Friday, June 4, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 2 Part 1

 Dragon Chain Ori 

Chapter 2 Part 1

Matahari pagi menyinari kota Arcazam.

Penduduk kota memulai hari mereka didampingi dengan kicau burung di bawah sinar matahari pagi.

Jalan kota penuh dengan orang, mereka bekerja keras mencari nafkah.

Seorang anak laki-laki berjalan di sepanjang jalan di mana orang-orang seperti itu bekerja.

Dia adalah Nozomu Bountis.

Seorang siswa tahun ketiga di Solminati Academy, pusat kota Arcazam.

Sudah sebulan sejak dia menyelesaikan pertarungan dengan Shisho nya dan dia berhasil naik ke tahun ketiga.

"Yah ......... Aku bisa naik dengan baik."

Pertarungannya dengan Shino terjadi dua hari sebelum ujian akhir tahun, dan karena luka yang dia derita saat itu, dia tidak bisa mencapai tahap akhir, membuat ujian lebih sulit dari yang diharapkan.

Kemampuan fisiknya yang meningkat tidak dapat dimanfaatkan dan ujian praktiknya hamper gagal. Ujian tertulisnya tidak berjalan dengan baik karena dia mengingat Shino, sebagai hasilnya, dia akhirnya mengambil tiga ujian tambahan.

"Makanya aku berakhir di bawah... yah, aku berhasil melewatinya, jadi gamasalah ..."

Ngomong-ngomong, jumlah ujian tambahan yang dia ambil tidak diragukan lagi, yang tertinggi dalam sejarah Akademi.

Karena itu, kelasnya lagi-lagi yang paling rendah, kelas 10.

Skornya juga yang terendah dan dia masih diperlakukan sebagai rendahan di kelasnya.

(Tapi mungkin lebih baik untuk tetap seperti ini untuk sekarang ……… kekuatan Dragon Slayer …… terlalu kuat)

Ya, dia telah melepaskan kekuatan Dragon Slayer dalam pertempuran dengan Shino. Tapi pelepasan Ability Supression tidak dilakukan di depan publik.

Di tahun ketiganya, dia telah melepaskan Ability Supression beberapa kali di gubuk Shino, tapi dia tetap tidak bisa mengendalikannya.

Meskipun kekuatan yang dilepaskan secara dramatis meningkatkan kekuatan fisik, kekuatan yang ditingkatkan dalam setiap aspek terlalu kuat dan itu tidak mudah digunakan dalam kehidupan nya di Akademi, juga mayoritas kemampuannya ditujukan untuk membunuh, Jadi secara harfiah kemampuannya tidak bisa digunakan di Akademi.

"Bahkan batu pun menjadi potongan kecil hanya dengan sedikit memukulnya, ini sangat tak bisa digunakan."

(Dan ......... ada juga makhluk itu)

Dia ingat Dragon King Tiamat yang ada di dalam dirinya. Setiap kali dia melepaskan Ability Supression, Tiamat mengamuk dan mencoba melahap tubuhnya.

Ia pernah bertarung di dunia spiritual dan berhasil merebut kekuatan Tiamat, tteapi hanya sebagian, jadi dia tidak akan dimakan begitu dia melepaskannya, walaupun begitu, dua menit adalah batas waktu untuk melepaskan Ability Supression.

Faktanya, dua menit itu adalah saat Nozomu berhasil menahan kekuatannya setelah dibebaskan. Jika dilepaskan tanpa kendali, pikirannya akan diambil alih oleh kekuatan  itu sendiri dan tubuhnya akan hancur dalam hitungan detik.

"Ngomong-ngomong, aku harus memikirkan apa yang harus kulakukan mulai sekarang."

Tentang Akademi, tentang Dragon Slayer, tentang Lisa.

Dia bertemu Lisa beberapa kali setelah naik kelas, tetapi Lisa masih mengabaikannya atau melihatnya dengan tatapan permusuhan.

Dia tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya bisa berdiri di depan Lisa.

(......... Kurasa aku masih melarikan diri …. )

Nozomu belum bergerak maju. Namun, meskipun dia masih melarikan diri, dia telah menyadari fakta bahwa dia melarikan diri.

Apa yang Shino ceritakan tentang hidupnya, pasti mulai tumbuh dan berakar dalam dirinya.

================================================================

kelas 10 di kelas 3. Nozomu Bountis masih diperlakukan sama seperti biasanya di kelas.

"Kenapa dia masih di sini?"

