya. Naga hitam itu dapat membunuh Nozomu dalam sekejap,
tetapi bagi naga hitam itu saat ini dia tidak merasakan pertarungan tapi
permainan.
Persis seperti kucing yang
bermain dengan tikus.
Kalasan itu, Nozomu bertahan
selama sepuluh menit yang terasa abadi ini.
Namun, hanya ada keputusasaan
menunggu di luar itu.
Dia bahkan tidak bisa melukai
sisik dengan segala macam tebasan dan teknik Qi yang dia gunakan tanpa berpikir.
Bahkan jika dia menghindari ayunan
lengan Tiamat, Dia akan terhempas dengan gelombang kejut. Tidak mungkin untuk
melarikan diri dengan keadaan seperti ini. Tidak ada apapun di tangan Nozomu
yang dapat menembus sisik Tiamat. Dia kehabisan energi, dan penguatan fisik
dengan Qi hampir mencapai batasnya.
Dalam situasi seperti berjalan di
atas tali, batas akhirnya datang. Dia tidak tahu berapa kali terhempas dan
membentur tanah, tapi semua itu membuat tubuhnya mati rasa. Efek Qi telah habis.
Dia menelan potion terakhir dengan tangannya yang gemetar dan berhasil
bangun sekali lagi.
Tiamat mengangkat tangannya yang
seperti menara ke Nozomu.
Nozomu tahu dia tak bisa
menghindarinya, karena itu dia memperkuat tangganya dengan Qi.
Dalam menghadapi kematia, Nozomu mengingat
semua hal yang dilakukannya seperti roda berputar.
Dalam kesadarannya yang
samar-samar, Nozomu mengingat semuanya saat dia berada dalam keadaan yang putus
asa, Dia melihat kembali masa lalunya. Senyuman orang tuanya di kampung
halaman.
"Kalau dipikir-pikir, Aku belum
melakukan banyak hal ke orang tua ku."
Mereka adalah orang tua yang
baik. Mereka tidak mengatakan apa-apa saat dia ingin mendukung Lisa, dan
meskipun mereka hidup berkecukupan mereka tetap mengirimnya ke sekolah.
Dia bertemu Lisa dan jatuh cinta
pada pandangan pertama.
"Kalau dipikir-pikir, itu
cinta pertamaku, konon cinta pertama itu tidak akan langgeng, tapi kurasa itu
memang benar? "
Saat itu aku mengakui perasaanku
dan yakin bahwa perasaanku telah tersampaikan. Tapi pada akhirnya ………….
Dia ingin mendukung impian Lisa.
Dengan sumpah di hatinya, dia mengetuk pintu Solminati Academy hanya dengan
pikiran itu.
"Aku ingin mendukung impian
Lisa. Kuharap bisa tetap begitu... tapi tetap saja..."
Kemampuan dan nilainya tak bisa
berkembang seperti yang diharapkan, meskipun telah bersabar dan berjuang,
jalannya ditutup karena manifestasi dari Ability Suppression. Lisa
tiba-tiba mengucapkan selamat tinggal dan Dia diisolasi dari sekolah.
"Aku ... kenapa, kenapa ...
aku bertanya-tanya kenapa dia tidak memberitahuku apa-apa ..."
Hatinya masih sakit sampai
sekarang. Dia bertanya-tanya apakah keberadaannya adalah masalah besar bagi
Lisa.
Dia bertemu Shishō, dan sedikit
cahaya menyala.
"Aku senang bertemu Shishō.
Dia wanita liar, tapi dia jelas orang baik."
Setiap hari adalah latihan yang
mengerikan, tapi Shisho pasti khawatir padanya.
Pada awalnya, Dia ingin
mengabaikan Nozomu, tetapi pada akhirnya dia membantunya sambil mengeluh
tentang keadaannya yang sedang diserang oleh Anjing Liar.
