Saturday, May 29, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 1 Part 4

Dragon Chain Ori

Chapter 1 Part 4

Nozomu bekerja paruh waktu lagi di distrik komersial keesokan harinya.

Tidak ada rekan hari ini, dan Boss memintanya untuk mengatur dan mencatat kargo di area deposit. Setelah memastikan kargo yang akan diangkut, dia melapor ke Bos dan Bos memiliki sesuatu untuk diceritakan dan menelepon Nozomu,

"Ngomong-ngomong, Nozomu, apa kau mendengar tentang pemburu yang melihat naga di hutan beberapa hari yang lalu?"

"Naga ...?"

Naga.

Eksistensi terkuat di seluruh benua.

Salah satu spesies roh dan memiliki kekuatan yang luar biasa.

Tampaknya beberapa orang yang pernah mengalahkan naga dan mendapatkan kekuatannya

Eksistensi yang disebut Dragon Slayer tidak ada untuk saat ini dan mereka hanya ada dalam buku teks dan legenda.

"Tapi, apa yang dilakukan seekor naga legendaris di dekat kota?"

“Aku juga berpikir begitu, mungkin naga itu hanya salah lihat. Nah, karena kau sering pergi ke hutan, Kau harus tetap berhati-hati meskipun itu "Lóng" . "

Ketika Dia mengatakan itu, Bos tertawa sambil tersenyum.

Tidak seperti Naga, "Lóng" adalah sejenis binatang iblis.

Kekuatannya tidak sekuat naga dan kecerdasannya rendah, tetapi mereka merupakan ancaman yang sangat besar bagi manusia.

Kekuatannya pasti salah satu yang tertinggi diantara kategori binatang iblis, Tentu saja, tak peduli bagaimana Aku tidak akan bisa menang melawannya.

"Aku mengerti. Aku akan berhati-hati."

Aku berterima kasih kepada Bos dan pulang untuk pergi ke tempat Shishō.

=============================================

Nozomu pulang, menyiapkan pedang, dan menuju gubuk tempat Shishō berada.

Dia menggunakan pakaian yang minimalis dari kulit binatang iblis yang tidak akan menghalangi gerakannya, sebuah pisau dan kantong yang diikat pada ikat pinggang, beberapa alat medis seperti potion dalam kantong, smokescreen, sound ball, dan thunder ball.

Seperti namanya, smokescreen akan menghasilkan tabir asap, dan sound ball membuat suara yang sangat keras yang bertujuan untuk menakut nakuti monster lemah. Akhirnya, Thunder Ball, benda ini akan mengeluarkan petir sebanding dengan sihir tingkat atas di sekitar area yang dilempar, dan harganya sangat tinggi.

Karena Dia memiliki kemampuan dasar yang rendah dan hanya dapat menggunakan teknik Qi yang terbatas karena Ability Suppression-nya, jadi dia membelinya untuk berjaga-jaga.

Biarpun efek buff item yang mempengaruhinya ditekan, kekuatan item yang tak bergantung dengan Nozomu tidak ditekan, jadi dia selalu membawanya saat dia pergi ke hutan.

Dalam perjalanan ke gubuk, tiba-tiba kabut muncul, jadi dia mempercepat dirinya. Kabut berangsur-angsur menjadi lebih tebal dan jangakaun mata hanya sejauh 1 meter.

"Ini buruk."

Nozomu bergumam, dan ketika dia melihat kompas yang ada di tangannya, benda itu tidak menunjuk ke arah manapun dengan stabil, dia berbalik.

"Apa artinya ini."

Ada banyak binatang iblis di hutan ini, tetapi mereka tidak memiliki karakteristik yang akan membuat kompas menjadi rusak. Ketika Dia merasa tidak sabar dengan situasi abnormal ini.

Dia menarik napas dalam-dalam agar tenang dan melihat sekeliling lagi.

