Friday, May 28, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 1 Part 3

 

Nozomu masuk akademi seperti biasanya.

Saat memasuki ruangan kelas, para siswa yang datang lebih awal melihatnya dengan tatapan yang berisi ejekan di dalamnya. Banyak tulis kutukan yang tertulis di meja Nozomu, saat Nozomu membersihkan mejanya siswa lainnya menertawakan Nozomu.

Akademi ini, yang berlandaskan dengan meritokrasi, dengan jelas membedakan pemenang dan pecundang. Siswa di kelas ini, kelas 10, tidak diragukan lagi adalah yang terbawah dan tentu saja terburuk diantara kelas yang lain. Pecundang di kelas itu biasanya dapat menemukan pecundang yang lebih lemah dari mereka dalam kelas itu juga untuk melampiaskan stress mereka.

Nozomu diperlakukan sebagai parasit di kelas ini dan siswa lainnya mengabaikan apa yang dia katakan saat berbicara dengan mereka. Satu-satunya orang yang bicara dengannya adalah Anri Sensei, yang merupakan wali kelasnya, dan Mars, anak yang bermasalah. Namun, Mars hanya berpikir untuk menyiksanya secara menyeluruh.

"Ya kau benar ~ Wanita itu memiliki tubuh yang bagus ……"

Mars beserta kedua anteknya datang sambil mengobrol topik yang bodoh. Saat Mars memperhatikanku, dia datang dengan senyum di wajahnya.

Mars memiliki badan yang tinggi dan fisik yang bagus. Wajahnya tidak buruk, tapi ekspresi jahat di wajahnya merusak segalanya.

"Hei, rendahan. Apa kau datang ke akademi untuk melakukan sesuatu yang tak berguna? Kurasa lebih baik kau bersihkan toilet karena hal itu jauh lebih berguna untuk kita.”

"Hei Mars, hentikan. Tidak ada yang akan menggunakan toilet yang dibersihkan oleh rendahan ini."

"Yah bagaimana dengan menjadi boneka latihan saja? Dengan itu kami bisa mengasah pedang kita.”

Nozomu hanya terdiam. Itu adalah ejekan dan sindiran seperti biasanya menandakan awal dari kehidupan sehari-hariku.

=============================================

Pagi ini adalah kelas sihir. Instrukturnya adalah Norn-sensei, seorang dokter kesehatan.

“Seperti yang Kalian ketahui, sihir adalah teknik yang menggunakan kekuatan mentalmu untuk menghasilkan dan memperkuat elemen sihir di dalam tubuhmu dan memanifestasikannya menjadi berbagai fenomena, energi yang akan dimunculkan tidak hanya dari tubuhmu sendiri tetapi juga dari luar, yaitu energi di atmosfer.

Saat menggunakan sihir skala besar, Kalian hampir selalu menggunakan elemen sihir dari luar. Ini disebut sihir ritual. Sihir ritual ini berasal dari ritual dimana kalian menyembah dan berdoa kepada roh dan dewa dan ini menjadi basis chanting di masa sekarang. Dengan kata lain ………… ”

Norn-sensei melanjutkan pelajaran tanpa membuang-buang waktu. Kelas Anri-sensei sangat santai karena sifatnya, tapi kelas Norn-sensei memiliki suasana yang tenang tetapi tegang.

Aku mencatat semua yang dikatakannya. Ujian tertulis adalah hidup dan matiku, nilai ujian praktik ku tak bisa diandalkan karena efek dari Ability Suppression milikku. Dalam ujian praktik tahun pertama yang berorientasi pada kemampuan bertarung aku tak bisa mendapat nilai yang bagus dan untungnya Aku berhasil naik karena ujian tertulis di ujian tambahan. Tes praktik yang berdampingan dengan tes tertulis adalah pukulan besar bagi para siswa, tapi bagiku ini adalah kesempatan untukku tetap tinggal di akademi ini.

Dengan lonceng di akhir pelajaran, waktu kelas berakhir dan waktu latihan dimulai.

Seluruh kelas pindah ke tempat pelatihan dengan panggilan dari Norn-sensei.

Sesampainya di tempat pelatihan dan menyaksikan semua orang menggunakan sihir mereka, yang bisa kulakukan hanyalah asyik dengan melatih sihir tingkat pemulaku yang berefek merasakan dan memanipulasi sihir dalam tubuhku.

Manusia di benua ini memiliki kekuatan magis yang cukup besar tetapi kekuatan sihir sangatlah rendah, pada awalnya kekuatan sihirku tak serendah ini, tetapi setelah manifestasi dari Ability Suppression milikku, bahkan sihir pemulapun tak bisa kugunakan.

Itulah mengapa Aku hanya melatih sihir tingkat pemula dan kontrol sihirku.

Melihat itu, para siswa di sekitarku mulai tertawa lagi. Mars pun datang dan mulai menghinaku walaupun ini sedang di tengah kelas.

