Tuesday, June 8, 2021

Dragon Chain Ori Chapter 2 Part 3


Dragon Chain Ori

Chapter 2 Part 3

Sepulang dari Akademi, Nozomu, yang menyelesaikan pelajarannya, datang ke taman pusat Alcazar.

Taman ini dibangun di sekitar Akademi, di mana siswa membagi cerita mereka di sini sehari-hari dan berbagai kios berjejer saat hari libur, menjadi tempat bagi warga untuk bersantai.

Alasan Nozomu datang ke taman ini hanyalah untuk berpikir.

Saat dia berbaring di bangku taman, dia memikirkan apa yang dia lakukan dan ingin lakukan berkali-kali.

Tentang masa lalunya dan masa depannya. 

Hubungannya dengan Lisa, kata-kata yang ditinggalkan oleh Shisho, dan kekuatan naga dalam dirinya.

Tapi tidak peduli seberapa banyak dia memikirkannya, Nozomu tidak tahu apa yang ingin dia lakukan mulai sekarang. Tentu saja, itu wajar, karena dia baru saja memulai untuk menjalani “Masa Sekarang”.

Melihat kembali saat dia berlari, dia berpikir bukanlah hal yang baik jika dia membiarkan nya tetap seperti saat itu.

Tapi …………

Nozomu mengingat naga raksasa di dalam dirinya. Entitas yang dapat menelan, memakan, dan menghancurkan segalanya. Bahkan setelah pertarungan dengan Shino, Tiamat masih mengeluarkan hawa kehadiran yang luar biasa dalam diri Nozomu.

Wajah Nozomu terdistorsi. Ekspresinya terlihat sangat menyakitkan bahkan jika dilihat dari samping.

Saat dia dimakan oleh keberadaan yang luar biasa itu, dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya nanti.

Solminati Academy didirikan dan dipelihara dari investasi banyak negara di benua tersebut. Karena sumber daya manusia yang dilatih di Akademi akan mempengaruhi situasi internasional di masa depan, Akademi menarik perhatian dari pemerintah masing-masing negara dan tawar-menawar politik selalu dilakukan baik di “depan” maupun di “belakang” akademi.

Jika seorang Dragon Slayer yang tidak muncul selama ratusan tahun muncul di tempat seperti itu ………….

Bagi Nozomu, Tiamat yang masuk kedalam dirinya terlalu membebani mental dan fisiknya

"Apa yang Kamu lakukan, Nozomu-san?"

Nozomu tiba-tiba dipanggil oleh sebuah suara saat dia memikirkan masalahnya.

Melihat ke samping, seorang gadis berusia sekitar 10 tahun mengintipnya dengan kucing hitam di lengannya.

"Sepertinya Kamu memiliki wajah yang sangat kesakitan, apakah Kamu baik-baik saja?"

Gadis itu terlihat sangat khawatir. Nozomu buru-buru memperbaiki ekspresinya dan tersenyum pada gadis itu.

"Un. Aku baik-baik saja, Somia-chan."

Namanya Somiliana.

Pertemuan antara Nozomu dan gadis itu pada saat Nozomu berhasil naik ke tahun ketiga.

Nozomu pergi jalan-jalan di kota Ketika Akademi diliburkan untuk sementara waktu karena pergantian tahun. Setelah entah bagaimana bisa lulus ujian tambahan di ujian akhir tahun dan membuat kenaikannya diputuskan.

Dia berhenti di sebuah warung makan di taman untuk membeli makan siang. Dia membeli roti gandum dengan sayuran dan sosis yang terjepit di antara mereka [TN: Hotdog].

Saat dia berjalan-jalan dan memakan roti yang dia beli, dia melihat seorang gadis dengan gugup melihat pohon yang ada di taman.

Dia sendirian dan kelihatan kesulitan.

Tidak ada pilihan lain bagi Nozomu selain pergi ke sisi gadis itu dan memanggilnya.

"Apa ada yang salah?"

