Thursday, June 17, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 2 Part 4

 

Dragon Chain Ori

Chapter 2 Part 4


"A, Ane-sama!"

Somia bergegas ke Irisdina dan menuju ke pelukannya yang lembut. Senyuman di wajah Irisdina bukanlah senyuman murid teladan di sekolah tetapi lebih seperti ke kakak perempuan yang baik.

Somia sedang berbicara dengan Irisdina dengan penuh semangat, dan Irisdina tersenyum sambil mengangguk oleh kata kata Somia dan orang-orang di sekitarnya tersenyum menonton adegan itu.

(Ah, Irisdina-san adalah kakak perempuan Somia-chan)

Tentu saja, keduanya sangat mirip. Warna rambut, mata, fitur wajah, dan atmosfer di sekitar mereka, sangat mirip.

(Mungkin Irisdina-san dan Somia-chan adalah saudara kembar yang terlihat seperti dua kacang polong ketika mereka masih kecil)

Karena orang yang ditunggu Somia telah tiba, Nozomu berpikir akan menjadi buruk mengganggu kedua saudari ini, jadi dia mencoba untuk pulang, tetapi Irisdina, yang ditarik oleh Somia, berjalan ke arah Nozomu.

"Yaa, kamu merawat adik perempuanku."

"Eh, a, aa ......"

Irisdina berbicara dengan Nozomu sambil tersenyum.

Nozomu terkejut bahwa wajahnya tidak terdistorsi dengan rasa jijik seperti orang-orang di sekitarnya.

Di atas segalanya, senyumnya adalah alasan mengapa Nozomu terdiam tidak bisa membalas sapaan Irisdina.

Penampilannya saja sudah sangat indah. Jika gadis seperti itu tersenyum maka……

Itu bukan senyum ceria yang pernah Lisa berikan padanya, tapi Nozomu masih tidak bisa memberikan jawaban yang layak untuk senyum murni seperti air yang jernih.

"...? Apa ada yang salah?"

"Tidak, tidak! Bukan apa-apa!"

Ketika Irisdina berbicara dengan Nozomu yang membatu, Nozomu akhirnya menjawab dengan sopan. Yang terpenting, jawabannya lumayan bagus, tapi suaranya sendiri masih tetap kaku.

"Kuusukusu*, Nozomu-san. Kamu terpesona dengan senyum Ai ane-sama kan."

[TN: Giggle (Cekikikan)]

(Tu, tunggu sebentar Somia-chan!!)

Nozomu panik mendengar komentar Somia.

(Memang benar aku terpesona, tapi dia tidak harus mengatakannya secara langsung di depan orangnya!)

"Fufu, begitukah, sebuah kehormatan bagiku."

Nozomu panik karena Somia mengatakan sesuatu yang tidak perlu, tapi Irisdina segera menjawab tanpa ragu-ragu.

Sepertinya, dia telah dimainkan oleh keduanya. Nozomu menatap mereka dengan rasa malu, Somia menjulurkan lidahnya untuk menutupi keisengannya, dan Irisdina meletakkan tangannya di mulutnya dan tersenyum. Ekspresi mereka sangat lucu dan itu membuat Nozomu memaafkan mereka.

(... Jadi cantik memang enak ya...)

"Ngomong-ngomong, kamu ada di ruang kesehatan saat makan siang hari ini. Terima kasih untuk bantuannya saat itu."

Berpikir bahwa Nozomu lebih ramah dari yang dia kira, Irisdina mengucapkan terima kasih atas bantuannya selama istirahat makan siang.

"Tidak, aku hanya kebetulan berada di ruang kesehatan... dan Norn-sensei lah yang mengobatinya."

"Tetap saja, kamu langsung membawakan kami obat setelah kamu mengetahui bahwa siswa yang kami bawa terluka."

"Yah, tidak etis untuk tidak melakukan apa-apa dalam keadaan seperti itu... tapi, Irisdina-san juga membawanya ke ruang kesehatan meskipun seorang siswa yang tidak ada hubungannya denganmu terluka."