"Apa ini, masih melatih pelajaran tahun pertama? Dasar rendahan. Kurasa kita perlu seorang pengasuh bayi di sini. Ha ha ha ha."

Aku mengabaikan semua penghinaan yang datang padaku dan sejak awal aku memang tak peduli dengan mereka.

Jika Kau berkonsentrasi pada latihanmu kau tidak akan menyadari apa yang terjadi di sekelilingmu. Ini memang terjadi selama pelatihan dasar dan dalam keadaan ini ketika Aku bertemu Shishō.

“………… Hei, apa yang kau abaikan!?”

Mungkin dia frustasi karena Aku tidak mendengarkannya, atmosfer di sekitar Mars tiba-tiba berubah berbahaya.

Sejak awal dia adalah orang dengan keinginan kuat untuk menunjukkan kekuatannya. Dia mungkin mengira aku yang terendah telah mengejeknya. Tetap saja, Aku tidak bisa mendengarnya. Aku benar-benar sudah terjebak di duniaku sendiri.

Tiba-tiba, Aku dipukul dari samping dan terpental. Mars membuatku terpental dengan sihir angin miliknya. Sihir yang digunakannya adalah "Air Burst" sihir yang menghempaskan lawan dengan gelombang saat angin yang dikompres dilepaskan.

Belum cukup, Mars terus mencoba melepaskan sihirnya. Tapi sebelum itu terjadi, sihir Norn Sensei mencapai kaki Mars.

"Sudah cukup, lebih dari ini, aku akan mengambil tindakan yang diperlukan sebagai guru."

Sihir yang baru saja digunakan adalah "Air Arrow". Meskipun ini adalah sihir angin tingkat pemula, kecepatan aktivasinya lebih cepat daripada Mars dan akurasi serta kekuatannya sebanding dengan sihir tingkat menengah. Jelas bahwa “Air Arrow” milik Norn Sensei lebih baik daripada “Air Burst” milik Mars.

"Sialan, Aku mengerti."

Mars pergi seolah tak tertarik lagi dan siswa disekitar berbalik ke latihannya.

"Apa kau baik baik saja?"

Norn Sensei memanggilku.

"Tidak ada masalah"

Aku langsung menjawab. Aku selalu dipentalkan oleh Shishō, jadi pertahananku meningkat pesat. Ini adalah salah satu dari sedikit kemampuan khusus ku.

Aku Segera melanjutkan latihanku dan ini hal yang biasa. Karena itulah,

"Pria seperti itu biasanya merepotkan. Anri juga mengkhawatirkanmu, Kau boleh datang dan bicara padaku jika kau merasa itu perlu. "

Aku tidak bisa menerima kata-kata itu dengan serius dan hanya bisa memberikan jawaban yang ambigu.

=============================================

[POV : 3rd Person]

Keesokan harinya, akademi tutup dan para siswa menikmati liburan sepuas mereka.

Hari ini Nozomu datang ke pekerjaan paruh waktu di distrik komersial setelah menerima pekerjaan dari Guild Petualang. Guild Petualang menyediakan pekerjaan di berbagai kota dan kota ini bukanlah pengecualian.

Jika rank-nya tinggi, dengan kondisi tertentu dia dapat membunuh binatang iblis yang lemah tapi karena pangkatnya rendah dia hanya bisa menerima pekerjaan pekerjaan kecil. Tugasnya adalah membawa barang. Karena banyak kargo yang datang ke sini dari setiap negara, lebih baik memiliki kurir sebanyak mungkin.

Saat dia tiba di tempat pengambilan barang, dia menyapa Bosnya dan menerima barang-barang yang harus dia bawa. Setelah menerima barang yang harus dibawa, dia menaruhnya ke kereta dan akan membawanya bersama rekannya.

Kargo hari ini adalah untuk toko perkakas di distrik komersial dan dokter di distrik pengrajin. Tampaknya mereka membeli barang untuk digunakan didalam toko dalam jumlah besar, jumlahnya memang banyak tapi karena hanya ada beberapa tujuan pekerjaan ini akan berakhir dengan cepat.

"Ngomong-ngomong, Nozomu. Apa kau punya pacar?"

Nozomu secara alami terjebak dalam pertanyaan yang tidak bisa dia jawab.

"Yah ......... aku tidak punya. Kenapa bertanya tiba-tiba?"

Warna mata di pihak lainnya berubah seperti tidak yakin dengan situasi nya.

"Tidak, entah bagaimana. Aku hanya ingin tahu apa ada orang yang menyukaimu, apakah dia ada atau tidak. Katakan padaku."

Rekanku cerdas danbaik, tetapi sayangnya, dia selalu mengabaikan perasaan orang lain dan terus-menerus menanyakan pertanyaan semacam ini.

==================================================

[POV : Nozomu]

Setiap kali Aku mendengar kata "orang yang dicintai", bayangan”nya”(Lisa) melintas dan hatiku menjadi sakit.

