Saturday, June 5, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 2 Part 2

 Dragon Chain Ori

Chapter 2 Part 2

"Permisi. Norn-sensei, sepertinya dia terluka. Apakah Anda dapat mengobatinya?"

Irisdina Francilt ada di sana meminjamkan bahunya kepada seorang siswa yang sedang terluka.

Melihat ke belakangnya, terlihat sahabatnya, Tima Lima, dan dia membawa beberapa barang yang sepertinya milik Irisdina.

"Baiklah, biarkan siswa yang terluka duduk di kursi itu dulu."

Norn-sensei segera pergi menemui murid-muridnya dan Nozomu juga mengeluarkan satu set alat perawatan seperti obat-obatan dan perban dari rak dan pergi kepadanya.

"Apa yang terjadi ~~~~"

Anri-sensei mendengarkan situasi dari Irisdina dan yang lainnya menggantikan Norn dan Nozomu yang merawat murid yang terluka.

Rupanya, dia terlibat dalam persaingan para siswa dalam perebutan barang-barang populer di kantin.

"Hmm, Kakinya terkilir, tapi tulangnya normal dan ototnya tampak baik-baik saja. Jika dia beristirahat selama beberapa hari, dia akan sembuh. mari kita oleskan salep untuk saat ini."

Sementara Nozomu membantu Norn-sensei merawatnya, pandangannya bertemu Tima Lime.

"!!"

Begitu dia bertemu Nozomu, dia mengalihkan pandangannya dan bersembunyi di belakang Irisdina.

(………… Apakah Aku melakukan sesuatu padanya?)

Nozomu sedikit tertekan dan skeptis karena dihindari secara terang-terangan oleh seorang gadis yang tidak pernah dia ajak bicara, tapi dia tetap membantu Norn-sensei dan memutuskan untuk berkonsentrasi pada itu.

"Tidak apa-apa dengan ini. Untuk saat ini, istirahatlah sebentar."

""Terima kasih banyak""

Si siswi dan Irisdina berterima kasih kepada Norn-sensei atas perawatannya. Irisdina tidak mengenal siswi itu, tetapi ketika Nozomu melihat bahwa dia membantu siswi yang terluka dan membawanya ke ruang kesehatan dan berterima kasih kepada orang yang merawatnya. Dia bisa melihat kepribadian Irisdina.

Irisdina adalah putri seorang bangsawan di kerajaan Forsina, negara berkekuatan besar di bagian barat benua dan karena itu dia tidak mungkin diabaikan oleh guru di akademi ini, tapi dia tidak peduli dengan hal itu dan dia adalah seorang pekerja keras. Semua orang di akademi ini tahu tentang itu.

"Kalau begitu, seperti yang sensei katakan, kamu harus istirahat untuk sebentar."

"Ya!! terima kasih !!"

Ketika Irisdina memanggil siswi itu, dia tersipu dan menjawab dengan suaranya yang energik.

Penampilan dan kemampuan Irisdina sangat luar biasa. Dengan kepribadiannya yang elegan, dia dijuluki sebagai "Kurokami-hime" (Black-Haired Princess) di akademi, meskipun dia telah ditembak oleh banyak anak laki-laki dan juga para gadis, dia sepertinya tidak pernah menerima perasaan mereka.

Ngomong-ngomong, teman masa kecil Nozomu, Lisa Hounds yang bertarung imbang dengannya dalam latihan tempur kelas 1 tahun kedua. Lisa juga dijuluki sebagai "Red-Haired Princess" karena penampilannya dan rambut merahnya yang menyala dan mereka tampak bersaing dalam ujian praktik.

"Terima kasih untuk bantuannya"

Irisdina berterima kasih kepada Nozomu.

"T, tidak, aku hanya kebetulan berada di sini."

Tanggapan Nozomu menjadi agak canggung, menatap penampilan dan mata hitam pekat nya  secara berlebihan.

"Ai. Sudah waktunya untuk kelas ………..."