Ketika dia memikirkannya sekarang,
Dia bisa kembali ke dirinya yang dulu. Yang dapat marah dan tertawa dengan
jujur.
Sesaat kemudian, kejutan
menghantamnya, menghapus ingatannya dengan kesadarannya.
Lengan Tiamat mencapai tanah di
depan Nozomu. Setelah itu, dia terlempar dan berguling di tanah.
Tiamat jelas sedang bermain.
Ekspresinya terlihat puas dan sama sekali tidak terlihat mengancam.
Tiamat membuka mulutnya
lebar-lebar. Api yang hitam berkumpul di dalamnya. Apakah lelah bermain
dengannya atau ingin sejauh mana dia bisa bertahan. Manapun itu, dia tidak
punya cara untuk bertahan.
"Gugu, Aghh ..."
Nozomu mengeluarkan suara yang
sudah tak jelas dan menatap api itu. Hampir tidak sadarkan diri, dia bahkan
tidak bisa lagi memikirkan masa lalu.Lentera ajaib telah lewat dan hanya tanda
kematian yang gelap dan dingin disekitarnya.
"Mati"
Dia menghadapi kematian dan
menjadi kaku.
"Mati"
"kematian" ini lebih
kuat daripada saat diserang oleh Anjing Liar di hutan.
"Aku tidak
menginginkannya"
Dia hampir tidak memiliki
kemampuan untuk berpikir jernih, dan mengembangkan instingnya.
"Aku tidak ingin mati"
Hal Itu menjadi rasa haus yang
kuat akan kehidupan dan membakar kehidupan terakhir di dalam dirinya.
“Aku tidak ingin menyerah”
Ini adalah perwujudan dari ‘will
of live’ yang pernah dilihat Shino.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
Saat berikutnya, dia berteriak
dengan keras dan meraung ke arah naga hitam yang bermain dengan hidupnya.
Nozomu melangkah menuju Tiamat
dengan raungan yang membakar kehidupan terakhirnya.
Dia sangat cepat, sulit untuk
percaya bahwa itu dilakukan oleh manusia yang sekarat.
Namun, itu lebih lambat daripada saat
dia fit, dan api disemburkan tanpa dirinya dapat mendekati tiamat bahkan hanya
setengah pun.
"Lambat"
Pikiran Nozomu hanya terfokus untuk
menghilangkan ancaman di depannya untuk tetap hidup. Konsentrasinya yang
ekstrim memperluas indra waktunya berkali-kali lipat. Di dalamnya, dia frustrasi
karena gerakan lambatnya.
“Kenapa aku sangat lambat !!”
Dengan ini, api kematian yang mendekat
di depannya tidak dapat dihindari.
Ketika Dia melihat tubuhnya,
tiba-tiba sebuah rantai yang belum pernah dia lihat sebelumnya mengikatnya.
"Apakah karena ini !!"
Dia yakin bahwa rantai ini adalah
belenggu dan meraih rantai ini untuk memotongnya.
Jika Kau berpikir dengan logis,
tak mudah untuk memotong sebuah rantai. Tapi dia yakin bahwa dia akan
memutuskan rantai ini karena suatu alasan.
"Ini menghalangi ...
Aaaaaaaaaaaaa !!!"
Dia menarik rantai dengan paksa
dan rantai itu putus dengan suara runtuh. Sesaat kemudian, dia mempercepat
gerakannya dalam sekejap dan lewat di bawah nyala api yang besar.
Tiamat sesaat kehilangan
pandangannya karena kecepatannya. Nozomu mengerahkan seluruh kekuatannya untuk
kesempatan ini.
Walaupun tubuhnya belum sepenuhnya
pulih, tubuhnya bergerak secara instan melalui pikirannya.
Kemampuan fisiknya jelas melebihi
keadaan dimana dia sehat bugar.
Dia memasukkan katananya sambil
berlari. memasukkan semua energinya ke dalam katana, mengompress energi itu
kemudian Menarik keluar katana dengan teriakan semangat bertarungnya.