"Ya, aku tidak bisa mengabaikan sesuatu selama aku menyadarinya. Itu wajar untuk membantu seseorang yang terluka."

Seperti yang Nozomu pikirkan, Irisdina memiliki kepribadian yang baik. Dia membantu jika ada yang dalam kesulitan bahkan jika dia tidak terlibat dengannya. Itu sepertinya merupakan sifatnya.

Dia berkata, "Aku akan membantu jika ada orang yang membutuhkan", dan tidak merasa terpaksa atau tidak wajar tentang hal itu. Nozomu yakin Irisdina adalah orang yang dapat membantu orang secara alami.

Gadis seperti itu tampak mempesona dan bersinar bagi Nozomu.

=================================================

[Iris POV]

Dia sedang berbicara dengan anak laki-laki di depannya, tapi Dia masih tidak berpikir dia adalah orang yang dirumorkan.

Dia baru-baru ini mendengar bahwa seseorang membantu adik perempuannya yang mempunyai masalah di taman, tapi dia tidak pernah berpikir itu dia.

Anak laki-laki itu, yang adik perempuannya bicarakan dengan gembira dengan orang yang dirumorkan, sangant berbeda, sama seperti apa yang dia rasakan di ruang kesehatan.

Nozomu Bountis.

Setidaknya tidak ada yang mendengar nama ini dengan pikiran yang baik. Mantan kekasih teman sekelasku, Lisa Hounds, dan seorang pengkhianat yang mengkhianatinya. Ketika aku bertanya pada kenalannya dan beberapa siswi, cerita serupa muncul, dan kebanyakan dari mereka sangat marah padanya.

Lisa tidak jatuh cinta dengan bakatnya dan dia tidak mentolerir kekerasan yang tidak wajar. Dia adalah wanita yang menarik dari sudut pandangku, dan dia adalah orang yang baik.

Pada musim panas tahun pertama dirumorkan bahwa Lisa ditinggalkan oleh kekasih dan teman masa kecilnya.

Pada saat itu, sekolah kami hanya tentang cerita itu, dan banyak siswa yang khawatir dan bergegas menuju Lisa ketika dia ditinggalkan oleh kekasihnya.

Semua orang yang bergegas ke arahnya sangat marah pada anak laki-laki yang meninggalkannya, dan aku mendengar bahwa dia telah dibully sejak saat itu.

Sebagai sesame wanita, ketika aku mendengar cerita itu, aku juga merasa marah pada anak laki-laki yang mengkhianatinya, tapi aku pikir itu terlalu berlebihan.

Aku melihat anak laki-laki di depanku. Dia anak laki-laki biasa yang tidak terlihat luar biasa dan bisa ditemui dimana saja.

Aku sedikit terkejut bertemu dengan adik perempuanku yang menggodanya sambil tersenyum dan tampak melekat padanya.

Keluargaku besar, meskipun aku tidak ingin banyak bicara, dan dikatakan disebut sebagai keluarga yang terkenal. Keluargaku telah melayani negara untuk waktu yang lama dan telah menempatiposisi penting.

Bersamaan dengan itu, ini menjadi kekuatan besar, dan kekuatan itu memiliki pengaruh pada Solminati Academy.

Banyak serangga yang mendekati kekuatan itu untuk menyedot nektar manis.

Serangga secara alami menargetkan kami, sepasang saudari, putri sah dari kepala keluarga, dan mendekati kami dengan menyembunyikan hati mereka yang tercemar dengan senyuman seperti sebuah "topeng Noh".

Mungkin karena kita telah dikelilingi oleh orang dewasa serakah seperti itu sejak kami masih kecil, baik adik perempuanku dan aku menjadi sensitif terhadap niat jahat di dalam hati orang-orang, dan ketika kami berbicara dengan orang seperti itu, kami berbicara dengan gembira sambil membuat tembok besar di hati kami.

Aku dan adik perempuanku telah mempelajari taktik seperti itu, tetapi ketika bermain dengannya, adik perempuanku tidak memiliki dinding seperti itu, dan dia mengekspos dirinya yang sebenarnya apa adanya. Bahkan jika aku berbicara tatap muka seperti ini, tidak ada rasa was-was di hatiku.

