Wednesday, June 23, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 2 Part 7

 

Dragon Chain Ori

Chapter 2 Part 7

Dalam beberapa hari setelah berdamai dengan Mars, perlakuan Nozomu di kelas telah berubah jauh.

Mars, yang dulunya paling membenci Nozomu sekarang mulai banyak bicara dengannya.

Siswa di kelas 10 pada dasarnya diperlakukan sebagai siswa gagal di kelas lain. Ini adalah salah satu efek negative di Solminati Academy, yang berlandaskan meritokrasi.

Dan yang paling diperlakukan sebagai siswa gagal adalah Nozomu, peringkat terendah dari semuanya.

Namun, di kelas 10, ketika Mars, yang berada di atas, berbicara dengan Nozomu, mereka yang telah mengejek Nozomu tidak bisa bebas seperti biasanya, dan sebagai akibatnya, mereka mengambil sikap agar tidak terlibat dengan Nozomu.

Mars juga menjadi lebih jauh dari rombongannya dan selalu bekerja sama dengan Nozomu dalam pelajaran praktek.

Mau tidak mau, Nozomu menghabiskan lebih banyak waktunya dengan Mars ……….

"Aku sangat senang~~! Nozomu-kun dan Mars-kun bisa akur ~~~~!!"

Ruang kesehatan pada siang hari.

Nozomu ‘diculik’ oleh Anri-sensei hari ini dan dipaksa untuk makan siang bersama di ruang kesehatan. Ngomong-ngomong, Mars, yang ada di sampingnya, juga menjadi salah satu targetnya, jadi dia ditangkap dengan cara yang sama.

Kebahagiaan Anri-sensei dalam keadaan klimaks sejak awal, dan dia menaburkan atmosfer berbunga di sekelilingnya lebih dari hari-hari biasanya.

"Oh terima kasih …………"

Nozomu merasa sedikit canggung pada kebahagiaan luar biasa dari Anri-sensei, tapi Nozomu tahu Anri-Sensei benar-benar bahagia, jadi dia dengan jujur ​​berterima kasih atas perasaannya.

"…………Hm"

Mars sedang makan siang dengan malas.

"Yah yaaa. Aku juga senang seperti Anri. Nozomu-kun dan Mars-kun dapat menjadi teman. Anri juga peduli tidak hanya dengan Nozomu tetapi juga dengan Mars."

"Apa artinya?"

"Kata Anri, Mars itu anak yang kikuk tapi baik."

"Lagipula ~~~. Mars-kun. Kamu mengubah penilaianmu terhadap Nozomu-kun di akhir tahun kedua dan merenungkan apa yang Kamu lakukan pada Nozomu-kun kan~~~?"

“………………”

"Anak seperti itu tidak bisa menjadi anak yang buruk ~~."

Ada senyum di wajah Anri-sensei, dan dia menebak dengan tepat apa yang dipikirkan Mars dengan tegas.

Mars sangat terkejut dengan hal ini.

Nah, jika melihat perilaku santai Anri-sensei, sulit untuk menyadari bahwa dia sebenarnya adalah orang yang tajam.

Nozomu sebelumnya telah diperhatikan dan ditunjukkan oleh Anri-sensei sampai batas tertentu. Lebih tepatnya saat konfrontasi antara Nozomu dan Shino di akhir tahun kedua dan perubahan yang terjadi di Nozomu.

Itu sebabnya Nozomu tidak terkejut seperti Mars, tentang Anri-sensei yang menunjuk perubahan dalam perilaku Mars.

“………………”

Mars berbalik, tetapi wajahnya merah dan jelas bahwa dia malu.

"Fufu.... Omong-omong, Nozomu-kun, apa yang sedang Kau buat sekarang?"

Norn-sensei selesai makan siang lebih awal dan berbicara dengan Nozomu yang sedang melakukan sesuatu mejanya.

Nozomu mengeluarkan satu set alat kerajinan di atas meja dan membuat sesuatu.

"Ini? Ini hadiah ulang tahun untuk seorang teman."

"Hee! Begitukah? Kepada siapa Kau akan memberikannya?

Norn sedikit terkejut karena dia mengira Mars adalah satu-satunya teman Nozomu di sekolah, dan dia juga tertarik dengan apa yang dibuat Nozomu.

