Sunday, May 30, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 1 Part 5

 

Dragon Chain Ori

Chapter 1 Part 5

Dia sedang bermimpi. Nozomu tidak tahu di mana dia, tapi dia tahu bahwa ini adalah mimpi. Dia satu-satunya orang yang berdiri di ruangan yang gela. Tidak ada tanah di ruangan ini dan air menyebar ke seluruh penjuru seperti danau.

Tidak ada orang di sekitar, bahkan angin pun tidak bertiup, hanya ada air. Tidak ada gelombang di permukaan air dan tidak ada suara yang terdengar.

Ketika dia melihat ke bawah, dia melihat sesuatu yang besar di dalam air. Naga hitam legam dengan 6 sayap 5 warna. Dragon King Tiamat, King of Destruction.

Naga itu membalas tatapannya. Nozomu tidak tahu emosi di balik matanya.

Setelah saling menatap untuk beberapa saat, lingkungan sekitar secara bertahap menjadi lebih cerah. Rupanya sebentar lagi dia akan bangun dari mimpinya.

Dia melihat naga itu sekali lagi dan merasa lega bahwa dia masih hidup.

Naga itu masih menatapnya, tapi Dia masih tidak bisa membaca ekspresinya.

Nozomu ditelan oleh cahaya putih dengan perasaan cemas.

"Oh, apakah Kau sudah bangun?"

"Wow!"

Wajah wanita tua yang keriput terlihat di depan matanya dan Nozomu tanpa sengaja berteriak dan melompat dari kasur. Sesaat kemudian wajahnya dipukul dengan pukulan yang kuat. Tubuhnya penuh cedera membuat dampak pukulan itu bergema di luka lamanya, dia menggeliat kesakitan tanpa membuat suara apapun.

"Shishō sangat jahat ........."

"Apa maksudmu dengan jahat! Meskipun aku telah membawamu dari hutan dan merawatmu selama tiga hari!"

Seluruh tubuhnya dibalut perban, dan aroma obat menusuk hidungnya. Sepertinya Shisho benar-benar merawatnya.

"Maafkan aku, Shishō dan Terima kasih banyak."

Pipi Shino masih menggembung, tapi matanya terlihat sangat bahagia. Sepertinya dia sangat khawatir, dan ketika Nozomu memikirkannya, dadanya terasa hangat.

"Nah, Kau telah dirawat selama tiga hari. Jadi kenapa kau bisa berbaring penuh luka di tempat seperti itu? "

Suasana disekitar Shisho berubah. Ditelan oleh atmosfer Shishō yang telah mencapai tingkat master, punggungnya secara spontan menegang.

"………… Aku mengerti. Aku akan memberitahumu segalanya. "

Dalam suasana tegang, dia mulai bercerita. Beberapa jam kemudian, setelah membicarakan semua detail, hanya keheningan yang tersisa.

"......... Ikut aku."

Shishō mengambil katananya dan keluar dari gubuk. Nozomu juga mengambil katananya dan pergi ke luar.

Saat diluar, masing-masing memegang katana dengan terdiam. Masing-masing menyiapkan kuda-kuda battou.

Perban yang melilitnya dan bekas luka yang tak terhitung jumlahnya di tubuhnya masih terasa sakit.

"Kapanpun kau siap!"

Luka yang ditimbulkan dalam pertempuran dengan Tiamat masih terasa sakit, tubuhnya yang penuh luka kesulitan hanya dengan memegang pedang.

Sesaat kemudian, Shino melangkah dalam sekejap. Berfokus pada rasa sakit di lukanya, dia terlambat merespon. Dia mencabut pedangnya dengan tergesa-gesa. Dilihat dari pengalaman dia tahu bahwa dia tak akan bisa bereaksi tepat waktu.

Namun, bertentangan dengan perkiraan Nozomu, katana Shino bersentuhan dengan katananya dengan suara bernada tinggi.

"Eh"

Dia membuat suara bodoh.

Dia tidak bisa menangkis serangan ini sebelumnya.