Pepohonan yang lebat dapat dia gunakan untuk bersembunyi, tapi itu bukan tempat dimana dia bisa beristirahat dengan tenang.

"Untuk sekarang tak ada gunanya berdiam diri di tempat ini.”

Saat ini perlu untuk mengamankan tempat yang aman, jadi dia berjalan dan menandai pohon yang dia lewati dengan pisau agar tidak tersesat. Setelah beberapa saat, dia sepertinya telah melewati hutan, pepohonan hilang, dan dia sampai ke tempat terbuka.

Sepertinya kabut berangsur-angsur mulai menghilang. Saat dia merasa lega, pemandangan di sekitarnya tiba-tiba terdistorsi.

"Eh?"

Sesaat kemudian, dia berdiri di tempat yang aneh. Dikelilingi oleh pegunungan dengan tanah tandus sejauh mata memandang. Tempat ini jelas bukan di sekitar Arcazam.

Sebuah bayangan besar menutupi dirinya yang kebingungan. Saat dia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, Nozomu membatu. Sebuah benda hitam besar menutupi setengah langit.

Memiliki 6 sayap besar dengan 5 warna dan mengepak dengan kuat.

Ia memiliki sisik hitam legam dan kedalaman sisiknya sepertinya melambangkan seberapa tahun dia telah hidup.

Matanya memantulkan kegelapan yang terdalam(abyss) dan menatap pria kecil di atas tanah.

Semuanya adalah wujud dari keputus-asaan.

"Dragon King Tiamat"

Naga paling sesat di antara kesesatan yang lain, ditakuti oleh naga lainnya dan bahkan memakan ras-nya sendiri.

Itu adalah naga legendaris yang menghilang dari tanah ini lebih dari 5.000 tahun yang lalu.

Nozomu berdiri dengan ekspresi terkejut.

Dia tidak dapat memahami situasinya.

Jika Kau berpikir dengan normal, tak peduli berapa banyak binatang iblis yang muncul, Kau tidak akan terpikirkan untuk bertemu naga legendaris tepat di kota kau tinggal tepat di depan mata.

Dia bingung, tapi faktanya, tempat ini adalah dunia alternatif diantara dunia nyata dan dunia roh, diciptakan untuk menyegel Tiamat dengan kekuatan pembuluh darah di seluruh benua.

Namun Tiamat memiliki kekuatan yang luar biasa, jadi penjara yang sempit dan sementara ini bisa dihancurkan karena fluktuasi di kekuatan pembuluh darah benua.

Fluktuasi melewati garis ley*, karena garis ley itu mungkin terhubung di suatu tempat di benua dan membuat sebuah jalan.

Jalur ini terlalu kecil untuk dilalui Tiamat, tetapi kebanyakan makhluk seperti manusia bisa melewatinya. Nozomu lewat tanpa mengetahui jalan masuk dan keluar di dunia yang sempit ini.

Tiamat menghadapi Nozomu. Di matanya adalah rasa senang karena menemukan mangsa untuk pertama kali setelah sekian lama.

Saat naga hitam legam itu melipat sayapnya, ia turun menuju Nozomu. Nozomu menyelimuti seluruh tubuhnya dengan Qi, menendang tanah dan meninggalkan tempat itu segera.

Segera setelah itu, Tiamat turun dengan sebuah auman.

Massa naga yang turun ke tanah menyebabkan tanah hancur dan menyebar karena gelombang kejut.

Nozomu terkena oleh gelombang kejut, terpental dan terhempas ke tanah.

Tidak ada cedera yang serius karena dia mengambil posisi bertahan dengan instan, tapi Ada luka di beberapa tempat karena pecahan batu.

Dia segera memutuskan untuk lari.

Dia melempar semua bola tabir asap yang dimilikinya dan kabur ke hutan dengan kecepatan penuh di antara tabir asap yang telah dihasilkan.