"Eh"

Gadis itu menengok ke arah suara Nozomu dan menatapnya. Dia berumur sekitar 10 tahun dan memiliki rambut hitam mengkilap yang dipangkas sampai di bahunya, gadis manis dengan mata hitam legam yang dalam.

Fitur wajahnya yang muda cocok untuk gadis di usianya.

"Mmm, aku sebenarnya sedang bermain dengan Kuro-chan ..."

Gadis itu berkata begitu dan menatap pohon itu.

Ketika Nozomu melihat ke atas pohon, ada seekor kucing hitam di dahan pohon dan tampaknya kucing itu adalah Kuro yang sedang bermain dengan sesuatu di dahan pohon.

"Itu adalah hiasan lenganku, Kuro-chan itu tidak cocok untukmu. Tolong berikan itu kembali Kuro-chan."

Mungkin kucing hitam itu sangat menyukai hiasan lengan itu, dia memilih untuk bermain dengan hiasan lengan daripada si gadis.

"Yah mau gimana lagi"

Nozomu memasukkan roti yang baru dimakan setengah ke perutnya dan mulai memanjat pohon. 

Kucing hitam itu mengangkat ekornya dan merasa terancam melihat Nozomu.

"Kembalikan itu dengan tenang."

Nozomu naik ke ketinggian yang sama dengan si kucing hitam dan mencoba menangkap kucing itu, tetapi si kucing hitam malah mengancamnya dengan "Fusha" dan mengayunkan cakarnya untuk melawan.

"Hei!! Jangan melawan!!"

"Fugya!"

Kucing itu melawan lebih jauh dan akhirnya melompat ke arahnya. Tidak dapat bergerak di pohon, Nozomu tercakar oleh si kucing hitam.

"Aw aw aw!!!! Kucing sialan ini!!!"

Perkelahian hebat antara Nozomu dan kucing terjadi di dahan pohon yang sempit. Dia tidak bisa bergerak karena dia berada di pohon, dan kucing itu hanya mencakarnya seolah berkata, "Itu bukan urusanku!"

Keseimbangan Nozomu berangsur-angsur hilang, ranting-rantingnya mulai retak, lambat laun tidak dapat menahan beban dan akhirnya patah. Dahan itu putus dengan suara “crack”

"Wah!!"

"Nya~nya~!!!"

Tertarik oleh gravitasi, Nozomu dan kucing itu jatuh ke tanah.

Namun, seperti yang diharapkan dari seekor kucing. Kucing hitam itu dengan cepat berbalik di udara dan jatuh di pelukan gadis itu.

Dibandingkan dengan itu, Nozomu tidak bisa mendapatkan posturnya dan jatuh ke tanah dengan posisi yang canggung. Dia terjatuh di tanah dengan erangan menyedihkan, "Guh!".

"... E, ermm... kamu baik-baik saja?"

"......... Un...Ya.. aku baik-baik saja"

Nozomu berhasil bangun sambil menahan rasa sakit dan menjawab begitu.

Gadis itu menatap dengan cemas dan Nozomu mengingat perilaku menyedihkannya dan merasa malu.

"Lebih penting lagi, apa hiasan lengannya baik-baik saja?"

Kucing hitam itu masih menempel pada hiasan lengan milik gadis itu, tetapi dekorasi lengan itu sendiri tampaknya baik-baik saja.

"Syukurlah. Terima kasih."

Gadis itu tampak lega dari lubuk hatinya, dan dia tersenyum seperti bunga yang mekar. Untuk pertama kalinya dalam beberapa saat, Nozomu Kembali mengeluarkan senyum alami dengan ekspresi polos dan murni.

Hati Nozomu mungkin tegang tanpa dia sadari karena kematian Shino dan tempat untuknya dirinya sudah menghilang.

"Maaf. Aku lupa memperkenalkan diri. Aku Somiliana. Teman-temanku memanggilku Somi!"

"Aku Nozomu Bountis. Tidak apa-apa dengan Nozomu. Somia-chan ... Bolehkah Aku memanggilmu seperti itu?"

"Ya! Tolong perlakukan aku dengan baik, Nozomu-san!"