"Seperti yang ku pikirkan"

"Apa maksudmu, Shishō?"

Shino berkata dengan yakin.

Menanggapi itu, Nozomu yang bingung bertanya.

Kemampuannya yang dibatasi oleh Ability Suppression memiliki pengaruh yang besar terhadap perilakunya. Karena tenaga dari ototnya berkurang dan jumlah energinya terbatas, dia tak akan bisa menahan serangan kejutan dengan tindakan sederhana.

Dengan alasan itu, dia melatih teknik pedangnya untuk bergerak sesuai situasi, tapi serangan pedang Shino kali ini membuatnya tidak mampu untuk membuatnya berpikir dan dia hanya menanggapinya dengan teknik pedang sederhana.

Biasanya, Dia tidak bisa bergerak tepat waktu dan akan terterbas, tapi untuk beberapa Alasan, Dia mampu menahannya. Alasannya adalah,

"Kemampuan fisikmu telah meningkat."

Alasan mengapa dia menangkis serangan Shino,

"Tapi Aku "

"Memang benar kemampuan fisikmu tidak meningkat karena Ability Suppression. Namun, Dragon Slayer naga mewarisi kekuatan naga dan menjadi lebih kuat. Bahwa pasti terjadi padamu. "

"Aku .... seorang Dragon Slayer …………"

Nozomu berada dalam kebingungan. Tentu saja, Dragon Slayer adalah seseorang yang legendaris. Bahkan Dragon Slayer yang paling baru hidup ratusan tahun yang lalu dan sekarang tidak ada.

Penerus terkuat. Perwujudan kekuatan yang luar biasa. Beberapa menggunakan sihir yang tidak dapat dijelaskan oleh sihir masa kini, dan beberapa telah membangunkan kemampuan yang luar biasa. Ada legenda seperti itu.

"Tapi sepertinya tidak terlalu diperkuat ...."

"Eh !!!"

Nozomu semakin bingung dengan ucapan Shino yang menyangkal legenda tersebut.

"Menurutku pengaruh Ability Suppression masih besar. Ngomong-ngomong, sepertinya Kau melepaskan Ability Suppression selama pertarungan dengan Tiamat, tetapi apa Kau masih bisa melakukannya? "

Kata-kata Shishō mengingatkannya pada pertempurannya dengan Tiamat. Dia mengingat pada saat itu dia memiliki rantai yang mengikatnya, perasaan saat memutus rantai itu dan perasaan bebas setelah itu. Dia mengingat perasaan melepas piringan baha dan perasaan dapat pergi kemanapun yang dia mau.

Nozomu membayangkan rantai yang mengikatnya. Kemudian rantai melilit tubuhnya muncul.

"Ah"

Suaranya naik tanpa sengaja.

"Sepertinya Kau bisa melakukannya."

Nozomu mengangguk pada kata-kata Shino.

"Jadi apa yang akan Kau lakukan?"

"Apa yang harus Aku lakukan …………."

"Kekuatan itu luar biasa kuat dan kekuatan yang kuat menarik berbagai hal. Jabatan, kehormatan, kekuasaan, kecemburuan, tidak ada akhirnya .......... Aku akan bertanya lagi, apa yang ingin Kau lakukan mulai sekarang? "

“……………………”

Nozomu tidak bisa menjawab. Sampai saat ini, Dia belum memikirkan masa depan. Dia hanya berpikir tentang itu sekarang. Tidak, Dia masih tidak bisa melihatnya. Dia masih terobsesi dengan masa lalunya.

"Aku selalu berpikir. Kau tidak punya alasan untuk menjadi lebih kuat."

"Yah, itu ........."

Shino membantah dengan sikap dan ekspresi yang tegas kepada Nozomu yang berusaha mencari alasan.

"Apakah itu untuk kekasihmu? Gadis itu bukan lagi kekasihmu. Bahkan jika Kau ingin mendukungnya, sudah ada pria lain di sampingnya. Tidak ada alasan bagimu untuk menjadi lebih kuat .............. Kau pasti sudah tahu itu. "

Kata-kata Shino tanpa ampun menembus hati Nozomu. Dia dipaksa untuk membuka perasaannya dan menghadapi apa yang tidak pernah dia coba pikirkan secara tidak sadar.