Tiba-tiba, Tima yang berada di belakang Iris berkata begitu. Tentu saja, istirahat makan siang hampir berakhir dan sudah waktunya untuk kelas sore dimulai.

"Oh… Kalau begitu sensei. Kami akan kembali ke kelas. Terima kasih untuk bantuannya."

"Begitu juga untukmu Nozomu-kun, terima kasih atas bantuanmu. Kamu harus kembali ke kelas juga."

Gadis-gadis itu berkata begitu dan berterima kasih lagi kepada mereka dan meninggalkan ruang kesehatan. Melihat jam di ruangan, terlihat hanya beberapa menit lagi sampai istirahat makan siang berakhir. Sepertinya, Dia tidak punya waktu untuk menghabiskan sisa makan siangnya.

"Oke aku mengerti, aku akan kembali ke kelas."

Nozomu menjawab begitu dan kembali ke kelas.

===============================================

[Iris POV]

Di koridor, saat berjalan untuk kembali ke kelas, aku, Irisdina, bertanya tentang perilaku aneh sahabatku saat di ruang kesehatan.

"Tima. Aku tahu kamu tidak baik dengan laki-laki, tapi menurutku sikapmu terhadapnya agak berlebihan."

Apa yang kukatakan adalah tentang sikap Tima terhadap seorang anak laki-laki bernama Nozomu di ruang kesehatan.

Tima memanglah tidak baik dengan anak laki-laki, dan ketika dia berdiri sendirian di depan seorang laki-laki, dia akan gelisah dan malu-malu.

Namun, sikapnya terhadap Nozomu terlalu berlebihan.

"Aku, maafkan aku Ai. Tapi anak itu. Orang itu, dia mempermainkan Lisa-san...”

Lisa adalah seorang siswa perempuan yang termasuk dalam kelas 1 tahun ketiga yang mana sekelas dengan kami. Dia adalah siswa yang telah mencapai rank yang sama seperti kami dan dia adalah salah satu dari sedikit orang yang bisa bersaing denganku dalam pertarungan.

Ngomong-ngomong, saat dia di tahun pertama, aku pernah mendengar rumor seperti itu. Aku mendengar bahwa dia berkencan dengan teman masa kecilnya, tetapi dia ditipu dan dikhianati. Apakah Nozomu adalah orang itu?

"Tapi sejauh yang kudengar dari rumor, karakternya tidak cocok dengan rumor sama sekali."

Menyiapkan obat untuk orang yang terluka atau membantu dalam pengobatan, hal itu bukanlah sesuatu yang kudengar dari rumor.

"Un, tapi aku takut saat itu ..."

Tima depresi dan mengarahkan pandangannya ke bawah. Dia anak yang baik, tapi sedikit pemalu dan dia terlalu memperhatikan lingkungannya.

Dia bereaksi berlebihan hanya karena telah mendengar rumor yang beredar.

"Yah, jika kamu memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya lain kali, minta maaf lah. Jangan terlalu khawatir, Tima."

"…………Un"

Pelajaran akan segera dimulai. Aku bergegas ke kelas sambil menghibur sahabatku.

================================================== ====

"Baiklah~~, mari kita mulai kelas sorenya~~."

Suara panjang Anri bergema di tempat latihan.

Pelajaran sore kelas 10 adalah tentang komprehensif teknik bertarung.

Berbeda dengan pertempuran tiruan satu lawan satu sejauh ini, pelajaran ini melibatkan pembentukan party untuk bertarung, jadi tidak hanya kemampuan bertarung individu tetapi juga kerja sama tim adalah kuncinya.

Dari awal, bertarung melawan binatang iblis yang kuat sendirian sangatlah berbahaya bahkan untuk seorang ksatria veteran. Juga, karena imbalannya hanya sedikit, pekerja lepas seperti para petualang biasanya membentuk party hingga lusinan orang, dan ketika menaklukkan binatang iblis yang sangat kuat, mereka terkadang membentuk sebuah party dengan party lain atau mencari bantuan dari luar.