Dia berpikir bahwa jika dia bersembunyi di pepohonan, dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk melarikan diri. Namun, idenya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

"Gaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”

Saat dia berlari di antara pekatnya asap, semua tabir asap menghilang dengan sebuah auman yang luar biasa.

Tak hanya itu, ia kembali terhempas oleh gelombang kejut yang melanda.

Melihat Tiamat, dia bahkan tidak bergerak sama sekali, hanya dengan raungan sederhana dan gelombang kejut yang menyertainya dapat menghempaskan semua asap tadi.

Ketika Nozomu tercengang, Tiamat membuka mulutnya lebar-lebar dan api hitam besar berkumpul di mulutnya.

Dengan Hitam pekat bercamput berbagai warna di dalamnya.

Alarm Nozomu secara naluriah mulai berdering dengan maksimal dan berlari secepat mungkin.

Api besar yang dihembuskan melewatinya pada menit terakhir dan mendarat di hutan.

Saat berikutnya, suara itu menghilang. Ketika dia menyadarinya, dia terbang di langit.

Berenang di udara untuk pertama kali dalam hidupnya, rasanya tak begitu nyata, tapi beberapa detik kemudian, dipuk dengan kerasnya tanah memaksa kesadarannya untuk kembali ke kenyataan.

Dia memeriksa tubuhnya yang terluka karena terjatuh, dan meminum potion dari kantong.

Saat merasakan healing potion menyembuhkan tubuhnya, dia melihat hutan dan area sekitarnya dan menjadi terdiam.

Semua Hutan terbakar habis.

Di titik benturan, terdapat kawah yang tampak cukup besar bagi Solminati Academy untuk menempatinya dan keberadaan tempat itu benar-benar lenyap.

Pepohonan di sekitar kawah telah terhempas dan menguap tak bisa mempertahankan bentuk aslinya, mungkin karena pohon-pohon itu terbakar dalam sekejap.

Pohon-pohon yang hampir tidak terbakar, roboh dari akarnya oleh gelombang kejut.

Melihat kembali ke Tiamat dengan ekspresi terkejut, naga hitam legam itu melebarkan keenam sayapnya yang memnpunyai 5 warna.

Energi sihir yang diwarnai dalam lima warna yang tak terhitung tercipta di sayapnya.

"Sihir roh"

Sihir yang digunakan oleh spesies roh untuk menggunakan kekuatan dunia. Tidak seperti sihir lain yang digunakan oleh spesies non-roh. Sihir roh, tidak membutuhkan proses duniawi, langsung aktif saat itu juga, membuat kecepatannya tak bisa dibandingkan dengan sihir lainnya.

Energi sihir yang tak terhitung jumlahnya menuju ke arahnya, meninggalkan jejak cahaya. Jumlahnya tak terhitung dan memenuhi sebagian besar pandangannya.

Nozomu memotong energi sihir itu dengan katananya sambil mundur dengan sekuat tenaga, tetapi dia dengan mudah ditelan oleh kumpulan cahaya dengan jumlah yang terlalu besar.

Tetap saja, dia menahannya dengan sekuat tenaga untuk menghindari cedera fatal. Saat hujan cahaya reda, terlihat Nozomu dengan banyak luka tusukan menembus tubuhnya.

Dia mengambil banyak potion dan meminumnya sekaligus.

"Guuuu!"

Ia memandang Tiamat yang perlahan mendekatinya sambil mengerang saat potion menyembuhkan tubuhnya secara paksa. Tidak mungkin untuk melarikan diri jika melihat keadaan hutan.

Hutan yang menyembunyikannya akan dibakar, bahkan jika dia bisa bersembunyi tempat itu akan terhempas sekali lagi. Dia hanya punya satu pilihan, yaitu pertarungan dengan diisi dengan keputus asaan.

