Nozomu masuk akademi seperti
biasanya.
Saat memasuki ruangan kelas, para siswa yang datang lebih awal melihatnya dengan tatapan yang berisi ejekan di dalamnya. Banyak tulis kutukan yang tertulis di meja Nozomu, saat Nozomu membersihkan mejanya siswa lainnya menertawakan Nozomu.
Akademi ini, yang berlandaskan
dengan meritokrasi, dengan jelas membedakan pemenang dan pecundang. Siswa di
kelas ini, kelas 10, tidak diragukan lagi adalah yang terbawah dan tentu saja
terburuk diantara kelas yang lain. Pecundang di kelas itu biasanya dapat
menemukan pecundang yang lebih lemah dari mereka dalam kelas itu juga untuk
melampiaskan stress mereka.
Nozomu diperlakukan sebagai parasit
di kelas ini dan siswa lainnya mengabaikan apa yang dia katakan saat berbicara
dengan mereka. Satu-satunya orang yang bicara dengannya adalah Anri Sensei,
yang merupakan wali kelasnya, dan Mars, anak yang bermasalah. Namun, Mars hanya
berpikir untuk menyiksanya secara menyeluruh.
"Ya kau benar ~ Wanita itu
memiliki tubuh yang bagus ……"
Mars beserta kedua anteknya
datang sambil mengobrol topik yang bodoh. Saat Mars memperhatikanku, dia datang
dengan senyum di wajahnya.
Mars memiliki badan yang tinggi
dan fisik yang bagus. Wajahnya tidak buruk, tapi ekspresi jahat di wajahnya
merusak segalanya.
"Hei, rendahan. Apa kau
datang ke akademi untuk melakukan sesuatu yang tak berguna? Kurasa lebih baik
kau bersihkan toilet karena hal itu jauh lebih berguna untuk kita.”
"Hei Mars, hentikan. Tidak
ada yang akan menggunakan toilet yang dibersihkan oleh rendahan ini."
"Yah bagaimana dengan
menjadi boneka latihan saja? Dengan itu kami bisa mengasah pedang kita.”
Nozomu hanya terdiam. Itu adalah
ejekan dan sindiran seperti biasanya menandakan awal dari kehidupan sehari-hariku.
=============================================
Pagi ini adalah kelas sihir.
Instrukturnya adalah Norn-sensei, seorang dokter kesehatan.
“Seperti yang Kalian ketahui,
sihir adalah teknik yang menggunakan kekuatan mentalmu untuk menghasilkan dan
memperkuat elemen sihir di dalam tubuhmu dan memanifestasikannya menjadi
berbagai fenomena, energi yang akan dimunculkan tidak hanya dari tubuhmu
sendiri tetapi juga dari luar, yaitu energi di atmosfer.
Saat menggunakan sihir skala
besar, Kalian hampir selalu menggunakan elemen sihir dari luar. Ini disebut sihir
ritual. Sihir ritual ini berasal dari ritual dimana kalian menyembah dan berdoa
kepada roh dan dewa dan ini menjadi basis chanting di masa sekarang.
Dengan kata lain ………… ”
Norn-sensei melanjutkan pelajaran
tanpa membuang-buang waktu. Kelas Anri-sensei sangat santai karena sifatnya,
tapi kelas Norn-sensei memiliki suasana yang tenang tetapi tegang.
Aku mencatat semua yang dikatakannya.
Ujian tertulis adalah hidup dan matiku, nilai ujian praktik ku tak bisa
diandalkan karena efek dari Ability Suppression milikku. Dalam ujian
praktik tahun pertama yang berorientasi pada kemampuan bertarung aku tak bisa
mendapat nilai yang bagus dan untungnya Aku berhasil naik karena ujian tertulis
di ujian tambahan. Tes praktik yang berdampingan dengan tes tertulis adalah
pukulan besar bagi para siswa, tapi bagiku ini adalah kesempatan untukku tetap
tinggal di akademi ini.
Dengan lonceng di akhir
pelajaran, waktu kelas berakhir dan waktu latihan dimulai.
Seluruh kelas pindah ke tempat pelatihan
dengan panggilan dari Norn-sensei.
Sesampainya di tempat pelatihan
dan menyaksikan semua orang menggunakan sihir mereka, yang bisa kulakukan
hanyalah asyik dengan melatih sihir tingkat pemulaku yang berefek merasakan dan
memanipulasi sihir dalam tubuhku.
Manusia di benua ini memiliki
kekuatan magis yang cukup besar tetapi kekuatan sihir sangatlah rendah, pada
awalnya kekuatan sihirku tak serendah ini, tetapi setelah manifestasi dari Ability
Suppression milikku, bahkan sihir pemulapun tak bisa kugunakan.
Itulah mengapa Aku hanya melatih
sihir tingkat pemula dan kontrol sihirku.
Melihat itu, para siswa di
sekitarku mulai tertawa lagi. Mars pun datang dan mulai menghinaku walaupun ini
sedang di tengah kelas.