"Karena dia, kita diperlakukan pada level yang sama dengannya, sungguh memalukan."

"Itu benar, dia mengikuti ujian tambahan tiga kali, dia hanya memikirkan dirinya sendiri."

Ketika dia memasuki kelas, mereka masih menghina Nozomu.

Sambil mendengarkan suara seperti itu, dia duduk di kursinya, mengeluarkan buku pelajarannya, dan bersiap untuk pelajaran yang akan datang.

Setelah beberapa menit

"Hei Mars, ayo pergi ke toko yang ada gadis itu hari ini, Kau bisa kan?."

"Apa Kau mengincar putri toko itu? Kau tidak mungkin bisa. Hentikan saja."

"......... Kalian tidak bosan-bosannya dengan itu ..."

Itu adalah Mars dan rombongannya yang masuk.

Rupanya, mereka berbicara tentang tempat mampir sepulang dari Akademi, tapi Mars tampaknya tidak ingin untuk membicarakannya.

"Hei Mars, apa yang terjadi akhir-akhir ini? Mood mu sedang down?."

"Kau menjadi pendiam akhir-akhir ini."

“………… Diam, tidak ada apa-apa.”

Mars pergi ke tempat duduknya tanpa mendengar keluhan kedua rombongannya. Sepanjang jalan, dia memperhatikan Nozomu.

"Mm..."

Mars menatap Nozomu. Matanya begitu serius sehingga bisa dilihat perbedaan tatapan Mars, bukanlah mata yang sering menghina Nozomu.

"Semuanya~~. Aku akan memulai kelas pagi sekarang~~~~"

Anri-sensei datang dan para siswa di kelas mengambil tempat duduk mereka. Bahkan setelah kelas pagi selesai dan pelajaran dimulai, Mars masih memikirkan Nozomu.

================================================== ========

[Mars POV]

Ada dia disini. Itu wajar karena ini adalah kelasnya. Tapi aku tidak bisa menyingkirkan keraguan dalam hatiku.

Kenapa dia ada di kelas terendah? Dengan kemampuannya saat ini, setidaknya, dia seharusnya berada di kelas yang lebih tinggi dari kelas 10.

Dalam pertempuran latihan akhir tahun kedua, dia mampu membuatku kewalahan dan mengalahkanku.

Aku kalah darinya saat itu. Aku kehilangan ketenangan dan dikalahkan. Di medan perang yang sebenarnya, Aku pasti akan dibunuh olehnya.

Namun, Aku mempunyai kemampuan yang cukup untuk melewati empat kelas.

Kenapa seseorang yang dapat mengalahkanku berada di kelas 10?

"Ngomong-ngomong, dia sepertinya terluka sebelum ujian, dan sepertinya dia membawa barang dan terjatuh dari tangga."

"Idiot ~~. Yah, dia benar-benar bodoh."

...... Terluka? Orang itu? Karena itu?

Keraguan mulai tumbuh dalam diriku. Tidak peduli berapa banyak dia jatuh dari tangga, dia tidak mungkin terluka parah.

Meskipun pedang tiruan, dia tidak terluka parah ketika dia terkena oleh pedang besarku, yang diperkuat oleh Qi, dan dia mengambil kelas pada hari berikutnya secara normal.

Apakah dia terluka sebelum ujian yang penting, seperti ujian akhir tahun?

Pada saat itu, Aku yakin bahwa ada sesuatu yang terjadi dengannya.

================================================== ================

Kelas pagi selesai dan istirahat makan siang dimulai. Para siswa menghabiskan momen damai dengan teman-teman mereka.

Nozomu sedang mencari tempat untuk memakan roti yang dia beli.

Ngomong-ngomong, Akademi ini memiliki kantin yang cukup besar untuk para siswa, tetapi tidak ada cukup makanan popular yang tersedia untuk binatang yang lapar seperti para siswa, karena itu kantin selalu dalam keadaan seperti medan perang.

Selain itu, karena siswa memiliki kemampuan yang sama, dalam beberapa kasus kantin benar benat menjadi medan perang nyata di mana bisa dilihat sihir yang melayang.

Namun, makanan yang tidak populer lebih mudah didapat.

Nozomu selalu membeli roti yang tidak terjual dan berjalan-jalan di sekitar gedung Akademi.

Ketika dia tiba-tiba melihat ke halaman, dia melihat kerumunan, dan dua gadis makan di tengah-tengah nya.

Nozomu mengenal keduanya. Karena mereka adalah siswa terkenal.