Aku tidak berpikir aku harus mengatakannya, tetapi penampilanku terlihat cukup bagus. Aku tidak suka laki-laki seumuranku karena mereka cenderung melihat dada dan pantat ku dan pada saat yang sama aku juga merasakan tatapan nafsu mereka.

Namun, aku tidak merasa tidak nyaman dengannya. Aku bingung ketika saudariku menunjukkannya, tetapi aku tersenyum dan tidak menunjukan rasa tidak nyaman.

Seorang pemuda misterius. Itulah kesan pertama yang kumiliki tentang dia.

================================================== =====

Setelah itu, matahari mulai turun dan sunset mulai menyinari taman, jadi Nozomu mengucapkan selamat tinggal pada keduanya dan kembali ke asrama.

Dalam perjalanan kembali, Nozomu sedikit senang ketika dia mengingat percakapan dengan Irisdina.

Sudah lama sejak dia berbicara secara alami dengan orang-orang seusianya seperti itu.

(Aku tidak berpikir kita memiliki kesempatan untuk berbicara, tapi aku harap kita bisa berbicara lagi)

Begitu dia kembali ke asrama, dia bersiap dan meninggalkan asrama. Dia menuju ke gubuk Shino. Karena besok adalah liburan, Nozomu memutuskan untuk berlatih di malam hari dan tinggal di gubuk Shino. Gubuknya ada di hutan, jadi bahkan jika dia melepaskan ability suppression, tidak ada yang akan memperhatikan itu. Setiap kali Nozomu melepaskan kekuatan Dragon Slayer, dia selalu melakukannya di sana.

“…………?”

Tak lama setelah meninggalkan asrama, Nozomu merasakan tatapan aneh. Seseorang telah mengikutinya sejak dia meninggalkan asrama.

Nozomu mengira itu adalah seseorang yang tidak menyukainya di sekolah, tapi tampaknya tidak demikian, karena tatapan orang itu tidak bermusuhan.

Orang itu masih mengejarnya bahkan setelah meninggalkan kota dan hanya terasa satu tatapan, jadi sepertinya hanya ada satu orang yang mengikuti.

"Aku ingin tahu apakah aku bisa menyingkirkannya jika aku memasuki hutan"

Namun, jika dia melakukannya dengan buruk, itu akan merepotka, jadi Nozomu masuk ke hutan apa adanya dan menuju gubuk seperti biasa.

Dia berjalan melalui hutan untuk sementara waktu, tetapi ketika dia merasa bahwa dia tidak bisa merasakan tatapan itu lagi, dia berhenti.

"Hmm, sepertinya dia sudah pergi, tapi siapa itu?"

Nozomu berpikir tentang pemilik tatapan itu, tapi tidak ada jawaban. Meskipun dia bisa mengira mengapa orang itu sangat gigih, tetapi spekulasi nya tidak akurat

(Mungkin, Karena aku membunuh seekor naga?)

Jika itu benar, itu akan buruk bagi Nozomu. Dia tidak bisa memprediksi apa yang akan masing-masing negara akan lakukan padanya.

(Tapi mengapa dia tidak mengikutiku sampai akhir? Aku tidak pernah mengira dia akan berhenti mengikutiku segera setelah aku memasuki hutan)

Meskipun dia membuat berbagai tebakan, Nozomu tidak bisa menemukan jawaban apapun, jadi dia langsung pergi ke gubuk Shino.

=================================================

[Mars POV]

"Seperti yang kupikirkan, dia pergi ke hutan"

Mars lah yang mengikuti Nozomu. Setelah bertemu Nozomu di hutan, dia bermaksud untuk berbicara tentang berbagai hal tanpa jalan keluar.

Namun, ketika pihak lain memasuki hutan, dia memutuskan bahwa itu berbahaya untuk memasuki hutan sendirian, jadi dia berbalik tepat di depan hutan.