Nozomu tidak bisa membalas dan tidak punya pilihan selain melihat ke bawah. Karena dia tahu diri.

Dia mungkin tidak memiliki tempat di dekatnya sekarang, atau dia mungkin tidak lagi memiliki tempat di sekolah.

"......... Tidak mungkin memutuskan apa yang harus dilakukan untuk saat ini. Sekarang, Kau harus berkonsentrasi untuk menyembuhkan lukamu. "

“Kau akan dipaksa untuk membuat pilihan”, kata terakhir Shino sebelum akhirnya kembali ke gubuk.

"......... Tidak mungkin kembali ke kota karena cedera itu, jadi lebih baik tetap tinggal untuk hari ini."

Melihat Shino memasuki gubuk, Nozomu mengikuti Shino tanpa sadar.

Ekspresinya tetap keruh.

"Yah, aku tidak tahu harus berkata apa."

"???"

Shino berpaling padanya lagi, tapi Nozomu tidak tahu harus berkata apa.

".................. Selamat datang kembali. Kau telah bekerja keras”

Shisho terlihat sangat bahagia, walaupun wajahnya terlihat lelah, dia terlihat lega dari dasar hatinya.

Dia merawat Nozomu sepanjang waktu. Cintanya yang dalam dengan lembut meluluhkan hati Nozomu yang dulu membeku sejak dia datang ke kota ini.

Penglihatannya terdistorsi dengan cintanya yang tulus untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama.

"A...ku Pu...lang"

==============================================

 

[POV : Shino]

Di hutan yang kosong tanpa suara perlahan terdengar isakan dan tangisan.

Di sampingnya Aku menggosok punggungnya. Dia menangis.

Menggosok punggung Nozomu yang menangis di depanku. Dia seperti anak kecil.

………… Mungkin itu tidak masuk akal. Aku juga pernah mengalami ejekan dan penghinaan dari teman dan kekasihku.

Aku bukan dari negara ini sejak awal. Aku berasal dari negara di pulau ujung timur benua.

Negara yang tak besar, tetapi telah mengembangkan budayanya teknik Qi dan sihirnya sendiri.

Gunung-gunung yang tinggi dan laut yang saling berdekatan, sulit bagi pasukan besar untuk bergerak dalam pertempuran penaklukan iblis, dan kemenangan membutuhkan seorang individu atau sejumlah kecil pasukan dengan kemampuan dan kekuatan yang tinggi dalam menanggapi situasi.

Klan kami bangga dengan seni bela diri yang luar biasa. Berbicara tentang Teknik pedang, klan-ku tidak diragukan lagi yang terkuat, dan Aku lahir ke dunia sebagai putri kedua dari klan itu.

Aku dipaksa untuk berlatih katana sejak usia dini karena Aku lahir dari keluarga terhormat dengan silsilah seorang master pedang, aku menerimanya begitu saja. Berpikir itu hal yang wajar untuk dilakukan karena Aku tidak pernah meragukan keputusan klan.

Aku berbakat dan langsung menonjol. Orang tuaku sepertinya bangga denganku karena meningkatkan keterampilan berpedangku dan kakak perempuanku sama bahagianya denganku. Itulah mengapa Aku menjadi semakin mendalami ilmu berpedang. Aku tidak bisa berhenti.

Aku terus meningkatkan keterampilanku dan akhirnya, tidak ada seorang pun di klan yang dapat mengalahkanku.

Menjadi pendekar pedang terbaik dari klan master pedang itu berarti aku pasti pengguna pedang terbaik di negara ini.

Oleh karena itu, banyak murid belajar di bawahku dan banyak orang berpengaruh yang mengemis dan memohon padauk untuk menaklukkan binatang iblis yang kuat.

Karena Aku hidup hanya untuk pedang, Aku tidak berpakaian seperti wanita dan tidak tertarik pada riasan atau cinta.