"Uhhhhhhh …………"

Sudah lebih dari sepuluh menit sejak pertarungan dimulai. Tidak, itu bukan pertarungan. Pertarungan hanya mungkin terjadi jika ada musuh, tapi untuk naga hitam itu, hal semacam ‘musuh’ tidak ada di depannya.

Nozomu hanyalah mainan yang menghilangkan kebosanannya. Naga hitam itu dapat membunuh Nozomu dalam sekejap, tetapi bagi naga hitam itu saat ini dia tidak merasakan pertarungan tapi permainan.

Persis seperti kucing yang bermain dengan tikus.

Kalasan itu, Nozomu bertahan selama sepuluh menit yang terasa abadi ini.

Namun, hanya ada keputusasaan menunggu di luar itu.

Dia bahkan tidak bisa melukai sisik dengan segala macam tebasan dan teknik Qi yang dia gunakan tanpa berpikir.

Bahkan jika dia menghindari ayunan lengan Tiamat, Dia akan terhempas dengan gelombang kejut. Tidak mungkin untuk melarikan diri dengan keadaan seperti ini. Tidak ada apapun di tangan Nozomu yang dapat menembus sisik Tiamat. Dia kehabisan energi, dan penguatan fisik dengan Qi hampir mencapai batasnya.

Dalam situasi seperti berjalan di atas tali, batas akhirnya datang. Dia tidak tahu berapa kali terhempas dan membentur tanah, tapi semua itu membuat tubuhnya mati rasa. Efek Qi telah habis. Dia menelan potion terakhir dengan tangannya yang gemetar dan berhasil bangun sekali lagi.

Tiamat mengangkat tangannya yang seperti menara ke Nozomu.

Nozomu tahu dia tak bisa menghindarinya, karena itu dia memperkuat tangganya dengan Qi.

Dalam menghadapi kematia, Nozomu mengingat semua hal yang dilakukannya seperti roda berputar.

Dalam kesadarannya yang samar-samar, Nozomu mengingat semuanya saat dia berada dalam keadaan yang putus asa, Dia melihat kembali masa lalunya. Senyuman orang tuanya di kampung halaman.

"Kalau dipikir-pikir, Aku belum melakukan banyak hal ke orang tua ku."

Mereka adalah orang tua yang baik. Mereka tidak mengatakan apa-apa saat dia ingin mendukung Lisa, dan meskipun mereka hidup berkecukupan mereka tetap mengirimnya ke sekolah.

Dia bertemu Lisa dan jatuh cinta pada pandangan pertama.

"Kalau dipikir-pikir, itu cinta pertamaku, konon cinta pertama itu tidak akan langgeng, tapi kurasa itu memang benar? "

Saat itu aku mengakui perasaanku dan yakin bahwa perasaanku telah tersampaikan. Tapi pada akhirnya ………….

Dia ingin mendukung impian Lisa. Dengan sumpah di hatinya, dia mengetuk pintu Solminati Academy hanya dengan pikiran itu.

"Aku ingin mendukung impian Lisa. Kuharap bisa tetap begitu... tapi tetap saja..."

Kemampuan dan nilainya tak bisa berkembang seperti yang diharapkan, meskipun telah bersabar dan berjuang, jalannya ditutup karena manifestasi dari Ability Suppression. Lisa tiba-tiba mengucapkan selamat tinggal dan Dia diisolasi dari sekolah.

"Aku ... kenapa, kenapa ... aku bertanya-tanya kenapa dia tidak memberitahuku apa-apa ..."

Hatinya masih sakit sampai sekarang. Dia bertanya-tanya apakah keberadaannya adalah masalah besar bagi Lisa.

Dia bertemu Shishō, dan sedikit cahaya menyala.

"Aku senang bertemu Shishō. Dia wanita liar, tapi dia jelas orang baik."

Setiap hari adalah latihan yang mengerikan, tapi Shisho pasti khawatir padanya.

Pada awalnya, Dia ingin mengabaikan Nozomu, tetapi pada akhirnya dia membantunya sambil mengeluh tentang keadaannya yang sedang diserang oleh Anjing Liar.

