Tuesday, June 1, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 1 Part 7

 

Dragon Chain Ori

Chapter 1 Part 7


Sudah beberapa hari sejak latihan tempur dengan Mars.

Hari ini, Shishō menyuruhku datang ke gubuk setelah kelas, jadi aku segera ke asrama, lalu menuju ke tempat Shishō.

Sebenarnya ujian akhir tahun sudah dekat, dan hanya ada dua hari lagi sebelum ujian.

Ujian Solminati Academy sangat sulit, tak peduli seberapa banyak aku berkembang, ujian disini sangat sulit dan lagi ujian akhir pastinya akan jauh lebih sulit.

Sebenarnya, aku ingin berkonsentrasi untuk ujian, terutama ujian tulis karena hanya itu satu-satunya kesempatanku untuk berhasil.

Biasanya, Aku menahan diri dari latihan dan berkonsentrasi pada ujian, tetapi takt ahu alasannya, Aku disuruh oleh Shishō bahwa Aku harus datang hari ini.

"Apa yang terjadi dengan Shishō? Kenapa aku harus datang?"

Aku sedikit khawatir tentang keadaan Shishō.

Tidak seperti biasanya, dia memberitahuku dengan ekspresi serius,

"Kau harus datang, oke?".

Setelah tiba di gubuk Shishō, dia meminum the seperti biasa.

"Oh, Kau tiba di Nozomu"

Dia sama seperti biasanya, selalu terlihat kelelahan

Shishō, ada apa? Ujian sudah dekat dan aku perlu belajar untuk itu.

Sejujurnya, ini adalah masalah besar. Walaupun fisik ku sedikit meningkat dan aku bisa menggunakan Teknik yang sebelumnya tak bisa kugunakan, jangankan di latihan, di pertarungan pun aku mempunyai banyak opsi, tapi ini tetap saja berat.

"Temani aku untuk hari ini, jika kau tidak menerima ajakan wanita cantik ini maka kau bukanlah seorang pria. "

………… Apa yang orang ini katakan …………

“………… Shishō. Apa Kau minum alkohol di siang hari? ”

"Tidak mungkinlah! Apa Kau bahkan menghormati master-mu?"

"Aku sungguh menghormatimu. Kecuali Shishō mengatakan sesuatu dengan kebohongan yang jelas seperti itu."

"Siapa yang bohong! Dan kapan aku mengatakan hal seperti itu !!!"

Shishō, semua pembohong berkata begitu.

"Shisho cantik? tentu saja itu bohong! Yang benar Mantan Cewek Cantik!"

"………… Oi BERHENTI BICARA!!!"

Shishō meletakkan tangannya di atas katananya bagaikan iblis. Niat membunuh muncul dari tubuhnya. Burung-burung liar di sekitar gubuk terbang mengepakkan sayap-sayap mereka, menjauh dari tempat ini.

…… Menakutkan. Tidak diragukan lagi, rambut Shishō berdiri ... Kalau dilihat dari kampung halamannya, Shisho sekarang pantas disebut dengan Yasha.

Tapi Aku tak boleh kalah. Selalu mengatakan lelucon kecil dan Tsukkomi di sana-sini lalu tiba-tiba melepaskan Teknik tingkat tinggi.

Dia memang bisa mengatur kekuatannya, tapi dia tidak bisa membaca situasi sama sekali.

Aku harus mengajarinya untuk menyesuaikan kekuatannya dan mengajari apa itu pertukaran setara yang benar.

………… Jika tidak, aku tidak akan pernah bisa keluar dari wanita idiot ini dan menjadi targetnya dalam kehidupan sehari-hari !!

“Aku juga, selalu mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Aku tidak mengatakan apapun, Shishō itu selalu cantik."

…… Aku tidak bisa melakukannya.

…… Shishō, tolong jangan arahkan katanamu ke leherku dengan haus darah seperti itu.

Kemudian Shishō mulai berbicara banyak hal tanpa henti, tentang negara asalnya, keluarganya, dan segala pengalamannya sejak dia datang ke benua ini.