“Teknik Qi ‘Phantom’.”
Qi yang lebih tipis dari rambut
dan lebih tajam, ditembakkan dengan kecepatan yang sama saat dia menarik
pedangnya. Dia memotong kedua mata Tiamat dengan satu tebasan lurus.
Tiamat mengaum dan menanggapi
serangan yang tak pernah dia pikirkan sebelumnya.
"Phantom" adalah
teknik sederhana yang menembakkan tebasan dengan Qi yang terkompres di dalam
pedang, tetapi sulit untuk melihat Qi yang sangat terkompres, tebasan itu
terbang dengan kecepatan yang sama saat pedang yang ditarik dengan kecepatan
tinggi dan jika itu berada di jarak 10 meter, itu sangat sulit hindari karena
akan mendarat hampir seketika.
Selain itu, Qi yang sangat
terkompres ini dapat menembus tameng baja maupun penghalang sihir secara pasti,
membuat teknik ini benar-benar mematika
Namun, karena Qi perlu ditekan untuk
setengah detik hingga beberapa detik dan jika kau dalam situasi yang
dikelilingi oleh banyak musuh kau akan memberi celah yang besar.
Saat ia bergegas menuju Tiamat,
Tiamat mengangkat kaki depannya dan membantingnya ke tanah berkali-kali.
Kaki depan yang besar menghantam
tanah berkali-kali dan setiap kali itu turun tanah mulai berguncang,
menyebabkan gempa bumi lokal. Nozomu dengan cepat melepaskan diri dan menjauh
dari kaki depan di menit-menit terakhir, tapi dia tetap kewalahan dengan
gelombang kejut yang dihasilkan.
Dia tidak bisa bergerak dengan
mudah. Namun, sesaat kemudian tanah runtuh dan Tiamat memasuki lubang. Rupanya
Tiamat telah menginjak sebuah rongga di bawah tanah. Tiamat berusaha keluar,
tapi tidak berhasil karena matanya buta.
Nozomu mengeluarkan semua barang
di kantong sambil menutup jarak mereka dan melemparkan sesuatu ke kepala Tiamat.
Itu adalah sound ball. Benda itu meledak di dekat wajah Tiamat,
menyebabkan suara yang kuat bergema di sekitar tempat itu.
Tiamat yang terkena efek sound
ball dari jarak dekat mengalihkan pandangannya sebentar dan melambat.
Jika ini adalah roh, itu tidak
akan terlalu terpengaruh.
Meskipun naga adalah sejenis
spesies roh, naga memiliki tubuh fisik dan meskipun naga adalah massa dari
elemen, naga masih memiliki aspek sebagai makhluk hidup. Mereka masih
menggunakan indra dan akan terpengaruh jka kehilangan salah satu indra nya. Tentu
saja, naga adalah spesies roh meskipun mereka mudah terpengaruh oleh hukum fisika.
Tiamat yang mempunyai kekuatan
yang sangat besar terkejut karena serangkaian kejadian yang tak bisa dia
percayai dan tak bisa menjaga pikirannya agar tetap tenang.
Tiamat benar-benar menghentikan
gerakannya. Nozomu bergegas menuju Tiamat dengan kecepatan penuh. Tujuannya
adalah leher naga itu. Alasan dia membidik lehernya adalah karena dia tidak yakin
bahwa dia bisa menghancurkan tengkorak naga itu.
Naga itu memiliki tubuh fisik.
Dengan kata lain, jika tubuhnya di bunuh, dia mati.
Yang terpenting adalah membunuh
tubuhnya. Namun, itu tidak mudah karena naga itu sendiri memiliki tubuh yang
sangat kuat.
Nozomu melompat ke arah leher
naga yang terangkat itu. Memasukkan Qi ke katana, mengompres dan kemudian
menarik katana-nya dan langsung menebas leher Tiamat.