"Ya disini juag, tolong perlakukan aku dengan baik."

Meskipun mereka memperkenalkan diri satu sama lain, Nozomu memperhatikan pakaian gadis itu, yang mana adalah seragam Ecross.

Ecross adalah Akademi afiliasi dengan Solminati Academy, dan biasanya anak 10 tahun menghadiri Ecross.

Tujuan didirikan Akademi ini adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan mendidik anak pada usia dini untuk mengembangkan kemampuan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Anak-anak dari seluruh benua dan anak-anak dengan kemampuan langka dikumpulkan dan diberi arahan di Ecross Academy.

"Somia-chan, Kau murid Ecross kan."

"Ya! Itu benar. Aku kelas lima tahun ini."

Ecross adalah Akademi sampai tahun keenam (SD). Ini berarti dia telah dididik selama minimal lima tahun.

Memasuki Ecross bisa diartikan bahwa bakatnya sudah diakui oleh beberapa negara. Nozomu berpikir, ada perbedaan besar dengannya, yang telah tertinggal setidaknya selama sepuluh ribu tahun.

"Tapi Nozomu-san, Kamu murid di Solminati Academy kan!"

Dia memukulnya dengan senyum seperti bunga matahari di wajahnya.

"Un. Yah, aku orang yang tidak berpengalaman, perjalananku masih panjang. Aku di kelas 10 yang mana kelas paling bawah."

"Apakah seperti itu? Kalau begitu, sama denganku! Perjalananku juga masih panjang!"

Somia menjawab dengan malu-malu dan menjulurkan lidahnya. Dia adalah gadis yang sangat ekspresif.

Ketika Nozomu melihat senyumnya, Nozomu juga secara misterius menjadi bersemangat.

(Entah bagaimana, Somia-chan sepertinya akan cocok dengan Anri-sensei.)

Nozomu ingat wajah guru kelasnya. Dia sepertinya berada di dunia yang sama dengan Somia, dengan kepribadiannya yang santai dan senyum cerahnya yang seperti bunga matahari.

"Omong-omong, apakah Somia punya tujuan? Kau bilang "masih jauh", jadi entah bagaimana Aku rasa Kau memilikinya."

"Ah, Ya! Ane~sama adalah tujuanku!"

Ketika ditanya tentang "Ane~sama”, Somia menjadi lebih banyak bicara dan senyumnya bahkan lebih cerah dengan peningkatan sebesar 50%.

"Ane-sama kuat"

"Ane-sama keren"

"Ane-sama baik"

Orang yang dimaksud tampaknya cukup hebat dan Somia-chan juga mencintai "Ane-sama" dari lubuk hatinya dan sangat jelas bahwa dia sangat meraihnya.

Pada saat yang sama, Nozomu merasa khawatir. Khawatir bahwa Somia akan menjadi kewalahan, terluka, atau diculik oleh orang aneh.

Sejauh yang Nozomu dengar dari ceritanya, dia sepertinya mirip dengan "Anesama" -nya, jadi mereka benar-benar kakak beradik.

"Ngomong-ngomong, kucing hitam ini. Apakah dia masih bermain?"

Ketika Nozomu melihat kucing hitam di lengan Somia-chan, kucing hitam itu masih bermain dengan hiasan lengan. Dia melihat dari dekat dan menemukan bahwa ornament di hiasan lengan itu didekorasi dengan hati-hati dan memiliki lonceng kecil yang didekorasi dengan cara yang sama, yang mana terlihat sangat berharga bahkan bagi mata para amatir.

"Hiasan lengan ini tampaknya cukup berharga, tapi apa ini sebenarnya?"

"Oh, hiasan lengan ini sepertinya sudah diturunkan dari generasi ke generasi dan tampaknya menjadi tradisi, dan dikatakan bahwa jika Kamu memiliki ini, Kamu pasti akan dapat bertemu lagi suatu hari nanti bahkan jika Kamu berpisah."

"Hee, tradisi itu pasti membuatmu sangat bahagia."