"Apa ini, masih melatih
pelajaran tahun pertama? Dasar rendahan. Kurasa kita perlu seorang pengasuh
bayi di sini. Ha ha ha ha."
Aku mengabaikan semua penghinaan
yang datang padaku dan sejak awal aku memang tak peduli dengan mereka.
Jika Kau berkonsentrasi pada latihanmu
kau tidak akan menyadari apa yang terjadi di sekelilingmu. Ini memang terjadi selama
pelatihan dasar dan dalam keadaan ini ketika Aku bertemu Shishō.
“………… Hei, apa yang kau abaikan!?”
Mungkin dia frustasi karena Aku
tidak mendengarkannya, atmosfer di sekitar Mars tiba-tiba berubah berbahaya.
Sejak awal dia adalah orang
dengan keinginan kuat untuk menunjukkan kekuatannya. Dia mungkin mengira aku yang
terendah telah mengejeknya. Tetap saja, Aku tidak bisa mendengarnya. Aku benar-benar
sudah terjebak di duniaku sendiri.
Tiba-tiba, Aku dipukul dari
samping dan terpental. Mars membuatku terpental dengan sihir angin miliknya.
Sihir yang digunakannya adalah "Air Burst" sihir yang
menghempaskan lawan dengan gelombang saat angin yang dikompres dilepaskan.
Belum cukup, Mars terus mencoba
melepaskan sihirnya. Tapi sebelum itu terjadi, sihir Norn Sensei mencapai kaki
Mars.
"Sudah cukup, lebih dari
ini, aku akan mengambil tindakan yang diperlukan sebagai guru."
Sihir yang baru saja digunakan
adalah "Air Arrow". Meskipun ini adalah sihir angin tingkat
pemula, kecepatan aktivasinya lebih cepat daripada Mars dan akurasi serta
kekuatannya sebanding dengan sihir tingkat menengah. Jelas bahwa “Air Arrow”
milik Norn Sensei lebih baik daripada “Air Burst” milik Mars.
"Sialan, Aku mengerti."
Mars pergi seolah tak tertarik
lagi dan siswa disekitar berbalik ke latihannya.
"Apa kau baik baik saja?"
Norn Sensei memanggilku.
"Tidak ada masalah"
Aku langsung menjawab. Aku selalu
dipentalkan oleh Shishō, jadi pertahananku meningkat pesat. Ini adalah salah
satu dari sedikit kemampuan khusus ku.
Aku Segera melanjutkan latihanku
dan ini hal yang biasa. Karena itulah,
"Pria seperti itu biasanya
merepotkan. Anri juga mengkhawatirkanmu, Kau boleh datang dan bicara padaku
jika kau merasa itu perlu. "
Aku tidak bisa menerima kata-kata
itu dengan serius dan hanya bisa memberikan jawaban yang ambigu.
=============================================
[POV : 3rd Person]
Keesokan harinya, akademi tutup
dan para siswa menikmati liburan sepuas mereka.
Hari ini Nozomu datang ke
pekerjaan paruh waktu di distrik komersial setelah menerima pekerjaan dari Guild
Petualang. Guild Petualang menyediakan pekerjaan di berbagai kota dan kota ini
bukanlah pengecualian.
Jika rank-nya tinggi, dengan
kondisi tertentu dia dapat membunuh binatang iblis yang lemah tapi karena pangkatnya
rendah dia hanya bisa menerima pekerjaan pekerjaan kecil. Tugasnya adalah
membawa barang. Karena banyak kargo yang datang ke sini dari setiap negara,
lebih baik memiliki kurir sebanyak mungkin.
Saat dia tiba di tempat
pengambilan barang, dia menyapa Bosnya dan menerima barang-barang yang harus
dia bawa. Setelah menerima barang yang harus dibawa, dia menaruhnya ke kereta
dan akan membawanya bersama rekannya.
Kargo hari ini adalah untuk toko perkakas
di distrik komersial dan dokter di distrik pengrajin. Tampaknya mereka membeli
barang untuk digunakan didalam toko dalam jumlah besar, jumlahnya memang banyak
tapi karena hanya ada beberapa tujuan pekerjaan ini akan berakhir dengan cepat.
"Ngomong-ngomong, Nozomu.
Apa kau punya pacar?"
Nozomu secara alami terjebak dalam
pertanyaan yang tidak bisa dia jawab.
"Yah ......... aku tidak
punya. Kenapa bertanya tiba-tiba?"
Warna mata di pihak lainnya
berubah seperti tidak yakin dengan situasi nya.
"Tidak, entah bagaimana. Aku
hanya ingin tahu apa ada orang yang menyukaimu, apakah dia ada atau tidak.
Katakan padaku."
Rekanku cerdas danbaik, tetapi sayangnya,
dia selalu mengabaikan perasaan orang lain dan terus-menerus menanyakan pertanyaan
semacam ini.
==================================================
[POV : Nozomu]
Setiap kali Aku mendengar kata
"orang yang dicintai", bayangan”nya”(Lisa) melintas dan hatiku
menjadi sakit.