Teknik Qi "Phantom"
memotong sisik di tenggorokan Tiamat, dan Qi yang terkompress meledak di dalam.
Qi yang meledak menyebar sisik naga itu dan memperlihatkan daging lembutnya.
Kemudian Nozomu mengeluarkan
serangan lanjutan.
Teknik Qi "Phantom
-Recurrence-"
Tebasan balasan dilepaskan dengan
menelusuri lintasan dari tebasan yang sebelumnya.
Tebasan itu menembus leher Tiamat
sangat dalam dan sejumlah besar darah menyembur seperti air panas. Namun,
biasanya, meskipun menerima luka yang fatal, itu tidak cukup untuk mengalahkan
naga.
Nozomu menggunakan momentum tebasan
balasan untuk memutar tubuhnya. Menggabungkan kekuatan rotasi dengan momentum
lompatan untuk menyerang dan menembus luka leher yang baru saja dirobek.
Pedang itu menusuk leher nagaitu
dalam-dalam, menusuk menembus tenggorokannya dan mendekati brainstem
naga itu tapi dia masih terjebak di udara dengan pedang yang menusuknya sebagai
pegangan.
“Gugaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Namun, naga itu tetap tidak
jatuh.
Raungan yang mengguncang bumi
bergema dan mengamuk untuk melepaskan Nozomu.
Pedang terkubur di dalam daging
dan tidak bisa didorong ataupun ditarik. Jika tidak ada yang dilakukan, itu akan terguncang dan bunga merah berdarah akan
mekar di tanah.
Nozomu meremas kekuatan
terakhirnya dan meraih kantong di pinggangnya.
Thunder Ball yang tersisa
dikeluarkan. Dia memukulnya ke bilah pedang dengan sekuat tenaga nya.
Saat berikutnya, petir menyambar
dengan cahaya yang menyilaukan. Petir yang menyambar setara dengan sihir
tingkat atas, melewati pedang, leher dan membakar sel saraf kranial naga itu.
Tapi petir juga membakar tubuhnya
dan melemahkan seluruh tubuhnya.
Tubuh raksasa naga itu roboh dan terjatuh.
Tubuh naga bergerak kecil, tapi matanya tidak lagi terlihat tanda kehidupan.
Akhirnya, naga raksasa itu mati
dan menjadi partikel cahaya, membumbung seperti tsunami.
Nozomu tidak bisa lagi berpikir, dia
hanya melihat partikel itu naik ke surga.
Dia penuh luka, Walaupun masih
punya tangan dan kakinya.
Akhirnya, ketika partikel cahaya
berkumpul di langit, mereka berkumpul di atasnya dan langsung turun ke Nozomu
dengan kecepatan penuh
Melampaui batas dan tidak bisa
bergerak, dia ditelan oleh semburan cahaya dan kehilangan kesadaran.
============================================
Kesadaran Nozomu perlahan
terbangun.
Kesadarannya masih didalam mimpi
mengingatkan pertarungannya dengan Tiamat.
Nyeri hebat melanda seluruh tubuh
saat dia secara paksa mengangkat tubuh bagian atasnya, dan saat dia melihat sekitarnya
dia berada di hutan di pinggiran kota.
"Bagaimana aku bisa
kembali.............dan berada di tempat ini...........?."
Dalam situasi yang tidak bisa
dipahami, rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuh memberi tahunya bahwa pertarungan
sebelumnya bukanlah mimpi.
"Pokoknya, Shishō
........."
Dia tidak tahu seberapa sadar
dia, tapi bukan ide yang bagus untuk menetap di sini.
Menilai itu, Nozomu dengan paksa
menggerakkan tubuhnya yang sakit dan menuju gubuk Shino dengan kesadarannya
yang masih samar-samar.
Dia bahkan tidak menyadari bahwa
dia telah menjadi seorang "Dragon Slayer" yang jumlahnya hanya
sedikit dalam sejarah.....
0 comments:
Post a Comment