“Dia sudah masuk hutan, tapi tidak apa-apa. kebetulan besok adalah liburan. Hari yang sempurna untuk mengajukan banyak pertanyaan."

Mars tidak berniat memasuki hutan sendirian di mana binatang iblis buas merajalela.

Jika dia bisa memastikan fakta bahwa Nozomu berada di hutan sendiri, dia berpikir bahwa Nozomu harus di interogasi, tapi dia sekarang berpikir tentang metode lain. Dan metode itu merupakan metode yang cukup memaksa….

===================================================

Setelah tiba di gubuk Shino, Nozomu meletakkan barang bawaannya dan membersihkan gubuknya.

Saat membersihkan, memorial tablet dan katana yang diletakkan di rak terlihat di penglihatan Nozomu. Itu adalah katana yang digunakan Shino.

Setelah kematian Shino, Nozomu, yang sedang menyortir barang di gubuk, menemukan surat wasiat yang diberikan kepada Nozomu.

Itu hanya berisi, "Aku akan memberimu pedangku."

Sejak awal, dia bermaksud menyampaikan semuanya dan menulis dengan benar surat wasiat di ambang kematiannya.

ketika dia melihat surat wasiat itu, Nozomu berpikir bahwa hal yang blak-blakan seperti ini memanglah seperti Shisho.

Namun, Nozomu belum menggunakan katana tersebut. Ada katana lain di pinggangnya, yang merupakan katana cadangan Shino, yang disimpan di gudang.

Nozomu masih melarikan diri, dan dia piker dia tidak cocok untuk memegang katana Shino.

Namun…….

(Shishō …… Aku belum bisa memiliki katana ini, tapi aku yakin suatu hari nanti ………………)

Setelah bersih-bersih, Nozomu mulai berlatih mengayun. Dia segera mengambil posisi pedang terhunus dari posisi naturalnya. Dia menarik katana dan menyerang dalam waktu yang sama, tebasannya menembus udara. Dia segera mengembalikan tebasan sembari mengeluarkan tebasan balikan, membuat tebasan itu tak berhenti tanpa ada momentum yang menghentikannya.

Tebasan ke kekiri, membalik tebasan sebelumnya, tebasan mendatar ………….

Menggeser berat tubuh dengan tumpuan kaki, otot-otot kakinya bekerja pada saat yang sama untuk menghubungkan garis miring tersebut tanpa pemborosan.

Nozomu terserap lebih dalam saat melakukan tebasan tanpa henti.

Akhirnya, suara di sekitarnya menghilang, dan mengubah tebasan katananya ke dalam dunianya sendiri.

Kali ini, dia mengaktifkan penguatan fisik bersamaan dengan teknik Qi. Saat dia memperhatikan katananya dan menebasnya, energi mengalir ke katana dan melepaskan gelombang kejut yang kuat. Kemudian dia beralih ke serangan fisik.

Pukulan lurus, melangkah ke depan diikuti dengan pukulan siku, lalu sapuan kaki dengan menurunkan pinggang dan memutar badan, diikuti dengan pukulan dari sarung pedang.

Serangan terus menerus dari pedang dan teknik fisik bersamaan membuat “tarian” nya berlanjut terus menerus.

Akhirnya, dia mengayunkan pedangnya ke bawah sekaligus. Nozomu bergerak tanpa henti seperti menebas udara dan angin nya membuat rambut nya bergoyang.

Nozomu memperbaiki kuda-kudanya dan menutup matanya sembari mengembalikan pedangnya ke sarung. Mulai sekarang, dia akan mati seketika jika dia tidak hati-hati.

Nozomu berkonsentrasi dan akhirnya, dia bisa melihat rantai di tubuhnya. Rantai ini adalah perwujudan dari "Ability Supression".

Mulai sekarang, dia akan melepaskan Ability Supression dan mengendalikan kekuatan dari Dragon Slayer.

“………… Fuu……”

Menahan nafas dan meletakkan tangan di rantai.

Jika gagal, Segel Dragon King Tiamat akan terbuka, dan jika itu terjadi Nozomu tak mungkin lolos.