Aku sering ditanyai tentang hal
semacam ini, tetapi tidak ada yang mempertanyakan bagaimana keadaanku.
"Ne nee nee, katakan padaku
apakah itu wanita cantik atau gadis manis."
"………… Aku akan pergi"
Nozomu segera menggerakan
kudanya. Rekanku bertanya dengan gigih tetapi Aku mengabaikannya. Di permukaan,
Nozomu memaafkan rekannya yang mengajukan pertanyaan sepanjang waktu, tetapi ekspresi
di wajahnya benar benar tegang.
Setelah selesai, Aku menerima
gaji dari Boss dan langsung pulang. Sejak Aku adalah anak petani biasa, Aku tak
bisa mengharapkan kiriman uang dari orang tuaku, jadi pekerjaan seperti ini sangat
diperlukan untuk hidupku.
Biaya akademi di Solminati Academy
termasuk masuk akal dibandingkan dengan ukuran akademinya yang sangat besar, itu
karena dukungan masing-masing negara. Mengamankan sumber daya manusia yang
hilang dalam invasi besar 10 tahun yang lalu adalah masalah hidup dan mati di
setiap negara, jelas bahwa setiap negara mengharapkan dan mendukung akademi ini.
Seberapa baik kualitas sumber
daya manusia yang dapat diperoleh di akademi ini akan menjadi faktor utama menentukan
superioritas dan inferioritas masing-masing negara di masa depan.
Oleh karena itu, tiap negara
ingin sekali menarik sumber daya manusia yang unggul ke negaranya masing-masing
dan datang untuk merekrut mereka dengan berbagai kondisi yang menguntungkan.
Apalagi di tahunku sekarang, ada
begitu banyak siswa berprestasi yang belum pernah ku lihat sebelumnya. Lima
siswa telah menginjakkan kaki di rank A. Rank A adalah peringkat yang dimiliki
oleh petualang tingkat atas dan ksatria penjaga, dan jika menurutmu siswa di
akhir masa remaja mereka telah mencapai peringkat ini, Kau bisa bayangkan betapa
hebatnya mereka.
Dalam perjalanan pulang,
orang-orang kukenal berjalan didepanku. Ken Notis dan Lisa Hounds. mantan
kekasih dan teman masa kecilku. Keduanya mungkin sedang berkencan. Ken tertawa
bahagia, dan aku bisa mengerti mengapa Lisa terlihat sangat bahagia.
Ketika Ken menatapku dan
memperhatikanku, dia mengangkat tangannya. Lisa juga memperhatikanku, tapi memasang
wajah cemberut dan terlihat suram.
"Hai Nozomu, ini... terasa
aneh."
Ken berbicara ramah denganku. Aku
tidak bisa melihat ekspresi jijik di wajahnya. Ken tetap berbicara denganku
bahkan setelah Aku putus dengan Lisa. Sulit melihatnya berkencan dengan Lisa,
tapi aku sedikit lega dia memperlakukanku seperti sebelumnya.
"Oh, benar. Sudah berapa
lama?"
"Sudah sekitar 3 bulan. Dan
tak ada waktu yang tepat."
"Mau bagaimana lagi. Tidak
seperti aku, ada banyak pekerjaan yang harus kau lakukan dengan benar."
"Ya, Aku meminta Jihad
Sensei untuk melatihku dan dia terlalu bersemangat membuatku demam."
Ken berbicara dengan senyum
pahit.
Jika Kau adalah siswa kelas satu,
harapan akademi terhadapmu tinggi dan tentu Kau akan diperlakukan seperti itu.
Selain itu, Ken adalah siswa yang telah mencapai rank A, dan itu adalah hal
yang langka di akademi. Oleh karena itu, Dia bisa mendapatkan bimbingan pribadi
dari tokoh yang terkenal.
Ketika Aku sedang berbicara
dengan Ken, Lisa, yang ada di sebelahnya, menyela percakapan.
"Ken, ayo pergi"
Saat dia berkata demikian, dia
meraih tangan Ken dan mulai berjalan. Dia tidak ingin melihat wajahku dan
bahkan tidak mencobanya.
"Ah"
Aku mencoba untuk
menghentikannya, tetapi wajahnya dengan jelas menolakku.
Lagipula, aku tidak bisa
mengatakan apa-apa padanya yang menarik tangan Ken dan pergi, pemandangan itu membuatku
membatu.
Ketika Aku sampai di rumah, hatiku
tidak tenang, bertanya tanya mengapa dia meninggalkanku.
Aku masih belum tahu alasannya,
dan perasaanku masih menggantung.
Biasanya tidak terlalu buruk,
tapi ketika aku melihat Lisa di akademi aku ingin bertanya tentang perasaannya.
Seperti yang kupikirkan, aku masih belum lepas dari kesadaran ini.
Aku ingat ketika dia mencampakkan
ku. Dia menatapku dengan mata dingin, membalikkan punggungnya dan berkata "Selamat
tinggal". Dia pergi di depanku. Tanpa memberitahuku alasannya.
Sejak itu, perasaanku berhenti.
0 comments:
Post a Comment