Dia ingin mendengarkan ceritaku juga, jadi aku memberitahunya. Hal tentang desaku, orang tuaku, tentang Lisa, apa yang terjadi di akademi, ketika aku bertemu Shishō, dan apa yang terjadi setelah itu adalah pelatihan neraka.

Shishō sudah mengetahuinya, tapi dia masih ingin mendengarnya.

Dia mengangguk berkali-kali dan mendengarkanku dengan senyuman meskipun dia hanya berbicara sebentar.

………… Seolah-olah mengukir kedalam dirinya sendiri agar dia tidak akan pernah melupakannya.

Saat Aku berbicara, hari sudah mulai malam.

Sepertinya aku tak sadar jika hari sudah malam.

Shishō melihat pemandangan itu dan bergumam.

"Kalau begitu, mari kita mulai latihan terakhirmu."

=============================================

[Shino POV]

Bercakap dengan Nozomu, isinya hanya hal biasa. Dimana kampung halamanmu? Bagaimana dengan keluargamu? Apa yang Kau suka?

Percakapan yang normal, sampai sekarang, Aku belum banyak melakukan percakapan seperti itu.

Sebelumnya itu hanya mengajar tentang katana, juga berbicara tentang katana.

Katana, katana, dan katana.

Aku hanya mengajarinya tentang itu dan itulah satu-satunya hal yang dapat ku lakukan.

Jadi sekarang, dia berbicara tentang cerita biasa yang sangat menyegarkan, dan Aku sangat senang saat ekspresinya berubah ketika mendengar ceritaku.

Aku pikir Aku tidak akan pernah berbicara dengan orang lain seperti ini lagi.

………… Tidak, ku pikir Aku sengaja menghindarinya.

Sama seperti Nozomu yang tanpa sadar melarikan diri dari kenyataan bahwa dia "dicampakkan oleh kekasihnya", Aku melarikan diri dari kenyataan bahwa Aku "dikhianati oleh keluargaku," menghindari orang dan berhenti.

………… Aku bodoh.

Dengan ini, tidak ada kualifikasi bagiku untuk mengatakan apa pun tentang muridku…….

Orang ini memiliki guru yang buruk. Senang rasanya bisa diandalkan dan dipercaya olehnya.

Jika Aku lahir puluhan tahun lebih cepat ... Aku yakin Aku ingin tinggal bersamanya.

Namun, ikatan di antara kami bukanlah antara pria dan wanita, melainkan antara guru dan murid.

Agak mengecewakan, tapi masih ada satu hal lagi yang bisa ku tinggalkan di hatinya.

Bagiku, itu sudah cukup. Lebih dari cukup.

Selanjutnya ……………… Mari beri dia sesuatu yang dapat menemaninya sepanjang hidupnya.

===========================================

[POV Nozomu]

"Kalau begitu, mari kita mulai latihan terakhirmu."

Shishō mengucapkan kata-kata itu seolah-olah dia akan pergi jauh.

"Shishō, itu. pelatihan terakhir........."

"Seperti yang ku katakan, ini adalah pelatihan terakhir yang bisa ku lakukan."

Shisho bersikap santai seperti biasa. Dalam atmosfir itu, kata selanjutnya yang dia ucapkan adalah …………

"Itu sebabnya! Pelatihan terakhirmu adalah ......... Saling membunuh satu sama lain denganku."

"……………………Ha??"

Aku tidak bisa mengerti apa yang Shisho katakan.

Saling membunuh? Aku? Dengan Shishō?

"Apa yang Kau bicarakan! Apa maksudmu !!"

Shishō berdiri di depan gubuk, menyiapkan katana di sarungnya.

Dia sudah siap bertarung.

"Shishō !! Jawab aku, Kenapa saling membunuh tanpa alasan? Apa maksud dari kunjunganku itu? Shishō!!!! "

Warna mata Sisho berubah, dan dia bisa merasakan hawa membunuh dari tubuhnya.

Dia jelas serius.

Aku masih mencoba untuk bertanya pada Shishō.

"Maksudku! Apa yang Kau maksud dengan yang terakhir !! Untuk saling membunuh ………… Apa yang kau pikirkan !!! "

“………………………………”

Dia tidak mengatakan apa-apa tapi menunjukkan tindakan sebagai jawabannya.

