Saturday, June 26, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 2 Part 8

 

Dragon Chain Ori

Chapter 2 Part 8

Beberapa saat setelah Nozomu dan Mars berpisah dengan Irisdina, mereka tiba di Ushitotei.

"Apa yang kau lakukan! Onii-chan!!"

Mars diberi khotbah oleh Ena di Ushitotei. Ena, yang melihat Mars kembali dengan wajah murung, bertanya kepada Mars dan Nozomu, dan penyebabnya adalah Mars marah kepada Tima.

"Kenapa Oniī-chan langsung marah pada seseorang!!"

"………….Diam! Kenapa kau yang ribet!!Ini gak ada kaitannya denganmu"

"Apa yang kau bicarakan! Apa yang akan kau lakukan jika ini menyebabkan masalah bagi Hannah-san lagi!"

"…………Ah aku ingin lihat itu……"

Pertengkaran antara keduanya semakin intensif, dan Nozomu memutuskan keluar dari itu.

"Kau tidak perlu khawatir tentang itu. Ini adalah kejadian sehari-hari bagi mereka berdua."

"Hanah-san"

Hannah, pemilik Ushitotei, menaruh segelas susu dan makanan ringan di depan Nozomu, dan dia berkata seolah-olah dia tidak keberatan dengan pertengkaran keduanya

“Bagi mereka berdua, pertarungan semacam ini seperti skinship. Besok mereka akan kembali normal, jadi tidak ada gunanya mengkhawatirkannya."

Melihat sekeliling, beberapa pelanggan di toko tidak berusaha menghentikan keduanya, mereka hanya tersenyum.

Sepertinya itu pemandangan yang biasa di sini.

"Kenapa Onīchan selalu melakukan hal yang tidak berguna seperti itu! Mungkin Onīchan menyukai Tima-san !? Apakah ini seperti bagaimana seorang bocah mengganggu seseorang karena dia suka dengan orang itu!!"

"Jangan menilai orang lain seperti itu! Jangan mengarang emosiku seenakmu!"

Silat lidah besar-besaran terjadi di sebuah penginapan kecil sudah memanas dan Nozomu tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Kaca jendela penginapan bergetar dengan suara yang begitu keras, dan ada gelombang di susu dari cangkir Nozomu. Untuk lebih jelasnya, suaranya sangat bising bahkan jika dikatakan bahwa iblis sedang berkelahi, pasti mereka langsung percaya.

(Tapi pelanggan tidak bergerak sama sekali ………… hanya berapa banyak mereka….)

Bahkan dalam keadaan seperti itu, penampilan pelanggan di sekitarnya tidak berubah.

Melihat bahwa polisi militer tidak terburu-buru bahkan dengan suara seperti itu, tampaknya mereka menyadari ini hanyalah pertengkaran antara kakak dan adik.

Yang bikin luar biasa adalah penduduk local sekitar yang berlaku normal di tempat dengan pertengkaran seperti ini, atau antara kakak dan adik yang telah membuat adegan seperti itu diakui sebagai "biasa" ....

Baki!!!!!

Nozomu melihat sekeliling dan tertegun, suara keras tiba-tiba terdengar dari keduanya.

(Ap, Apa itu !!)

Ketika Nozomu buru-buru melihat ke arah suara itu, Ena mengangkat kursi dan membantingnya ke lantai.

"Ap, apa yang kau lakukan tiba-tiba!!"

"Apa pun yang aku katakan, Onī-chan tidak akan mengerti! Jika seperti ini, aku akan membuatmu mengerti dengan melatih kekuatan sejatiku!! Bersiaplah!"

Ena meraih kaki kursi dengan tangannya dan memegangnya dengan "seigan-no-kamae" (TL : postur dalam kendo).

Tapi, postur itu sangat aneh.

"Teyaa a a a a!"

Ena mengayunkan kursi ke arah kepala Mars. Mars menghindari kursi yang mengayun ke bawah dengan tergesa-gesa, mungkin karena kursi akan bertabrakan dengan kepalanya, wajahnya terlihat aneh.

"Apa, apa kau ingin membunuhku!! Jika sedikit terlambat, kepalaku akan pecah!!"