"Aku akan memberikannya kepada siswa Ecross yang kutemui tempo hari. Aku tidak bisa memberitahumu apa itu, karena yang pertama harus tahu tentang hadiah ini adalah anak itu."

Nozomu berpikir bahwa tidak perlu menyembunyikan Somia, selain dari hadiah yang dia buat, jadi ketika dia berbicara tentang pertemuannya dengan Somia, Norn-sensei dan Anri-sensei sangat terkejut.

"Hee! Aku tidak berpikir Nozomu-kun bahkan akan berkenalan dengan putri Keluarga Francilt."

"Apa yang membuatmu begitu terkejut?"

Tampaknya Mars tidak mengerti dengan baik, tetapi keluarga Francilt adalah salah satu Aristokrat yang telah ada sejak berdirinya kekuatan besar Forsina di bagian barat benua.

Selain itu, Negara Forsina dengan cepat mengirim pasukan melawan binatang iblis selama invasi besar 10 tahun yang lalu, dan pasukan itu menjadi inti yang kemudian membentuk pasukan sekutu dan memukul mundur invasi besar. Itu menjadi penggerak yang besar dalam perlawanan.

Forsina juga negara yang telah mengusulkan pendirian Solminati Academy ke setiap negara, dan keberadaannya sangat berpengaruh di benua ini.

Kebanyakan manusia tidak ada hubungannya dengan keluarga terkenal seperti itu. Terutama berkenalan dengan putri dari keluarga seperti itu.

"Aku hanya tahu dia adalah anggota keluarga Francilt baru-baru ini, meskipun aku mengenalnya dan bertemu dengannya, Aku tidak tahu dia adalah anggota keluarga yang terkenal. Yah, Aku tidak keberatan. Tapi dia tampak sedikit khawatir tentang hal itu. "

Nozomu terus mengatakan sesuatu sambil menggerakkan tangannya.

"Bukankah itu masuk akal mengingat asal-usul nya?"

Nah, keluarga terkenal mungkin memiliki kekhawatirannya sendiri.

Ketika Norn melihat wajah Nozomu saat dia bekerja, semyuman sedikit terlihat di wajahnya.

(Un, tidak apa-apa dengan ini)

Mungkin, memikirkan untuk memberikan hadiah kepada orang lain, terasa menyenangkan.

Ketika Norn melihat Nozomu, dia menjadi bahagia, dan tentu saja, senyum mengembang di wajahnya.

================================================================

Sepulang sekolah, Nozomu dan Mars sedang menuju ke pinggiran kota. Setelah berdamai, keduanya telah mengatur pertarungan di sana sekitar sekali tiap dua hari sepulang sekolah.

"Pada akhirnya, Aku tidak bisa mengalahkan Mars sebelumnya ... Seperti yang kupikirkan, sekarang aku belum terlalu kuat untuk mengalahkanmu ..."

“……………………………….”

Sebagai hasil pertarungan, Mars memiliki persentase kemenangan yang lebih tinggi sejauh ini. Nozomu satu langkah di belakang Mars karena dia tidak menggunakan teknik serangan seperti "Phantom", jadi dia tidak memiliki faktor penentu.

Teknik serangan Nozomu dengan Qi memiliki kemampuan membunuh yang tinggi.

Teknik ini pasti membunuh lawan dengan efisien menggunakan energi yang minimal.

Dulu Teknik ini diperlukan untuk bertahan hidup karena dia selalu bertarung dengan binatang iblis di dalam hutan.

Namun, ketika menyangkut kehidupan sekolah dan latihan tempur, sudah berbeda cerita, dan teknik dengan kemampuan membunuh yang tinggi ini harus disesuaikan.

Tapi, karena Nozomu tidak memiliki banyak Qi, dia tidak bisa menghindari untuk mengurangi kepadatan Qi yang digunakan dalam teknik untuk menyesuaikannya. Dengan demikian, teknik yang digunakan akan menjadi teknik yang tidak cukup untuk membunuh lawan.

Jika kepadatannya diturunkan, itu tidak akan cukup kuat untuk membunuh lawan.