Ketika dia memikirkannya sekarang, Dia bisa kembali ke dirinya yang dulu. Yang dapat marah dan tertawa dengan jujur.

Sesaat kemudian, kejutan menghantamnya, menghapus ingatannya dengan kesadarannya.

Lengan Tiamat mencapai tanah di depan Nozomu. Setelah itu, dia terlempar dan berguling di tanah.

Tiamat jelas sedang bermain. Ekspresinya terlihat puas dan sama sekali tidak terlihat mengancam.

Tiamat membuka mulutnya lebar-lebar. Api yang hitam berkumpul di dalamnya. Apakah lelah bermain dengannya atau ingin sejauh mana dia bisa bertahan. Manapun itu, dia tidak punya cara untuk bertahan.

"Gugu, Aghh ..."

Nozomu mengeluarkan suara yang sudah tak jelas dan menatap api itu. Hampir tidak sadarkan diri, dia bahkan tidak bisa lagi memikirkan masa lalu.Lentera ajaib telah lewat dan hanya tanda kematian yang gelap dan dingin disekitarnya.

"Mati"

Dia menghadapi kematian dan menjadi kaku.

"Mati"

"kematian" ini lebih kuat daripada saat diserang oleh Anjing Liar di hutan.

"Aku tidak menginginkannya"

Dia hampir tidak memiliki kemampuan untuk berpikir jernih, dan mengembangkan instingnya.

"Aku tidak ingin mati"

Hal Itu menjadi rasa haus yang kuat akan kehidupan dan membakar kehidupan terakhir di dalam dirinya.

“Aku tidak ingin menyerah”

Ini adalah perwujudan dari ‘will of live’ yang pernah dilihat Shino.

"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"

Saat berikutnya, dia berteriak dengan keras dan meraung ke arah naga hitam yang bermain dengan hidupnya.

Nozomu melangkah menuju Tiamat dengan raungan yang membakar kehidupan terakhirnya.

Dia sangat cepat, sulit untuk percaya bahwa itu dilakukan oleh manusia yang sekarat.

Namun, itu lebih lambat daripada saat dia fit, dan api disemburkan tanpa dirinya dapat mendekati tiamat bahkan hanya setengah pun.

"Lambat"

Pikiran Nozomu hanya terfokus untuk menghilangkan ancaman di depannya untuk tetap hidup. Konsentrasinya yang ekstrim memperluas indra waktunya berkali-kali lipat. Di dalamnya, dia frustrasi karena gerakan lambatnya.

“Kenapa aku sangat lambat !!”

Dengan ini, api kematian yang mendekat di depannya tidak dapat dihindari.

Ketika Dia melihat tubuhnya, tiba-tiba sebuah rantai yang belum pernah dia lihat sebelumnya mengikatnya.

"Apakah karena ini !!"

Dia yakin bahwa rantai ini adalah belenggu dan meraih rantai ini untuk memotongnya.

Jika Kau berpikir dengan logis, tak mudah untuk memotong sebuah rantai. Tapi dia yakin bahwa dia akan memutuskan rantai ini karena suatu alasan.

"Ini menghalangi ... Aaaaaaaaaaaaa !!!"

Dia menarik rantai dengan paksa dan rantai itu putus dengan suara runtuh. Sesaat kemudian, dia mempercepat gerakannya dalam sekejap dan lewat di bawah nyala api yang besar.

Tiamat sesaat kehilangan pandangannya karena kecepatannya. Nozomu mengerahkan seluruh kekuatannya untuk kesempatan ini.

Walaupun tubuhnya belum sepenuhnya pulih, tubuhnya bergerak secara instan melalui pikirannya.

Kemampuan fisiknya jelas melebihi keadaan dimana dia sehat bugar.