Ketika Nozomu melihat Mars yang baru saja menghindarinya, tubuhnya tampak diberi peningkatan. Sepertinya, dia menggunakan penguatan fisik.

(………… Tunggu sebentar. Bagaimana Mars, yang telah memperkuat tubuhnya, hanya mampu “hampir” menghindarinya?)

Nozomu merasa aneh, dan ketika dia melihat Ena, dia sepertinya meningkatkan fisiknya. Sepertinya, dia menggunakan penguatan fisik tanpa sadar.

(......... Bagaimana? Kudengar Ena-chan tidak pernah mengikuti pelatihan seperti penguatan fisik sekalipun)

Menurut Hannah dan rekan-rekannya, Ena tidak pernah menguasai teknik pertempuran.

Melihatnya secara tidak sadar memperkuat tubuhnya, dia mungkin cukup berbakat, seperti Mars.

………… Tapi, dia tidak punya ampun. Dia seharusnya tidak memukul kerabatnya dengan kekuatan fisik itu.

(Meskipun secara tidak sadar, Mars akan benar-benar mati jika dia tidak berhasil menghindarinya……………)

"Tunggu sebentar! Apakah kau baru saja memberitahuku untuk tidak menggunakan kekerasan saat kau menggunakannya !!"

(Yah... itu kalimat yang masuk akal untuk Mars yang akan dibunuh.........)

Mars benar-benar kehilangan keberaniannya.

Ena berusia 14 tahun dan tingginya sama sekali tidak tinggi. Namun, semangatnya saat ini sepenuhnya menguasai tempat ini. Pada tingkat ini, Mars benar-benar bisa terbunuh.

Aku pikir itu buruk, jadi aku memotong untuk menenangkan Emma.

"Ba, baiklah, Ena-chan. Menurutku itu sudah cukup..."

"Jangan ganggu Nozomu-san! Ini satu-satunya cara untuk merehabilitasi Onī-chan! Mungkin kepalanya akan berubah dan memiliki kepribadian yang baik!"

"Tidak tidak tidak! Sebelum itu, kepala Mars akan ‘berubah’ dalam artian lain! Tenanglah sedikit saja!"

Ketika Nozomu melihat Mars saat dia menenangkan Ena, Mars menggelengkan kepalanya ke atas dan ke bawah dengan kuat. Seperti yang kupikirkan, Mars menyadari bahwa emosi Ena saat ini sangat buruk.

"Tidak bisa!! Aku yakin aku akan menyesal jika tidak melakukannya di sini!!"

(Tidak tidak tidak! Aku yakin Kau akan menyesal jika Kau melakukan hal seperti itu!!)

Ena akan melompat ke Mars, dan Nozomu mencoba menangkapnya dan menghentikannya dari belakang, tapi Nozomu terguncang oleh kekuatan Ena dengan penguatan fisiknya.

(Tunggu, dia kuat!!)

Nozomu secara alami menggunakan penguatan fisiknya, tapi mungkin karena penguatan fisik Ena dilakukan secara tidak sadar, tidak ada penyesuaian sama sekali.

Mars benar-benar kehilangan semangat bertarung dan terpojok di sudut kamar.

Dilihat dari samping, itu adalah pandangan seorang suami yang melakukan kekerasan terhadap istrinya dan putrinya mencoba menghentikannya.

Tak perlu dikatakan, suami yang kejam adalah Ena dan istrinya adalah Mars. Putri yang mencoba menghentikan mereka adalah Nozomu.

Pelanggan yang menonton ketiganya mulai tertawa terbahak-bahak. Tampaknya pemerannya aneh, tetapi mungkin bagus sebagai komedi.

Namun, orang-orang yang bersangkutan sangat serius ……………….

Di akhir komedi, Mars akhirnya dihantam kursi oleh Ena. Tapi karena Nozomu berhasil melawan, Mars tidak jadi mati, dia pingsan dan diseret oleh Hannah ke kamarnya.

Pembersihan Mars…… Tidak… rehabilitasi?

Ena telah kembali ke senyum bisnis nya tanpa gangguan.

(... Un,akan kuingat untuk tidak membuat Ena-chan marah.........)