Ketika Aku berpikir alas an tubuh Shisho bergetar sejenak, hawa membunuh yang sangat kuat menuju ke arahku.

Sesaat kemudian dia sudah ada di depanku. Katana didalam sarungnya ditarik keluar dengan tiba-tiba ke leherku.

Aku berguling di tanah untuk melarikan diri. Katana Shishō tepat di atasku, tapi disaat itu, dia menggunakan roundhouse kick.

Aku menerima tendangannya dengan tangan kananku, tapi tendangan itu diperkuat oleh Qi sehingga Aku terpental dan terbanting ke pohon.

"Ku-haa ..."

Meskipun Aku kesakitan, Aku langsung bangun dengan gerakan yang kupelajari dari latihanku dan mendapatkan kembali posturku.

Secara naluriah menarik keluar katanaku dan bersiap untuk serangan berikutnya.

"Shishō! Apa yang ingin Kau lakukan!"

Shishō tidak mengatakan apa-apa dan mengarahkan katananya ke arahku.

Matanya mengatakan "Aku tidak punya niat untuk berbicara".

………… Shishō selalu seperti itu. Dia tidak mengizinkan pertanyaan apa pun selama pelatihan dan mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal secara sepihak dan membuatku melakukan latihan ganda.

Rupanya, dia tidak akan memberitahuku apa pun jika aku tidak bertarung.

Tapi kali ini Shisho terlihat aneh.

Baik dalam pelatihan dan latihan tempur, dia melakukan sesuatu yang bisa membunuhku, tapi dia tidak benar-benar mencoba membunuhku.

Tapi sekarang dia menusukku dengan niat membunuh yang kuat dan tiba-tiba mengincar leherku, dia jelas datang untuk membunuhku.

Penampilan Shishō kembali kabur dan serangan dengan Qi dating dari samping.

Aku mengangkat katanaku dengan teknik Qi penguatan tubuh.

Katanaku secara ajaib memblokir katana Shishō, tapi dia melanjutkan tebasannya dengan cepat dan berturut-turut.

Dia menebas kiri, kanan, kiri, serangan bertubi-tubi yang cepat dan presisi ditargetkan padaku.

Aku menahan tebasan Shisho sambil sedikit menurunkan lutut, pinggul, dan lengan, semuanya kugunakan agar bisa menangkis katana Shishō.

Tetap saja aku masih kewalahan. Walaupun menggunakan gaya yang sama, skill, fisik, dan pengalamannya jauh di atasku.

Meskipun aku mencoba melawan dengan mundur secara cepat, Shishō segera mengejar dan menyusul.

Mengadu katana dan bergerak dengan kecepatan tinggi.

Senja mulai hilang dan kegelapan menyelimuti sekitarnya, hanya lintasan katana yang diterangi oleh bulan purnama mencerminkan keberadaan kami.

Gerakan kami bukanlah garis lurus biasa, kami bergerak seakan menempel satu sama lain sambil menggambar sebuah kurva.

Teknik Qi "Instant Move -Curve Dance-

Pengembangan dari teknik Qi "Instant Move". Sebuah teknik yang menghubungkan gerakan lutut dengan gerakan gravitasi disekitarnya, begitu juga dengan pergerakan tubuh dan pergerakan bahu, memungkinkan menggerakan tubuh seperti kurva yang kompleks dalam sekejap, yang biasanya hanya bisa bergerak dalam garis lurus.

Mudah untuk dikatakan, namun pada kenyataannya perlu kaki dan pinggul yang kuat untuk mengontrol momentum dari gerakan yang instan, serta fleksibilitas untuk menghubungkan gerakan seluruh tubuh tanpa sia-sia.

Jika Kau tidak memiliki kaki yang kuat, Kau akan kehilangan postur tubuhmu dan jatuh ke tanah karena momentum kakimu, jika seluruh gerakan tubuhmu tidak terhubung, Kau akan kehilangan keseimbangan dan juga jatuh ke tanah.

Ini adalah teknik tingkat lanjut yang sangat sulit, yang mana membutuhkan kekuatan dan fleksibilitas

Bagaimanapun, Shishō masih yang terbaik dalam "Curve Dance".