Orang tuaku kaget dan memaksaku untuk cepat mencari pasangan, tapi hanya Kakak ku yang berada di sisiku.

Pada saat itu, kakak perempuanku sangat baik dan Aku mengaguminya.

Tokoh terkenal dari keluarga di negara ini mendekatinya tentang pernikahan.

Namun, tampaknya kakak perempuanku memiliki seseorang di pikirannya dan dengan keras kepala menolak semua proposal pernikahan.

Saat menghabiskan hari-hari normal seperti ini, Aku bertemu dengannya.

Dia mendatangi Aku, yang sedang berlatih dengan Kakak perempuanku.

Mata lembut dan senyum lembut. Tubuhnya lebih kecil dari rata-rata orang dewasa, dan mempunyai penampilan dan suasana orang pintar.

Dia adalah putra ketiga dari seorang ahli sihir di negara ini dan tampaknya telah menyelinap ke dalam gerbong ketika ayahnya, yang merupakan kepala keluarga, datang ke rumah kami.

Dan Kakak perempuanku juga berkoalisi dengannya dengan diam-diam memasukannya ke dalam rumah.

Dia memohon dengan ekspresi serius.

"Kau Shino, kan? Sebenarnya, aku punya permintaan untukmu."

Permintaannya adalah untuk mengajarinya ilmu pedang. Dia hampir tidak memiliki kekuatan sihir dan dia adalah salah satu dari mereka yang putus sekolah di sekolah penyihir, dan dia tidak punya tujuan.

Itu sebabnya dia berlatih bela diri secara mandiri agar bisa dilihat oleh keluarganya, tapi masih tidak berhasil.

Saat itu, dia telag mengenal Kakak ku saat makan malam para pemimpin negara dan mendengar tentangku.

Sepertinya kakak ku tidak bisa menolak permintaannya.

Dengan antusiasnya, Aku setuju untuk mengajarinya, tetapi tidak berhasil sama sekali.

Karena gayanya, Dia memiliki kebiasaan aneh, dan ketajaman pedang malah tidak digunakan sama sekali. Kuda-kudanya juga buruk, kaki, pinggul, dan lengannya tidak terhubung sama sekali.

Awalnya, Aku menolak untuk berbicara dengannya, tetapi dia terlalu gigih dan Aku tidak bisa menolak permintaan tulus Kakak perempuan ku, jadi aku akhirnya mengajarinya ilmu pedang.

"Tidak! Pegangan pedang itu terbalik !!!! Jika Kau ingin belajar, datanglah setelah kau mengetahui dasar-dasarnya !!! "

"Apa-apaan pinggang mu yang ramping ini! Bahka Orang tua pembuat mochi masih lebih kuat dari ini!!!"

"Kau tak boleh menangis dan mengeluh! Kau hanyalah boneka Latihan bagiku! Akan kuperlihatkan bagaimana sebuah serangan itu"

………… ketika Aku memikirkannya sekarang, Aku sedikit kasar saat itu, jadi mungkin Aku terlalu melewati batas.

Pada awalnya, dia bahkan tidak bisa mengerti dasarnya, tetapi secara bertahap dia menjadi lebih kuat.

Kakak ku sangat senang dengan itu, Aku tidak bisa menunjukkannya tapi Aku juga senang. Murid yang  kulatih sejak awal menjadi lebih kuat. Tidak ada alasan untuk tidak bahagia.

Sejak saat itu, Aku mulai memikirkannya dari waktu ke waktu. Saat makan, tidur, mandi, atau berlatih.

Akhirnya, Aku mengingatnya tidak peduli kapan atau di mana Aku berada, dan Aku berkonsultasi dengan Kakak perempanku.

"Setiap orang punya waktu seperti itu, Kau tidak perlu khawatir, itu akan segera mereda."

Namun, bukannya mereda, itu malah menjadi semakin besar.

Pelayan keluargaku yang melihat situasiku bertanya.

"Shino-sama, mungkin, apakah Anda sedang jatuh cinta?"