Atas pengorbanan sahabatnya, Nozomu mengukir satu aturan yang tak terlupakan dalam dirinya.

……… Namun, jika penyebabnya diubah, Mars, yang membayar kesalahannya sendiri maka .........

Kekacauan akhirnya berakhir dan Nozomu mengambil nafas dan duduk di kursinya.

Kejadian tadi tampaknya menarik pelanggan daripada menjauhkan mereka, dan kursi pelanggan di toko hampir penuh, dan hanya meja tempat Nozomu yang sedang kosong.

(Orang-orang yang tinggal di sini terlalu energik...)

Ketika Nozomu memikirkan hal itu, pintu toko terbuka dan pelanggan baru masuk.

"Ah, silakan masuk. Selamat datang di Ushitotei!"

Ena menyambut pelanggan baru dengan suara ceria. Sulit untuk mempercayai semua Qi yang dia gunakan sebelumnya.

(... Ena-chan itu tangguh .........)

Ketika Nozomu setengah terkesan, dia melihat seorang pelanggan yang datang, dan ekspresinya membatu.

"Hei Ken, apakah ini tokonya?"

"Ya, benar. Mereka menyajikan hidangan daging yang cukup enak."

Teman masa kecilnya Lisa dan Ken yang masuk.

"Maaf, kursinya sudah penuh sekarang, apakah tidak apa-apa jika membagi kursi dengan pelanggan lainnya?"

"Apakah tidak apa-apa? Lisa"

"Tidak masalah"

"Terima kasih banyak. Kalau begitu, silakan duduk di sini."

Ena berkata begitu dan datang bersama keduanya. Akhirnya, keduanya memperhatikan Nozomu dan berteriak kaget.

"Hah? Nozomu?"

"!!"

Saat ketika mata ketiganya bersilangan. Ekspresi Lisa menjadi curam sejenak.

“…………… Yaa”

Nozomu berhasil mengeluarkan suaranya, tetapi ekspresinya sangat kaku.

"E, ermm Nozomu-san, apakah kau mengenal mereka?"

"Y, ya. Kami adalah teman masa kecil..."

"Apakah.... begitu? Bolehkah berbagi meja...?"

"Ya ... aku baik-baik saja ..."

Ena ragu-ragu dalam suasana suram dari tiga teman masa kecil, tapi Nozomu setuju untuk berbagi meja karena tidak ada kursi lain.

"E, ermm... apakah anda, kedua pelanggan setuju dengan ini?"

"Aku baik-baik saja ..."

"………………ne……”

Jawab Ken sambil memperhatikan keadaan Lisa, dan Lisa pun setuju.

==================================================

[Nozomu POV]

Ketiganya duduk menghadap satu meja. Suasananya tidak bagus. Sementara itu, Nozomu teringat masa lalu mereka.

Sebelum menjadi seperti ini, kami bertiga sering keluar dan berbicara tentang berbagai hal-hal sambil berkeliling berbagai tempat.

Tentang hal-hal di sekolah, tentang keluarga di kampung halaman kita, dan tentang impian kita.

Lisa selalu ingin berpetualang. Aku harus pergi dengan Lisa, dan Ken tidak bisa menahannya dan berkata, "jadi aku harus ikut juga?"

Saat itu, kami tidak ragu untuk bisa tetap bersama, meskipun itu sulit. Namun, kita tidak lagi bersama. Tepatnya, aku adalah satu-satunya yang ditinggalkan.

Aku masih tidak mengerti kenapa Lisa membuangku. Lisa masih menunjukkan ekspresi kakunya padaku, senyumnya yang seperti matahari tidak ada lagi, dan hanya kemarahan yang membara tertinggal di belakang matanya.

Aku tidak bisa berkata apa-apa saat melihat wajah itu.

"Jadi Nozomu juga ada di toko ini. Apakah kau sering datang?"

Ken berbicara padaku. Suaranya tidak terlalu kaku, dan sejujurnya aku berterima kasih padanya untuk berbicara padaku karena aku tidak tahu bagaimana menghadapi Lisa.

Aku tahu bahwa ini hanyalah pelarian, tetapi aku pikir ini setidaknya akan memicu sebuah percakapan.