Namun, dia tidak bisa mengalihkan pandangannya. Jika dia membiarkannya di luar kendali, itu tidak mungkin dapat diperbaiki lagi, tidak cukup penyesalan selama sisa hidupnya jika menjangkau Anri-sensei, Norn-sensei, Irisdina-san, dan Somia-chan, tapi juga semua orang!!!

Nozomu memutuskan untuk melepaskan rantai yang mengikatnya. Pada saat itu, kekuatan memenuhi tubuh Nozomu, dan itu meluap dari tubuh nya sampai Nozomu tidak dapat menahannya.

"Gh, Ghhhhh”

Nozomu mengatupkan giginya dan bertahan, tetapi terlalu banyak kekuatan menyebabkan roh Nozomu tersapu dalam sekejap mata, menyebabkan keringat mengalir deras di tubuhnya.

Terlalu banyak kekuatan dapat dengan mudah menghancurkan raga satu manusia kecil, tapi roh Nozomu berhasil menahannya.

Dengan menjadi Dragon Slayer dan mendapatkan sebagian dari kekuatan Tiamat, Nozomu mungkin telah mendapatkan beberapa resistensi terhadap kekuatan itu.

Namun, dia sudah mencapai batasnya. Nozomu mati-matian menolak tapi akhirnya mencapai batasnya dan rantai mengikat tubuhnya lagi.

“Ku! Haa…haa…haa…haa…………”

Ketika Ability Supression menahan kekuatan Tiamat, Nozomu ambruk di tempat.

Seluruh tubuhnya gemetar dengan keringat dari kekuatan yang tiba-tiba bereaksi, dan sepertinya itu tidak akan segera berhenti.

"Seperti yang kupikirkan, tidak peduli seberapa keras aku mencoba, batasnya hanya sekitar 2 menit ......... Sialan!"

Nozomu berbaring telentang.

Hasilnya tidak bagus. Lagi pula, dengan Nozomu saat ini, 2 menit adalah batasnya, dan tidak ada tanda-tanda untuk mengembangkannya lagi.

Ekspresi wajah Nozomu menunjukkan ketidaksabaran dengan pengendaliannya, yang tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan sama sekali.

Pada akhirnya, pelatihan hari itu tidak dapat memberikan hasil lebih lanjut, dan Nozomu pulang keesokan paginya.

Ketika Nozomu tiba di depan kamar asramanya, seseorang menyapanya.

"Yo, kau terlambat."

Mars-lah yang bersandar di pintu kamar Nozomu.

"...butuh sesuatu?"

"Aa, pinjamkan aku wajahmu "

Mars memberi tahu Nozomu dengan nada kuat.

"Apa maksudmu? Aku baru pulang kerja dan mengantuk."

Nozomu berbohong bahwa dia bekerja sampai pagi karena dia tidak bisa memberi tahu Mars bahwa dia berada di hutan untuk melatih kekuatan Dragon Slayer.

"Hmm, kerja? Dengan pergi ke hutan? Aku yakin Kau tidak bisa mendapatkan pekerjaan apa pun yang menyangkut tentang hutan karena Kau tidak memiliki rank yang cukup untuk itu. Tapi kenapa kau masih pergi ke hutan? "

Kata-kata Mars membuat kesadaran Nozomu memutih sejenak.

(Bagaimana dia tahu? Mungkin yang kemarin ………)

"Mungkin, orang yang mengikutiku kemarin  ..."

"Ah, itu aku .... Seperti yang kukira, kau memperhatikanku. Yah, tak masalah, aku punya sesuatu untuk ditanyakan. Ikuti aku."

Mars berbalik dan mulai berjalan. Nozomu tidak punya pilihan selain mengikuti punggungnya.


---------------------------------------------------
I'm back Bois, UAS dah END tinggal beberapa tugas doang yang sisa.
Tapi kelihatannya update dah mulai rutin
Maaf kalau kualitas TL ini rada menurun, otak masih dikit panas abis UAS + Tugas
---------------------------------------------------

0 comments:

Post a Comment