Aku sering ditanyai tentang hal semacam ini, tetapi tidak ada yang mempertanyakan bagaimana keadaanku.

"Ne nee nee, katakan padaku apakah itu wanita cantik atau gadis manis."

"………… Aku akan pergi"

Nozomu segera menggerakan kudanya. Rekanku bertanya dengan gigih tetapi Aku mengabaikannya. Di permukaan, Nozomu memaafkan rekannya yang mengajukan pertanyaan sepanjang waktu, tetapi ekspresi di wajahnya benar benar tegang.

Setelah selesai, Aku menerima gaji dari Boss dan langsung pulang. Sejak Aku adalah anak petani biasa, Aku tak bisa mengharapkan kiriman uang dari orang tuaku, jadi pekerjaan seperti ini sangat diperlukan untuk hidupku.

Biaya akademi di Solminati Academy termasuk masuk akal dibandingkan dengan ukuran akademinya yang sangat besar, itu karena dukungan masing-masing negara. Mengamankan sumber daya manusia yang hilang dalam invasi besar 10 tahun yang lalu adalah masalah hidup dan mati di setiap negara, jelas bahwa setiap negara mengharapkan dan mendukung akademi ini.

Seberapa baik kualitas sumber daya manusia yang dapat diperoleh di akademi ini akan menjadi faktor utama menentukan superioritas dan inferioritas masing-masing negara di masa depan.

Oleh karena itu, tiap negara ingin sekali menarik sumber daya manusia yang unggul ke negaranya masing-masing dan datang untuk merekrut mereka dengan berbagai kondisi yang menguntungkan.

Apalagi di tahunku sekarang, ada begitu banyak siswa berprestasi yang belum pernah ku lihat sebelumnya. Lima siswa telah menginjakkan kaki di rank A. Rank A adalah peringkat yang dimiliki oleh petualang tingkat atas dan ksatria penjaga, dan jika menurutmu siswa di akhir masa remaja mereka telah mencapai peringkat ini, Kau bisa bayangkan betapa hebatnya mereka.

Dalam perjalanan pulang, orang-orang kukenal berjalan didepanku. Ken Notis dan Lisa Hounds. mantan kekasih dan teman masa kecilku. Keduanya mungkin sedang berkencan. Ken tertawa bahagia, dan aku bisa mengerti mengapa Lisa terlihat sangat bahagia.

Ketika Ken menatapku dan memperhatikanku, dia mengangkat tangannya. Lisa juga memperhatikanku, tapi memasang wajah cemberut dan terlihat suram.

"Hai Nozomu, ini... terasa aneh."

Ken berbicara ramah denganku. Aku tidak bisa melihat ekspresi jijik di wajahnya. Ken tetap berbicara denganku bahkan setelah Aku putus dengan Lisa. Sulit melihatnya berkencan dengan Lisa, tapi aku sedikit lega dia memperlakukanku seperti sebelumnya.

"Oh, benar. Sudah berapa lama?"

"Sudah sekitar 3 bulan. Dan tak ada waktu yang tepat."

"Mau bagaimana lagi. Tidak seperti aku, ada banyak pekerjaan yang harus kau lakukan dengan benar."

"Ya, Aku meminta Jihad Sensei untuk melatihku dan dia terlalu bersemangat membuatku demam."

Ken berbicara dengan senyum pahit.

Jika Kau adalah siswa kelas satu, harapan akademi terhadapmu tinggi dan tentu Kau akan diperlakukan seperti itu. Selain itu, Ken adalah siswa yang telah mencapai rank A, dan itu adalah hal yang langka di akademi. Oleh karena itu, Dia bisa mendapatkan bimbingan pribadi dari tokoh yang terkenal.

Ketika Aku sedang berbicara dengan Ken, Lisa, yang ada di sebelahnya, menyela percakapan.

"Ken, ayo pergi"

Saat dia berkata demikian, dia meraih tangan Ken dan mulai berjalan. Dia tidak ingin melihat wajahku dan bahkan tidak mencobanya.

"Ah"

Aku mencoba untuk menghentikannya, tetapi wajahnya dengan jelas menolakku.

Lagipula, aku tidak bisa mengatakan apa-apa padanya yang menarik tangan Ken dan pergi, pemandangan itu membuatku membatu.

Ketika Aku sampai di rumah, hatiku tidak tenang, bertanya tanya mengapa dia meninggalkanku.

Aku masih belum tahu alasannya, dan perasaanku masih menggantung.

Biasanya tidak terlalu buruk, tapi ketika aku melihat Lisa di akademi aku ingin bertanya tentang perasaannya. Seperti yang kupikirkan, aku masih belum lepas dari kesadaran ini.

Aku ingat ketika dia mencampakkan ku. Dia menatapku dengan mata dingin, membalikkan punggungnya dan berkata "Selamat tinggal". Dia pergi di depanku. Tanpa memberitahuku alasannya.

Sejak itu, perasaanku berhenti.

---------------------------------------------------------------------------------

0 comments:

Post a Comment