"Yah, aku datang akhir-akhir ini. Orang tua temanku yang menjalankan toko ini, dan pegawainya adalah adik perempuan temanku."

"Hee. Omong-omong, aku mendengar bahwa hidangan daging di sini enak, tapi bagaimana menurutmu?"

Aku masih ingat steak kelinci yang diberikan Hannah kepadaku. kuah itu meluap dengan daging yang kecokelatan. Tentu saja, itu enak.

"Itu benar. Kau bisa mengharapkannya."

"Begitukah! Aku senang. Temanku memperkenalkan aku ke restoran yang lezat, jadi aku pikir aku akan makan dengan Lisa dan mencobanya."

".........Begitukah... baguslah kalau begitu..."

Kata-kata Ken "bersama Lisa" menyakiti hatiku. Itu sudah terlihat sejak Lisa dan Ken mulai berkencan. Dia berjalan bersama Ken. Dia tersenyum di sebelah Ken. Dan dia Kembali pulih dengan Ken.

Aku menemukan bahwa dia sangat percaya pada Ken, dan itu membuatku semakin sengsara.

… .Kemudian aku lari, untuk latihan, dan ke mimpi lamaku yang tidak bisa kupenuhi lagi.

Aku memejamkan mata dan membayangkan orang penting itu.

...... Orang yang membuatku sadar.

Aku mengambil nyawanya dan membuatku sadar bahwa "kau melarikan diri." Dia mengatakan kepadaku ... "Tidak apa-apa jika Kau tidak lupa bahwa Kau melarikan diri."

Ketika aku mendengar itu, aku merasa bahwa aku dapat menerima diriku yang lemah. aku belum bisa bergerak maju. Namun, aku memutuskan untuk menghadapi kenyataan bahwa aku melarikan diri.

………… Jadi aku akan mencoba bertanya lagi padanya. “Kenapa ………”

"Hei Lisa. Kenapa aku dicampakkan olehmu?"

"!!!!!!"

Lisa membuka matanya lebar-lebar dan langsung menurunkan pandangannya. Tubuhnya gemetar dan emosinya tidak terkendali.

"Nozomu, itu ........."

Ken mencoba menghentikanku, tapi aku mengabaikan suaranya. Fakta bahwa aku melarikan diri juga termasuk alasan mengapa aku dibuang.

Untuk menghadapi kenyataan bahwa aku melarikan diri, aku harus bertanya pada Lisa mengapa. Kalau tidak, aku mungkin tidak dapat bergerak maju ketika aku memutuskan untuk melakukannya.

"Hei, kenapa aku.....”

"... Jangan main-main denganku."

"Eh"

"Jangan main-main denganku !!!!!!"

Dia berteriak padaku, memukul meja, menendang kursi, dan berdiri.

"Sekarang! Kenapa sekarang! Jangan main-main denganku!!!"

Aku tidak bisa mengatakan apa-apa pada suaranya yang penuh kebencian, penuh amarah, dan ... di atas segalanya, itu menyedihkan seperti sedang merobek hatinya sendiri.

======================================================

Tengah malam di Arcazam Central Park. Sebuah bayangan diterangi dan diproyeksikan oleh cahaya bulan di kegelapan.

"Sedikit lagi"

Itu adalah seorang pria tua yang diproyeksikan. Dia mengenakan pakaian butler hitam dan sedang bermain dengan sesuatu dengan tangan terbungkus sarung tangan putih.

"Meskipun Tuhan mengatakan dia tidak tertarik, dia selalu menyuruhku untuk membawanya pulang ..."

Sambil merasakan kontradiksi dalam kehidupan Tuannya sendiri, dia mengalihkan pandangannya ke sudut kota dan mulai berjalan sambil bergumam tanpa mengubah ekspresinya.

"... Aku tidak suka kekerasan, yah itu tergantung pada pihak lain. Jika sesuatu dilakukan dalam cara damai..."

Sebuah kota di mana semuanya ditelan oleh kegelapan dan dikelilingi oleh keheningan.

Sementara tidak ada yang bergerak, hanya roda takdir yang perlahan mulai bergerak……….


---------------------------------------------------

He’s Coming !!!

---------------------------------------------------

0 comments:

Post a Comment