Instant Move -Curve Dance- adalah pengembangan dari Instant Move, tetapi kecepatannya masih bergantung dengan pengguna nya sendiri.

Teknik Instant Move -Curve Dance- Shisho jelas diatasku. Aku berangsur-angsur tertinggal, dan akhirnya, aku dihentikan oleh Shishō yang lebih cepat dariku.

"Sial !!"

Meskipun Aku berhenti dan memulai konfrontasi dengan Shishō lagi, situasinya tidak berada di pihakku.

Selain itu, serangan Shishō tidak hanya berasal dari katananya.

"Ku !!"

Setelah menangani tebasan, Shisho mengayunkan sarungnya dengan satu tangan.

Sarung yang diperkuat oleh Qi dapat dengan mudah mematahkan tulang manusia.

Sebelum aku menyadarinya, serangan Shishō menjadi ganda yaitu katana dan sarungnya.

Memungkinkan untuk menyerangku lebih intens dari sebelumnya, meski kekuatannya berkurang, rahang Shisho pasti akan melahapku sepenuhnya.

Gaya bertarung Shisho adalah teknik berpedang fleksibel yang memadukan kekuatan fisik, katana, dan sarungnya.

Aku juga mengubah gaya bertarungku menjadi senjata ganda dengan sarung, untuk mengatasi Serangan Shisho yang semakin gasnas

Namun, Aku didorong oleh perbedaan kemampuan dan ketrampilan, akhirnya, refleks ku tidak tepat waktu dan serangan sarungnya mengenaiku.

"Gua !!"

Sarung pedang Shishō mengenai lenganku yang memegang sarung pedang dengan suara tumpul. Untungnya, tulangku tidak patah dan sarungnya masih berada di tanganku.

Shishō menyerang dengan katananya tanpa melewatkan celah dari gerakanku yang melambat untuk sesaat.

Aku terlambat menahan serangan dengan katanaku dan tidak memiliki pilihan lain selain memutar tubuhku dan menghindarinya, tetapi lagi-lagi tendangan Shishō datang lagi.

Memutuskan bahwa Aku tak bisa menghindarinya, Aku melompat mundur untuk mengurangi kekuatan tendangannya.

Tapi karena itu Aku terpental dan sebuah celah terbuka.

Ini hampir sama dengan pertarungan yang sebelumnya, tapi saat ini berbeda.

Aku menggerakkan lenganku yang sakit dan menaruh katanaku di sarungnya.

Saat menyentuh tanah, Aku mengambil posisi pasif dengan melompat sedikit kebelakang dan mengirim Qi ke katana, menghasilkan kompresi Qi yang ekstrim.

Teknik yang setengah-setengah tidak akan menggores Shishō.

Karena keadaanku, aku hanya bisa menggunakan teknik ini secara terbatas, karena itu aku bertaruh dengan teknik andalanku yang satu ini!

Teknik Qi "Phantom"

Qi yang sangat terkompresi terbang dengan kecepatan tinggi. Tak lama kemudian, serangan itu mendarat mengenai Shishō .......

Itu seharusnya yang terjadi, tapi kenyataannya berbeda.

“Apa?”

Tiba-tiba terdengar suara ledakan di tengah-tengah kami.

Qi yang terkompres terdifusi dan berserakan.

Ketika Aku melihat Shishō, Dia sedang mengayunkan katana dengan postur yang sama. Aku terkejut oleh situasi ini.

Shishō tidak melewatkan kesempatan seperti itu.

Shishō menggerakkan kakinya dengan cepat. Aku mencoba menahannya, tapi jelas, Aku terlambat. Aku meletakkan katanaku di sarungnya tapi dia mengabaikanku mengayunkan katananya.

Teknik Qi "Phantom -Recurrence"

Menarik katananya dari lintasan terbalik dari sebelumnya dan merobek tubuhku secara diagonal tepat di bahuku.


 ---------------------------------------------------------------------------------

Jika Aku lahir puluhan tahun lebih cepat ... Aku yakin Aku ingin tinggal bersamanya.

Damn, Jadi pingin ada cerita ‘What If’ nya Shino

---------------------------------------------------------------------------------

 

 

0 comments:

Post a Comment