Salah satunya adalah Irisdina Francilt.

Rambut hitam panjang mengkilap mencapai pinggang dan penampilan rapi yang elegan. Ekspresi wajahnya bermartabat dan memiliki mata hitam yang menyerupai rambutnya.

Dia adalah siswa kelas 1 di tahun yang sama dengan Nozomu, dan dijuluki " Black Haired Princes ", dan merupakan siswa terbaik dalam rata-rata nilai keseluruhan.

Yang satunya adalah Tima Lime.

Seperti Irisdina, dia adalah siswa kelas 1 di tahun ketiga, dan dia wanita berbakat yang dijuluki " Four-Scale Spinne."

Dia memiliki rambut cokelat yang dipangkas sampai bahunya, dan kesan penampilannya hanya sementara, tidak seperti Irisdina.

Dia memiliki kekuatan sihir yang sangat besar, dan kekuatan sihirnya dapat dikatakan berada di level legendaris.

Kemampuannya disebut sebagai " Four-Scale Concerto " karena itu memberinya kemampuan untuk mengendalikan ke-empat element, bumi, air, api, dan angin.

Mereka adalah siswa yang mewakili tahun ketiga, dan mereka juga siswa yang telah mencapai Rank A, yang hanya ada sedikit di Akademi ini.

Omong-omong, peringkat Nozomu masih D-, belum lagi di tahun ketiga, itu dianggap sebagai peringkat yang sangat rendah bahkan di tahun kedua pun juga begitu.

"Nozomu ku~~~~n, aku menemukanmu~~~~"

(Wah, suara ini)

Ketika dia melihat mereka, dia dipanggil oleh suara dari samping.

Terlihat seperti Anri-sensei dan Norn-sensei mendekatinya.

Anri-sensei melambai dengan penuh semangat seperti anak kecil, dan Norn-sensei sedang menonton Anri-sensei yang bersikap seperti itu dengan senyum pahit.

"Nozomu-kun, Kamu belum makan siang ~~? Jika Kamu baik-baik saja, maukah kamu makan dengan kami?~~"

"Maaf, Nozomu-kun. Anri sangat ingin makan denganmu. Maukah Kau makan dengan kami?"

Anri-sensei dan Norn-sensei mengundangnya sambil tersenyum. Keduanya memiliki seyuman mempesona,  tapi selain Norn-sensei, Anri-sensei memiliki atmosfer yang berkebalikan dari senyuman nya. Atmosfernya berkata dengan jelas bahwa bahkan jika dia ditolak, Dia tetap akan bersikeras membawa Nozomu.

(Anri-sensei ………… jadi, Kau belum menyerah ……)

Senyum Anri membuat tubuh Nozomu mengeluarkan keringat dingin, tetapi Nozomu tidak bisa menolaknya.

Tempat dimana Nozomu dibawa adalah ruang kesehatan, tempat kerja Norn-sensei.

Sebenarnya, Nozomu kadang tertangkap oleh Anri-sensei dan dibawa ke ruang kesehatan ini setelah ia menjadi siswa tahun ketiga. Alasannya adalah,

"Ne~ Nozomu~, kenapa Kamu mendapatkan cedera seperti itu selama ujian akhir kemarin~~?"

"Anri-sensei, alasannya sama seperti yang ku katakan sebelumnya, "

“Apakah Kamu benar-benar jatuh dari tangga~?"

“ .......Betul sekali.”

Makan siang berjalan cukup lancar, Anri mulai menanyai Nozomu.

Ya, dia telah bertanya padanya selama sebulan terakhir tentang luka-lukanya setelah duel dengan Shino.

"Berbohong itu tidak baik ~~ lo. Karena luka itu adalah luka pedang. Aku tidak bisa membiarkannya begitu saja jika Kamu terluka seperti itu"

“…………”

“Seperti yang Anri katakan, Nozomu-kun. Kami tidak bisa mengabaikannya jika Kau telah terluka berkali-kali dan ada luka tebasan yang jelas."

“…………………”

Nozomu tidak menjawab apa-apa. Dia tidak bisa benar-benar berbicara tentang apa yang terjadi dengan Shino dan kekuatan Dragon Slayer miliknya.

Namun, dia tidak bisa menghindarinya lagi. Dia tidak tahu bagaimana membuat alas an lagi selama sebulan terakhir.

“………… Apa yang akan Kau lakukan jika aku tidak mengatakan alasannya? Apa kau akan menyerahkan k uke polisi militer agar aku diinterogasi dan memuntahkan semuanya?”