Kata itu membuatku kaget hingga jungkir balik.

"Ini cinta?"

"Ya, itulah cinta. Sudah kuduga, Shino-sama sedang jatuh cinta."

"T ... tapi ... cinta ....."

"Shino-sama. Cinta datang kepada semua orang, dan tidak ada yang bisa menghentikannya, karena bahkan Dewapun bisa jatuh cinta.

Saat mendengarkan pelayan itu, Aku benar-benar menyadari cintaku. Dan ketika Aku menyadarinya, Aku menjadi sangat perhatian dengannya sehingga Aku tidak bisa menenangkan diriku sendiri.

Sosok dan matanya yang berdiri saat dia mengabdikan dirinya untuk berlatih dengan tulus.

Bahkan cerita garingnya saat istirahat dan bau keringat dari pakaian latihannya membuat hatiku berdebar.

Aku tidak menyukai diri ku sendiri dan mencoba menghindarinya.

"Kenapa Kau menghindariku?"

Dia bertanya padaku

“………… Aku tidak melakukannya

"Itu bohong. Kau bahkan tidak melihatku seperti dulu."

“……………… Ini hanya salah paham”

"Tidak. Tidak ada kesalahpahaman disini."

"Kau sangat percaya diri..."

"Aku sudah lama mengawasimu, jauh sebelum Kau mengenalku. Hanya Kau."

"……Apa?"

Aku merasakan sesuatu jauh di dalam kata-katanya dan bertanya kepadanya.

"... Aku selalu mengagumimu. Membanggakan teknik pedang terbaik di negara ini, dengan hati mulia dan mata jernih seperti pedang itu sendiri. Aku tidak berpikir ini pantas untukku berkata sesuatu seperti ini ... Aku mencintaimu. Lebih dari siapa pun di dunia ini."

Ini jelas pengakuan cinta. Hatiku meledak dari dadaku, wajahku menjadi lebih merah dari matahari terbenam, aku tidak bisa melihat wajahnya dan memunggunginya.

"......... Apa Kau Idiot? Kau menyukai seseorang sepertiku yang bahkan tidak bisa berpakaian seperti seorang wanita."

Laki-laki biasa lebih suka orang feminin seperti kakak perempuanku daripada Aku.

"Mungkin, tapi aku mencintaimu. Tidak ada orang lain .... Maukah kau berkencan denganku?"

"......... Idiot Idiot ... Ini bodoh ... Kau ... Idiot ..."

"Ya, Aku idiot. Jadi, bisakah Kau memberiku jawaban?"

“Aku ……………Aku menerimanya. Aku masih belum berpengalaman, tapi Aku berharap kita dapat Bersama sampai beberapa tahun ke depan. "

Aku bersumpah untuk bersamanya selamanya.

Hubungan kami segera diketahui, dan sementara itu, tanggal pernikahan diputuskan.

Pernikahan antara ahli seni bela diri dan ahli sihir diumumkan secara besar-besaran dan orang tua Aku senang. Namun, kakak perempuan ku sepertinya sakit dan sering tinggal di kamarnya.

Dan di hari pernikahan, kejadian itu terjadi. Seorang pria tiba-tiba memberitahuku di depan semua kerabat yang berkumpul hari itu.

"Dia melakukan hubungan seksual dengan pria lain, meskipun dia sudah bersumpah dengan pasangannya. Pernikahan ini penuh dengan kotoran !!! "

Pria itu adalah salah satu pria yang pernah melamar kakak ku, yang dulu pernah ditolak.

Tempat pernikahan itu berisik karena kejadian yang tiba-tiba, dan semua orang begitu bingung.

Aku menegaskan bahwa pria itu berbohong, tetapi dia dengan percaya diri berkata,

"Kalau begitu kalian harus memeriksa kamarnya."

Dan, di kamar Aku,  ditemukan pakaian dalam pria yang tidak ku ingat.

Hal ini membuat kerabat mempelai pria marah, pernikahan dibatalkan, dan Aku disalahkan oleh orang tuaku.