Dia memasukkan katananya sambil berlari. memasukkan semua energinya ke dalam katana, mengompress energi itu kemudian Menarik keluar katana dengan teriakan semangat bertarungnya.

“Teknik Qi ‘Phantom’.”

Qi yang lebih tipis dari rambut dan lebih tajam, ditembakkan dengan kecepatan yang sama saat dia menarik pedangnya. Dia memotong kedua mata Tiamat dengan satu tebasan lurus.

Tiamat mengaum dan menanggapi serangan yang tak pernah dia pikirkan sebelumnya.

"Phantom" adalah teknik sederhana yang menembakkan tebasan dengan Qi yang terkompres di dalam pedang, tetapi sulit untuk melihat Qi yang sangat terkompres, tebasan itu terbang dengan kecepatan yang sama saat pedang yang ditarik dengan kecepatan tinggi dan jika itu berada di jarak 10 meter, itu sangat sulit hindari karena akan mendarat hampir seketika.

Selain itu, Qi yang sangat terkompres ini dapat menembus tameng baja maupun penghalang sihir secara pasti, membuat teknik ini benar-benar mematika

Namun, karena Qi perlu ditekan untuk setengah detik hingga beberapa detik dan jika kau dalam situasi yang dikelilingi oleh banyak musuh kau akan memberi celah yang besar.

Saat ia bergegas menuju Tiamat, Tiamat mengangkat kaki depannya dan membantingnya ke tanah berkali-kali.

Kaki depan yang besar menghantam tanah berkali-kali dan setiap kali itu turun tanah mulai berguncang, menyebabkan gempa bumi lokal. Nozomu dengan cepat melepaskan diri dan menjauh dari kaki depan di menit-menit terakhir, tapi dia tetap kewalahan dengan gelombang kejut yang dihasilkan.

Dia tidak bisa bergerak dengan mudah. Namun, sesaat kemudian tanah runtuh dan Tiamat memasuki lubang. Rupanya Tiamat telah menginjak sebuah rongga di bawah tanah. Tiamat berusaha keluar, tapi tidak berhasil karena matanya buta.

Nozomu mengeluarkan semua barang di kantong sambil menutup jarak mereka dan melemparkan sesuatu ke kepala Tiamat. Itu adalah sound ball. Benda itu meledak di dekat wajah Tiamat, menyebabkan suara yang kuat bergema di sekitar tempat itu.

Tiamat yang terkena efek sound ball dari jarak dekat mengalihkan pandangannya sebentar dan melambat.

Jika ini adalah roh, itu tidak akan terlalu terpengaruh.

Meskipun naga adalah sejenis spesies roh, naga memiliki tubuh fisik dan meskipun naga adalah massa dari elemen, naga masih memiliki aspek sebagai makhluk hidup. Mereka masih menggunakan indra dan akan terpengaruh jka kehilangan salah satu indra nya. Tentu saja, naga adalah spesies roh meskipun mereka mudah terpengaruh oleh hukum fisika.

Tiamat yang mempunyai kekuatan yang sangat besar terkejut karena serangkaian kejadian yang tak bisa dia percayai dan tak bisa menjaga pikirannya agar tetap tenang.

Tiamat benar-benar menghentikan gerakannya. Nozomu bergegas menuju Tiamat dengan kecepatan penuh. Tujuannya adalah leher naga itu. Alasan dia membidik lehernya adalah karena dia tidak yakin bahwa dia bisa menghancurkan tengkorak naga itu.

Naga itu memiliki tubuh fisik. Dengan kata lain, jika tubuhnya di bunuh, dia mati.

Yang terpenting adalah membunuh tubuhnya. Namun, itu tidak mudah karena naga itu sendiri memiliki tubuh yang sangat kuat.

Nozomu melompat ke arah leher naga yang terangkat itu. Memasukkan Qi ke katana, mengompres dan kemudian menarik katana-nya dan langsung menebas leher Tiamat.