Oleh karena itu, untuk mengembangkan kemampuan untuk merespon dalam berbagai peran dan situasi, akademi telah memperkenalkan banyak kelas seperti pertempuran kelompok mulai dari tahun ketiga.

Namun, saat teman sekelasnya membentuk party, Nozomu masih sendirian dan tidak bisa membentuk party dengan siapa pun.

(Aku sudah tahu ini, tapi ini tetaplah buruk)

Pelajaran ini tidak ada artinya tanpa orang lain, tetapi bahkan jika Nozomu mencoba berbicara dengan mereka, orang di kelasnya tidak akan menanggapi dan malah mengabaikannya.

(Jika seperti ini, ini tidak akan menjadi pelajaran seperti itu)

Jika tidak ada yang dapat diajak, party tidak dapat dibentuk, pelajaran itu sendiri tidak dapat diadakan, dan itu tidak akan berarti bagi Nozomu.

Namun, orang-orang di kelasnya telah membentuk sebuah party dan tidak ada ruang untuk Nozomu bergabung dengan mereka.

"Hei, jika kau tidak ada party, mau gabung dengan kami?"

Pada saat itu, ada seorang siswa yang memanggil Nozomu, tapi orang itu adalah orang yang paling tidak diharapkan oleh orang lain, apalagi Nozomu.

Mars adalah orang yang memanggilnya.

Rombongannya tercengang dan teman sekelas mulai bertanya-tanya.

"O, oi Mars, apakah kau serius?"

"Kenapa kau repot-repot memasukkan barang yang tidak berguna ini?"

Itu adalah reaksi alami. Mars adalah salah satu siswa di kelas yang sangat bersemangat menghina Nozomu.

Dia adalah orang pertama yang dikeluarkan dari kandidat manusia untuk mengundang Nozomu. Nozomu tidak berusaha untuk berbicara dengan mereka karena dia berpikir mereka tidak mungkin untuk datang padanya, tetapi mereka malah mengundangnya.

Rombongan Mars mengeluh, tetapi Mars tidak peduli, dia hanya menatap Nozomu.

Nozomu juga menatap Mars. Nozomu tidak tahu apa yang Mars pikirkan, tapi dia tidak punya pilihan.

"......... Aku mengerti. Aku akan ikut."

"... ok"

Dengan cara ini, party yang paling tidak mungkin ada di kelas ini, dengan Nozomu, Mars, dan rombongannya terbentuk.

Pelajarannya masih dalam format latihan tempur. Ada empat orang di Party Mars dan Nozomu. Dua dari rombongan Mars menggunakan busur dan yang lainnya menggunakan sihir.

Lawannya juga terdiri dari 4 orang, ada dua anak laki-laki yang menggunakan pedang, satu anak laki-laki yang menggunakan tombak, dan satu anak perempuan yang menggunakan 2 belati.

Seiring dengan sinyal untuk memulai latihan tempur, pendekar pedang dan pengguna tombak dari lawan menguatkan tubuh mereka dan mulai mendekati Mars.

"Hm!"

Mars mengeluarkan pedang besarnya dan menerima serangan dari dua orang. Sebuah suara bernada tinggi dari benturan logam bergema dan serangan yang telah diperkuat dengan sihir penguatan datang kepada Mars. Tapi Mars, yang telah memperkuat tubuhnya dengan Qi masih bertahan.

Nozomu mencoba menyerang keduanya yang telah berhenti bergerak, tapi tiba-tiba bilah angin lewat di depannya dan serangannya terhalang. Melihat ke arah serangan tadi, pengguna belati sedang melantunkan sihir.

Bilah angin menghantam lagi dan Dia terpisah dari Mars. Rupanya, lawan bermaksud untuk memisahkan Mars dan Nozomu dan menghancurkan mereka satu per satu. Tentu saja, mengingat Mars memiliki Kemampuan bertarung tertinggi di party ini, secara strategis perlukan untuk memisahkan dia dari party nya.