Kesal karena semuanya tidak berjalan dengan baik, kata-kata kasar keluar dari mulut Nozomu dengan tidak sengaja.

"Bukan itu~~! Aku hanya khawatir ~~~~~~ !!"

"Itu benar! Aku dan Anri hanya mengkhawatirkanmu!!"

(Oh, aku kabur lagi. Aku tidak bermaksud mengatakan hal itu...)

"......... Maaf... aku terlalu berlebihan.”

"Tidak, tidak apa-apa. Kami juga sedikit terlalu agresif."

Suasana yang tidak menyenangkan memenuhi rumah sakit.

"......... Hei ~~, Nozomu-kun. Apa kita begitu tidak bisa diandalkan?"

Anri-sensei bertanya dengan suara sedih, dan Nozomu merasa sakit melihat ekspresinya.

(Karena pelarian bodohku…)

Nozomu membenci belas kasihannya. Dia hanya tidak bisa bergerak maju.

Dia mungkin sedikit terdesak karena dia telah dihina sampai sekarang.

(………… Aku tidak ingin membuat wajahnya seperti itu ………… Aku tidak bisa membicarakannya semuanya, tapi.... Aku akan mencoba berbicara tentang apa yang bisa.)

Wajah itu sedikit, mirip dengan wajah Shisho. Wajahnya yang hampir menangis karena tidak bisa mengungkapkan perasaannya.

"Bukannya tidak bisa diandalkan, aku tahu sensei khawatir dan peduli denganku…. Aku benar benar senang dengan hal itu…. Aku bahkan tidak tahu siapa yang mau untuk makan siang denganku seperti ini."

Nozomu perlahan tapi tegas mulai menyampaikan pikirannya. Dia tidak ingin Anri terlihat seperti Shino.

"Pada saat itu, banyak hal yang terjadi. Ada begitu banyak hal yang masih tidak bisa kuselesaikan."

Dia menatap lurus ke mata keduanya dan mulai berbicara sedikit demi sedikit.

"Tapi…. aku belajar sesuatu yang penting….. Agar aku bisa maju perlu bagiku untuk melakukan itu .......... Maaf, Aku hanya bisa mengatakan ini untuk saat ini."

Nozomu membungkuk dalam-dalam. Dia marah pada kelemahannya yang hanya bisa bicara sebanyak ini, tapi bagaimanapun, dia sudah melakukan yang terbaik.

".........Oh. Anri, seperti yang dia katakan, kita harus menunggu sampai dia mau berbicara."

“……………… Tapi ~~ ”

"Aku tahu Kau khawatir, tetapi itu tidak baik sekarang, karena dia belum bisa mengatur masalahnya."

"…………………… Aku mengerti ……"

Dia sepertinya berhasil meyakinkan Anri, tapi dia masih menatap Nozomu dengan kegelisahan.

"Maafkan aku Anri-sensei"

"......... Aku tahu ~~. Nozomu mengalami kesulitan ~~~~. Maaf ~~. Kau terpaksa membicarakannya ~ "

"Tidak ... Aku sengan dipedulikan."

"Norn-sensei juga, terima kasih."

"Tidak apa-apa. Kami terlalu tidak sabar. Aku tahu ada yang salah denganmu, tapi aku tidak tahu harus berbuat apa."

Mood mulai kembali tenang, dan ekspresi wajah ketiga orang itu menjadi tersenyum, meskipun hanya sedikit.

“Sekarang, ayo kita selesaikan makan siang nya. Pelajaran akan segera berbunyi, dan aku tidak bisa terus terusan bersantai, seotang Guru tidak boleh terlambat ketika mereka harus mengajari siswanya."

"Fufu, itu benar ~~. Ayo cepat makan ~~"

"Ya, mungkin ada rumor yang akan muncul jika kau makan dengan lama. Jadi ayo makan!"

Mereka bercanda satu sama lain, suasana menjadi damai, dan ketiganya mulai untuk menikmati sisa waktu makan siang mereka.

Namun, pada saat itu, terlihat bayangan yang terburu bur uke ruang kesehatan.

"Permisi. Norn-sensei, sepertinya dia terluka. Apakah Anda dapat mengobatinya?"

Yang datang adalah seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang mengkilap dan mata hitam legam yang indah.

Irisdina Francilt ada di sana meminjamkan bahunya kepada seorang siswa yang sedang terluka.


---------------------------------------------------------------------------------



0 comments:

Post a Comment