Meskipun Qi-nya sedikit meningkat, efek dari Ability Supression Nozomu masihlah kuat, dan efek dari teknik Qi seperti penguatan fisik dan gerakan cepatnya masih lemah, jadi masih belum cukup untuk menghadapi orang sekuat Mars.

“……….. Tetap saja, itu aneh ketika Kau telah mengalahkanku beberapa kali.....”

"Apakah begitu?"

Mars bergumam menentang ucapan Nozomu, tapi reaksi Nozomu terhadapnya biasa saja.

Dipikir dengan logis, tidak ada poin yang membuat Nozomu dapat mengalahkan Mars.

Perbedaan kemampuan fisik dan Qi antara Nozomu dan Mars terlihat jelas, dan karena Nozomu hampir tidak memiliki kekuatan sihir, dia tidak bisa menggunakan sihir.

Meski begitu, ketika dia mengalahkan Mars, yang seharusnya berada di atasnya dalam batas tertentu, itu menunjukkan seberapa tinggi ilmu pedangnya di sekolah.

Namun, Nozomu tidak menyadarinya. Standar ilmu pedang untuk Nozomu adalah Shisho-nya, Shino. Ini karena sejauh ini lawan yang dia lawan adalah dia.

Hal ini disebabkan karena pertemanan yang sempit dari Nozomu sejauh ini, dan itu akan menjadi sedikit berbeda jika ada teman di sekolah yang bisa membantu Nozomu.

Jika orang berbakat seperti monster menjadi standar Nozomu, tidak mungkin untuk secara akurat mengukur kemampuan diri sendiri dan membandingkannya dengan sekitar.

Selain itu, Nozomu sendiri meremehkan kemampuanny. Hal ini dikarenakan Ability Suppression miliknya dan hasil dari latihan tempur selama ini.

Karena pengaruh Ability Suppression, dia selalu kehilangan kekuatan dalam pertempuran dan jarang menang dalam latihan tempur.

Karena alasan ini, Nozomu dalam keadaan "membiasakan diri untuk kalah".

=================================================

[Mars POV]

(Kau!!!, apa yang Kau katakan meskipun Kau telah menyegel teknik mematikan itu!!!)

Sejujurnya, Mars telah melihat teknik Qi Nozomu "Phantom" hanya sekali, tetapi ketika dia melihatnya, dia merasa ketakutan dan gemetar.

Bilah udara yang ditembakkan lewat di depan Mars dalam sekejap mata dan memotong batu besar dengan mudah.

Bilah yang sangat terkompresi dan tajam. Kecepatan yang sangat tinggi, dan Mars bahkan tidak bisa melihat bayangan pedang yang lewat di depannya. Dan kontol yang hanya membutuhkan waktu sekitar setengah detik untuk membuat serangan seperti itu.

Jika pedang itu ditembakkan ke arahnya, dia akan terpotong bersama dengan pertahanannya tanpa mampu mengelak pada saat itu.

(Hmm... Aku rasa kekalahanku saat itu memanglah sudah pasti)

Mars ingat di akhir tahun kedua ketika dia terpojok oleh pria di depannya, tetapi jika teknik ini mengenai Mars, mungkin Mars tidak akan ada lagi di dunia ini.

=================================================

(Yah, Aku tidak bisa menggunakannya selama pelajaran praktek)

Ketika Nozomu yakin bahwa dia tidak pernah menggunakan teknik serangan sampai sekarang, tiga gadis berjalan dari depan. Ketika salah satu dari mereka melihat Nozomu, dia melambai pada Nozomu.

Nozomu juga balas melambai, dan ketiganya datang ke arahnya.

"Selamat siang! Nozomu-san"

"Selamat siang, Somia-chan. Kau bersama kakakmu hari ini."

"Yaa, Selamat siang Nozomu. Lama tidak bertemu.... walaupun tidak terlalu lama"

"Se, selamat siang ..............."

Irisdina, Somia, dan Tima yang datang.

Mungkin Tima tidak pandai dalam hal seperti ini, dan seperti biasa dia sedikit malu-malu.

"Ayolah, Tima. Ada yang ingin kau katakan pada Nozomu kan?"

"U, un"

"???"

Dipaksa oleh Irisdina, Tima berdiri di depan Nozomu. Seperti ada sesuatu dia inginkan dari Nozomu.

"A, ano! Maafkan aku saat aku di ruang kesehatan!"