Teknik Qi "Phantom" memotong sisik di tenggorokan Tiamat, dan Qi yang terkompress meledak di dalam. Qi yang meledak menyebar sisik naga itu dan memperlihatkan daging lembutnya.

Kemudian Nozomu mengeluarkan serangan lanjutan.

Teknik Qi "Phantom -Recurrence-"

Tebasan balasan dilepaskan dengan menelusuri lintasan dari tebasan yang sebelumnya.

Tebasan itu menembus leher Tiamat sangat dalam dan sejumlah besar darah menyembur seperti air panas. Namun, biasanya, meskipun menerima luka yang fatal, itu tidak cukup untuk mengalahkan naga.

Nozomu menggunakan momentum tebasan balasan untuk memutar tubuhnya. Menggabungkan kekuatan rotasi dengan momentum lompatan untuk menyerang dan menembus luka leher yang baru saja dirobek.

Pedang itu menusuk leher nagaitu dalam-dalam, menusuk menembus tenggorokannya dan mendekati brainstem naga itu tapi dia masih terjebak di udara dengan pedang yang menusuknya sebagai pegangan.

“Gugaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”

Namun, naga itu tetap tidak jatuh.

Raungan yang mengguncang bumi bergema dan mengamuk untuk melepaskan Nozomu.

Pedang terkubur di dalam daging dan tidak bisa didorong ataupun ditarik.  Jika tidak ada yang dilakukan, itu  akan terguncang dan bunga merah berdarah akan mekar di tanah.

Nozomu meremas kekuatan terakhirnya dan meraih kantong di pinggangnya.

Thunder Ball yang tersisa dikeluarkan. Dia memukulnya ke bilah pedang dengan sekuat tenaga nya.

Saat berikutnya, petir menyambar dengan cahaya yang menyilaukan. Petir yang menyambar setara dengan sihir tingkat atas, melewati pedang, leher dan membakar sel saraf kranial naga itu.

Tapi petir juga membakar tubuhnya dan melemahkan seluruh tubuhnya.

Tubuh raksasa naga itu roboh dan terjatuh. Tubuh naga bergerak kecil, tapi matanya tidak lagi terlihat tanda kehidupan.

Akhirnya, naga raksasa itu mati dan menjadi partikel cahaya, membumbung seperti tsunami.

Nozomu tidak bisa lagi berpikir, dia hanya melihat partikel itu naik ke surga.

Dia penuh luka, Walaupun masih punya tangan dan kakinya.

Akhirnya, ketika partikel cahaya berkumpul di langit, mereka berkumpul di atasnya dan langsung turun ke Nozomu dengan kecepatan penuh

Melampaui batas dan tidak bisa bergerak, dia ditelan oleh semburan cahaya dan kehilangan kesadaran.

============================================

Kesadaran Nozomu perlahan terbangun.

Kesadarannya masih didalam mimpi mengingatkan pertarungannya dengan Tiamat.

Nyeri hebat melanda seluruh tubuh saat dia secara paksa mengangkat tubuh bagian atasnya, dan saat dia melihat sekitarnya dia berada di hutan di pinggiran kota.

"Bagaimana aku bisa kembali.............dan berada di tempat ini...........?."

Dalam situasi yang tidak bisa dipahami, rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuh memberi tahunya bahwa pertarungan sebelumnya bukanlah mimpi.

"Pokoknya, Shishō ........."

Dia tidak tahu seberapa sadar dia, tapi bukan ide yang bagus untuk menetap di sini.

Menilai itu, Nozomu dengan paksa menggerakkan tubuhnya yang sakit dan menuju gubuk Shino dengan kesadarannya yang masih samar-samar.

Dia bahkan tidak menyadari bahwa dia telah menjadi seorang "Dragon Slayer" yang jumlahnya hanya sedikit dalam sejarah.....


---------------------------------------------------------------------------------



0 comments:

Post a Comment