"Ya! Dulu hiasan ini hanya dibiarkan berdebu di Gudang, tapi Ane-sama memberikannya kepadaku! Aku harap ikatan kami akan terus berlanjut bahkan jika kami meninggalkan rumah."

Dia dengan senang hati berbicara tentang hiasan lengannya. Dia mungkin menginginkan ikatan keluarganya tetap terjalin di atas segalanya, seperti halnya tradisinya untuknya. Dia ingin merasakan keluarganya terikat dengan selalu memakai hiasan lengan itu sebagai tradisi.

Dia membicarakannya, tapi kemudian dia ingat kucing hitam itu masih bermain dengan hiasan lengannya dan dia mengambilnya.

"Oh, benar. Kuro-chan sudah cukup."

Ketika dia mengambil hiasan lengannya, "berikan kembali, kembalikan" kucing hitam itu mengepakkan lengannya seperti bayi yang mainannya diambil.

"Meski begitu, itu kucing jantan yang sangat nakal."

"Eh!"

"Karena dia mengambil barang-barang pemiliknya dan banyak bermain dengannya dan dia masih merasa itu belum cukup ....."

"... Um ........."

Somia-chan mencoba mengatakan sesuatu.

"Um, Nozomu-san. Kuro-chan... itu betina........."

"……………E?”

"Kubilang, Dia betina."

Sepertinya kucing hitam ini adalah betina. Kucing ini sangat nakal dan bahkan sampai berkelahi dengan Nozomu di cabang pohon, jadi dia hanya bisa menganggapnya sebagai jantan.

(Biasanya, Kuro adalah nama yang diberikan untuk pejantan)

"Um... kenapa menamainya Kuro?"

"Yah, entah bagaimana aku merasa itu lucu, kan?

"…………Oh."

Sepertinya, rasa penamaannya sedikit aneh.

"Selain itu, aku bukan pemilik Kuro-chan, mungkin, aku yakin kucing ini hanya kucing liar."

Banyak yang bercerita bahwa kucing ini sering dilihat di bangunan Ecross Academy dan Somia-chan akhirnya mulai bermain dengannya.

"Hee, jadi dia kucing liar? Sepertinya dia sangat menyukai Somia-chan, jadi aku ingin tahu apakah Somia-chan ingin mencoba memeliharanya ..."

Nozomu mengulurkan tangannya ke Kuro setelah mengatakan hal itu.

"Sha!!!"

"Oww!!"

Tiba-tiba Kuro mencakar tangan Nozomu.

"Ah! Apakah Kamu baik-baik saja? Kuro-chan sangat sulit untuk dipuaskan dan sulit untuk menerima orang."

"Aw aw aw. Begitukah?"

"Ya, semua anak laki-laki di kelasku juga tidak bisa. Tapi anak perempuan baik-baik saja..."

(Apakah hanya anak laki-laki yang tidak boleh ...)

Entah bagaimana, kucing hitam ini sepertinya hanya menyukai anak perempuan. Ketika Nozomu menatap Kuro sambil menggosok tangannya yang tergores, dia diam di pelukan Somia dan persis seperti kucing rumahan.

Ketika Kuro melihat Nozomu menatapnya, dia berbalik dan mulai bersantai di dalam pelukan Somia.

(K, Kucing ini!)

Nozomu memelototi Kuro, tapi Kuro mengabaikan Nozomu sepenuhnya. Dia mencoba untuk merebut hiasan lengan Somia sekali lagi.

"Wa, tunggu, jangan lakukan itu Kuro-chan!"

Dalam artian tertentu, perilaku itu sangat mirip dengan kucing.

Setelah itu, sebuah pertarungan hebat antara Kuro yang mencoba bermain dengan hiasan lengan, dan Nozomu yang mencoba menghentikannya terjadi, dan kemudian keduanya berhenti ketika diceramahi oleh seorang anak berusia 10 tahun.

=================================================

Itulah pertemuan antara Nozomu dan Somia. Setelah itu, mereka bertemu di taman ini beberapa kali dan saling mengobrol. Terkadang ada pertempuran besar yang terjadi antara manusia dengan binatang.