“…… Eh? Apa yang Kau bicarakan?"

"Yah, aku tidak sopan pada Nozomu, karena aku pernah mendengarnya..., aku pernah mendengar... rumor…."

Dia berkata begitu dan menjatuhkan bahunya. Dia sangat tertekan membuatnya terlihat buruk. Dia pasti sangat khawatir tentang waktu itu.

"Maaf, Nozomu-kun. Tima sedikit lemah pada laki-laki. Dia sedikit terkejut karena dia mendengar tentang rumormu."

"... Ah! Tentang waktu itu? Tidak apa-apa. Dia sudah meminta maaf sekarang, dan jika dia mendengar rumorku, itu masuk akal ..."

Tentu saja, jika mereka mendengarkan rumor Nozomu, itu masuk akal.

Pada saat dia berkencan dengan salah satu siswa perempuan terkemuka di sekolah, tidak ada kesan yang baik tentang dia ketika mereka mendengar rumor bahwa dia berselingkuh.

Mendengar cerita Tima, dada Nozomu terasa sakit.

(………… Seperti yang kupikirkan …… Ini menyakitkan …………)

Sekarang dia mempunyai teman dan rasa sakitnya sudah sedikit mereda, tetapi ketika dia mengingatnya dengan tiba-tiba, rasa sakit itu mengikis hati Nozomu.

(......... Aku masih melarikan diri seperti yang kupikirkan….. Setiap kali aku mengingat Lisa....)

Nozomu belum mengatasi patah hatinya dengan Lisa dan dia telah dihina sampai sekarang. Saat dia bertemu Somia dan Irisdina, berdamai dengan Mars, dan membentuk hubungan, baru tentu saja, dia hanya memiliki sedikit kesempatan untuk mengingat hal ini.

"Ermm. Nozomu-san. Siapa orang ini?"

Nozomu terdiam, tapi Somia memperhatikan Mars di sebelah Nozomu dan bertanya.

"Aa, ini Mars. Teman sekelasku."

Dengan pengenalan Nozomu, mereka bertiga memandang Mars, tetapi Mars masih menatap Irisdina dan lainnya dengan gaya Buddha.

"…………Apa"

"Hiii"

Tima sedikit berteriak pada intimidasi Mars, tetapi Mars mungkin tidak menyukainya, dan tatapannya menjadi lebih mengintimidasi.

Tima menjadi lebih takut dengan ekspresi Mars, tetapi ekspresi Mars malah lebih mengintimidasi, dan Tima melihat bahwa ekspresi wajah nya seperti lingkaran mengerikan yang berbahaya.

"Tenanglah Mars. Ada apa?"

"…………Tidak ada ……"

Mars menjawab pertanyaan Nozomu seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tetapi kenyataannya tidak dia tidak suka ketakutan Tima.

Tima adalah siswa Rank A di atas Rank B Mars, yang hanya bisa diberikan kepada mereka yang lebih kuat dari Mars. Dia adalah salah satu orang yang langka di sekolah.

Namun, penampilannya yang takut kepadanya tidak dapat diterima oleh Mars, yang percaya pada kekuatan Tima.

Tapi, Tima tidak tahu keyakinan Mars. Bagi Tima, Mars memiliki fisik yang besar dan terkenal karena kejahatannya, yang lebih mengerikan daripada binatang iblis.

"Oh, itu benar. Ini tentang pesta ulang tahun Somia, tapi aku ingin Nozomu-kun datang. jika memungkinkan ..."

Ketika atmosfer yang tidak menyenangkan mengalir antara Mars dan Tima, Irisdina mengganti topik pesta ulang tahun Somia ke Nozomu untuk mengubah suasana di tempat itu, dan Nozomu pun menanggapinya.

"Um. Apa tak masalah? Jika itu pesta ulang tahun untuk putri keluarga Francilt, orang-orang terkenal akan datang dari mana-mana. Bisakah kita pergi ke tempat seperti itu?"

Keluarga Francilt adalah keluarga terkenal di benua Arcmeal. Ketika pesta ulang tahun wanita dari keluarga seperti itu, sosok terkemuka dari setiap negara pasti akan datang.