Aku dengan putus asa memohon atas ketidak bersalahanku, tetapi tidak ada yang mendengar dan dia hanya menatap dingin ke arahku.

Aku dikucilkan karena melakukan perzinaan dan dijadikan tahanan rumah.

Dan suatu hari, sekitar setahun kemudian. Kakak perempuan ku mendatangiku dan berkata

"Pria saat itu, Aku mengirimkannya."

"……………… Eh"

"Di pernikahanmu, aku berkata padanya, aku akan memikirkan ulang lamaran pernikahan. Dia begitu Bahagia dan langsung menyetujuinya. "

"A ... eh...... Kenapa 'Aneue'?"

Kakak perempuan ku mendekatiku dengan ekspresi marah. Aku takut dengan ekspresinya, yang belum pernah ku lihat sebelumnya, dan Aku mundur.

"Karena kau merampoknya dariku, aku menemukannya lebih dulu! Aku sudah mengawasinya sangat lama !!!"

Ekspresinya seperti iblis. Kakak ku menjambak rambutku dan melemparkan kata-kata mengutuk.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu !! Aku akan mengambil semuanya darimu !!! Status, kehormatan, semuanya !! Kau tidak akan pernah bahagia lagi!!! "

Rambutku robek dan terasa sakit, Aku memohon seperti anak kecil, tetapi Kakak perempuan ku tidak berhenti.

"Bagaimanapun, Kau bukan lagi anggota klan ini. Tidak ada yang akan mendengarkanmu dan tidak akan ada yang menolongmu. Sampai jumpa Shino. Tenang saja, Aku akan tinggal bersamanya seumur hidupku. "

Saat dia berkata begitu, dia kembali dan keluar dari kamarku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, Aku hanya bisa menangis.

Akhirnya, Aku meninggalkan rumah.

Kisah pernikahanku sangat terkenal di seluruh negara membuatku tidak mempunyai tempat di negara itu.

Dan aku terus berjalan sampai berhenti di tempat ini.

"Kau dan aku sangat mirip."

Ditinggalkan dan dibuang dengan cara yang sama.

Pada awalnya, Aku benci melihatnya di masa lalu, tapi sekarang dia adalah muridku yang tak tergantikan.

Ketika Aku memperhatikannya, muridku tertidur, mungkin karena dia tangisannya.

Ekspresinya yang tersenyum membuatku bahagia….

"Gu ~ !!"

Penglihatanku tiba-tiba terdistorsi, Kepalaku sakit, dan kesadaranku  tak bisa kupertahankan.

"Ah! Dasar tubuh yang tak berguna"

Aku berhasil mengembalikan kesadaranku dan penglihatanku menjadi lebih jelas.

(………… Belakangan ini, intervalnya semakin pendek. ………… Kurasa sudah tak lama lagi.)

"Sleeping Disease"

Penyakit yang membuat energi seseorang berangsur-angsur menurun dan akhirnya mati.

Penyebabnya belum telah diidentifikasi, dan itu sangat sulit disembuhkan.

Hanya sedikit kasus yang berhail sembuh, tetapi alasan kesembuhannya belum teridentifikasi.

Penyakit ini berangsur-angsur menghilangkan energi dari tubuh dan akhirnya korban akan mati seperti layaknya tidur.

Namun, tidak ada rasa takut akan kematian di wajah Shino dan yang ada hanyalah penyesalan.

(Aku ingin berbicara lebih banyak denganmu. Mengajarimu lebih banyak teknik pedang ...)

Menyaksikan Nozomu tidur di dadanya, dia membulatkan keputusannya.

(Akhirnya, ada sesuatu yang ingin kuberitahukan padamu. Saat itu ... dengan sekuat tenaga ...)

 

-------------------------------------------------------------------------------------------

God Fucking Dammit, Best Part di Chapter 1

Author nya jahat

Padahal Shino cocok jadi heroine (kalua aja dia nggak dibikin tua)

---------------------------------------------------------------------------------

 

0 comments:

Post a Comment