Pendekar pedang lain dari pihak lawan mendekati Nozomu yang terpisah.

"Aku mendapatkanmu!! "

Nozomu segera mengeluarkan katananya dan menangkis serangan lawan. Momentum serangan itu sangat kuat karena dia telah memperkuat tubuhnya, tetapi tangkisan Nozomu menyebabkan dia kehilangan posturnya.

Nozomu segera mencoba mengejarnya, tapi tiba-tiba bola api datang  dari belakang dan meledak, dan dia terlempar.

"Agh!"

"Oi oi, apa tidak apa-apa? Dia juga terkena."

"Tidak apa-apa kan. Orang yang tidak berguna seperti itu hanya bisa menjadi umpan."

Rombongan Mars-lah yang menembakkan bola api. Bagi mereka, Nozomu hanyalah sebuah umpan, dan tidak ada rasa bersalah maupun keberatan bagi mereka jika Nozomu terkena serangan itu.

"Sial!"

Nozomu bangkit dan bersiap-siap, tetapi pendekar pedang lawan segera mendekat. Dengan satu pengguna belati ganda ditambahkan, Nozomu akan berada di sisi bertahan melawan dua orang. Sambil menangkis tiga pedang, dia berulang kali bergerak agar dua orang tidak akan menyerang secara bersamaa.

"Ambil ini!"

"Hahaha! Target yang mudah!"

Kedua anggota party juga menyerang Nozomu dengan sihir dan busur, seolah-olah itu adalah hal yang wajar. Nozomu tersapu oleh serangan sihir jarak jauh, dan celah itu ditembus oleh tembakan akurat dari busur.

Serangan dari dua orang itu harmonis dalam satu sama lainnya, dan kekuatan serangan nya teroganisir dengan baik. Waktu casting sihir dan celah antara anak panah berikutnya yang mana adalah kelemahan serangan tersebut, berhasil dihilangkan.

Dalam situasi 1 lawan 4, Nozomu tidak punya cara untuk menghadapinya, tapi jika dia mencoba melakukan serangan balik, rombongan di belakangnya akan menyerangnya, jadi dia harus menghadapinya. Dan dia terjebak dalam sebuah lingkaran diserang oleh party musuh dan party sendiri.

Namun, situasi itu hancur. Nozomu merasakan rasa dingin dari samping, dengan kakinya dia pergi dari tempatnya berada dengan cepat.

Mars yang mengayunkan pedang besarnya tercermin di bidang penglihatan Nozomu. Mars, setelah mengalahkan dua lawannya, bergegas bergerak ke arah Nozomu dan lawan Nozomu yang sedang berada dalam kepanikan.

Mars, yang memegang pedang raksasa yang diselimuti oleh sihir angin, mengayunkan pedangnya ke samping dengan sekuat tenaga. Dengan kekuatanya yang ditingkatkan dan efek dari sihir anginnya membuat lingkungan Mars tersapu, dan dua party lawan yang tersisa terlempar, membuat mereka tidak mungkin untuk melawan, dan latih tempur telah berakhir.

Nozomu dan Mars saling melotot dalam diam. Nozomu jelas marah dengan Mars dan dua party yang jelas-jelas menyerangnya.

Sampai sekarang, Nozomu menutup mata terhadap semua yang terjadi di akademi. Dia akan mengalihkan pandangannya dan akan menahan semua dalam dirinya.

Nozomu sendiri tidak menyadari perubahannya, tapi dia jelas berubah.

Nozomu memanglah marah, tapi muncul pertanyaan di hatinya tentang perilaku Mars yang tidak biasa.

Mars menyerangnya, tapi dia tidak bisa melihat mata Mars yang berisi kebencian seperti biasanya. Nozomu tidak mengerti alasannya, tapi setidaknya dia tahu Mars tidak memiliki rasa permusuhan dengannya.

Ketika dia memikirkannya, perilaku Mars terhadap Nozomu telah berubah sejak tahun ketiga.

Dia tidak menghinanya, dan dia tidak menganggunya selama pelajaran.