Nozomu merasa malu untuk bergabung dengan mereka, yang hanya seorang siswa. Apalagi, ada rumor bahwa dia tidak pandai di Solminati Academy. Tapi Irisdina bilang dia tidak mempedulikannya sama sekali.

“Tidak masalah. Aku berencana mengadakan pesta ulang tahun ini hanya dengan kerabat. Dan Nozomu-kun adalah teman Somia kan? Tidak ada masalah."

Irisdina tertawa dan menghilangkan kekhawatiran Nozomu seolah-olah itu tidak ada hubungannya. Dia tidak memiliki kebohongan atau kepalsuan dalam ekspresinya, dan dia benar-benar berpikir seperti itu dan memutuskan untuk melakukannya.

Nozomu memutuskan untuk ikut tersenyum.

"... Aku mengerti. Aku akan ikut."

"Aku mengerti! Aku senang. Somia juga menantikan itu."

"Ya! Nozomu-san memberitahuku bahwa dia akan menyiapkan hadiah!"

Dengan senyum lebarnya, dia merentangkan tangannya, dan hiasan lengannya berdenting. Irisdina dan Somia tersenyum puas, mengkonfirmasi tanggal dan tempat pesta ulang tahun, dan berpisah pada saat itu.

=================================================

Dalam perjalanan kembali, Mars dan Aku berjalan dan mengingat hal yang sebelumnya.

"Bagaimana denganmu Mars? Mau ikut?"

"... Aku diundang. Jadi aku ikut."

Mars juga diundang oleh Irisdina-san. Dia juga mengundangnya karena Mars adalah temanku.

"Meski begitu, Kau melototi Tima-san untuk waktu yang lama."

Sikap Mars terhadap Tima-san jelaslah aneh. Dia cenderung emosional, tapi sikapnya terhadap Tima mirip dengan sikapnya sebelumnya terhadapku.

“.........Gadis itu membuatku frustrasi. Meski dia kuat, kenapa dia begitu takut kepadaku seperti itu ..."

"... Hanya dia sendiri apa yang dia takutkan. Kau tak tahu dia dengan baik kan..."

“…………”

Hanya orang tersebut yang tahu apa yang menyakitkan untuk orang tersebut. Apa yang menyakitkan baginya berbeda dari Mars, tetapi ekspresi Mars tetaplah kaku, dan wajahnya tetap seperti itu sampai akhirnya tiba di Ushitotei.

=================================================

[Iris POV]

"... Tima, Kau baik-baik saja?"

"…………Ya……"

Aku menghibur sahabatku, tapi ekspresinya tidak baik.

Tima lahir dengan kekuatan sihit yang tinggi dan karena itu dia dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya. Dia tidak diperlakukan dengan baik, terutama oleh anak laki-laki seusianya.

Juga, penampilannya bagus sejak kecil. Karena itu dia terus terkena berbagai tatapan dari banyak orang.

Kecemburuan, kekaguman, dan kebencian.

Baginya, yang masih tidak bisa menangani kekuatan sihirnya sendiri, tatapan itu sebagian besar menjadi beban psikologis.

Akibatnya, dia menjadi sangat tidak nyaman dengan tatapan seperti itu, terutama dari para laki-laki, dan ketidakstabilan emosinya secara langsung menyebabkan kurangnya kontrol sihir.

Kekuatan sihir lebih banyak dari siapa pun, tetapi dia tidak bisa mengendalikannya.

"Yah, tentang Nozomu, dia sepertinya tidak masalah, tapi dia ... Mars. Dia akan melakukan sesuatu tentang hal itu juga."

"Itu benar! Dia adalah teman Nozomu-san, aku yakin itu akan baik-baik saja!"

"... Un... maafkan aku Ai, Somia-chan..."

"Tima, Aku akan senang jika Kau bisa berterima kasih kepada kami sebagai gantinya."

"Itu benar! "terima kasih" dalam kasus seperti itu!"

Aku sedikit menjawab dengan bermain-main dan somia menjawab dengan senyum lebar di wajahnya.

"... Un, terima kasih, kalian berdua."

Wajah Tima tersenyum menjawab aku dan Somia. Pada akhirnya, ekspresinya tidak pernah benar-benar normal, dan kami tidak punya pilihan selain tiba ke rumah kami.


---------------------------------------------------

0 comments:

Post a Comment