(Apa yang terjadi?)

Ada kemarahan di hati Nozomu, tapi lebih dari itu, dia khawatir dengan perubahan perilaku Mars. Namun, mereka tidak berbicara satu sama lain dan tetap diam.

Dua orang yang lain berbicara ke Mars, tapi dia tidak menanggapi mereka dan hanya terus memelototi Nozomu.

Akhirnya, bel yang menandakan akhir pelajaran berbunyi dan pelajaran selesai. Nozomu meninggalkan tempat latihan tanpa menemukan jawaban untuk pertanyaan yang muncul di dadanya.

=================================================

[Mars POV]

Setelah kelas selesai, Mars berpikir tentang latihan tempur sambil berjalan masuk koridor akademi.

"Dia ... berubah"

Dia ingat Nozomu yang membalas dan memelototinya saat menyerang. Dia yang lama tidak akan melakukan itu, dia hanya akan melihat ke bawah dan membalikkan punggungnya dan bersikap seolah olah tidak ada yang terjadi.

Mars tidak tahu apa yang terjadi padanya, tapi dia bisa menebak bahwa Nozomu telah berubah.

“………… Tapi pelatihan macam apa yang dia lakukan?”

Mars mengagumi gerakan Nozomu, yang mana dapat melakukan 1 lawan 4 dalam latihan tempur. Dia dapat melihatnya secara sekilas selama pertarungan karena dia hanya melawan dua orang, tapi tidak ada yang sia-sia dari gerakan Nozomu, yang menangani 4 orang.

Mars tidak akan mampu menangani serangan dari empat orang dalam keadaan tertekan sepertinya. Tampaknya orang-orang di sekitarnya, termasuk mereka yang bertarung dengannya, tidak menyadari hal itu. Gerakannya memang lambat tetapi itu adalah gerakan yang sangat akurat.

Dia selalu berpindah ke titik buta lawan dan selalu berpindah-pindah untuk membuat situasi satu lawan satu. Terlebih lagi, dalam situasi itu, dia dapat merasakan Serangan mendadak Mars dan segera bertinfak. Sudah jelas bahwa dia memiliki sudut pandang yang luas.

"Dia cukup terbiasa bertarung. Dari mana dia mendapatkan pengalaman seperti itu?"

Satu-satunya cara di kota ini di mana dia bisa mendapatkan pengalaman bertarung adalah dengan menerima permintaan dari akademi atau guild. Tidak ada yang mau berurusan dengannya di akademi, dan rank-nya tidak cukup tinggi untuk menerima quest pembasmian dari guild.

Siswa harus mempunyai rank tertentu atau membentuk sebuah party dengan beberapa orang dengan rank yang lebih tinggi untuk dapat diberi sebuah quest pembasmian dari guild, jika tidak, hanya permintaan lain-lain yang dapat diterima. Itu siswa akademi, bagaimanapun juga, adalah sekelompok orang yang tidak berpengalaman, dan pihak akademi ingin menghindari hilangnya sumber daya manusia yang berharga calon, sehingga pengaturan seperti itu dibuat.

"......... Apakah dia, benar-benar pergi ke hutan sendirian?"

Satu-satunya tempat di mana dia bisa mendapatkan pengalaman bertarung seperti itu hanyalah di hutan, tapi itu hanyalah tindakan sembrono bagi seorang siswa untuk memasuki hutan tempat binatang iblis bersemayam dan tidak ada orang waras yang akan melakukan hal itu.

Tidak peduli seberapa lemah binatang iblis yang ada di pinggiran hutan, hal itu tidak berpengaruh. Ada beberapa kasus dimana beberapa pengembara diserang oleh binatang iblis. Tetapi tetap saja, perilaku binatang iblis tak dapat diperkirakan.

“………… Haruskah aku memeriksanya?”

Mars membuat keputusan seperti itu dan dengan cepat berjalan menyusuri koridor.


---------------------------------------------------------------------------------



0 comments:

Post a Comment