"Ngomong-ngomong, Somia-chan. ulang tahunmu hamper datang kan?"

"Ya! Aku akan segera berusia 11 tahun!"

Dia berkata bahagia dengan senyumnya yang biasa, tapi kemudian ekspresinya memudar

"Tapi, sepertinya ayahku tidak bisa datang meskipun itu ulang tahunku."

Menurut ceritanya, ayahnya selalu sibuk dan jarang pulang dan ibunya sudah meninggal. Dia hanya memiliki kakak perempuannya sebagai keluarga.

"Tapi Ane-sama akan mengadakan pesta ulang tahun untukku!"

Somia tersenyum lagi, menyimpan kesepian di dadanya dan bersikap riang.

(... Dia adalah anak yang kuat...)

Ketika dia memikirkannya sekarang, ketika Nozomu seusianya, dia akan dimanjakan oleh orang tuanya. Melihat dia berperilaku anggun, Nozomu terkesan dan sedih pada saat yang sama. Sangat menyakitkan baginya karena tidak ada yang memanjakannya saat dia menginginkannya.

Nozomu ingat tentang dirinya sendiri, di isolasi di Akademi, tidak bisa mengandalkan siapa pun, mengalihkan pandangannya, dan dia dapat hancur kapan saja seperti benang tipis yang ditarik kencang.

Pada saat itu, dia diselamatkan oleh kata "Selamat datang kembali" dan pelukan yang dilakukan Shisho-nya.

Dia mampu mengingat cinta orang-orang yang telah dia lupakan. 

Hatinya yang membeku dengan lembut meleleh dan Nozomu mampu menangis sekeras yang dia bisa.

Dia menyadari bahwa dia tidak sendirian. Berkat penerimaan Shisho-nya terhadapnya, dia akhirnya bisa menerima keinginan orang itu.

Dia mampu berbicara dengan sungguh-sungguh, bertarung dengan sekuat tenaga, dan menghadapi orang itu dengan serius.

Dan dia mengajarinya sesuatu yang penting ... untuk bergerak maju.

"Kalau Somia ulang tahun, mungkin aku juga harus memberikan hadiah"

"B, benarkah itu?!"

Dia bertanya dengan senyum lebarnya, mungkin dia tidak menyangka Nozomu akan menyiapkan hadiah.

"Ya, aku tidak bisa menyiapkan yang besar, tapi aku akan menyiapkan yang bagus."

"Ya! Aku menantikannya!!"

Tidak ada bayangan kesepian di wajahnya kali ini, seperti matahari".

(Aku senang. Tidak ada yang ingin melihat gadis manis sepertinya dengan ekspresi gelap.)

Nozomu melihatnya tersenyum dan merasa lega.

"Ngomong-ngomong, apakah ada sesuatu yang harus kau lakukan hari ini?"

Waktu Ecross untuk meninggalkan Akademi telah terlewat lama, dan Nozomu tidak mengerti mengapa Somia masih di sini.

"Ya, ane-sama datang menjemputku hari ini!"

(Berbicara tentang kakak perempuannya, orang yang dipuji olehnya ketika Aku bertemu dengannya, omong-omong, Aku belum pernah mendengar tentang kakak perempuannya secara detail.)

Melihatnya di taman di samping Solminati Academy sepulang dari Ecross, kakak perempuannya mungkin memiliki hubungan dengan Solminati.

"Somia-chan, apakah kakakmu di Solminati?"

"Ya, ane-sama juga seorang siswa di Solminati, sama seperti Nozomu-san!"

"Hee~ (T, tunggu…)"

Nozomu menatap wajah Somia. Dia memiliki rambut hitam mengkilap, mata hitam legam, dan wajah yang manis.

Bayangan seseorang datang di pikiran Nozomu saat melihat wajah Somia.

"Hei Somia-chan, mungkin kakakmu itu..."

"Somia, aku minta maaf telah membuatmu menunggu."

Ketika Nozomu berbalik ke suara yang tiba-tiba itu, tubuh Nozomu benar-benar membatu.

Rambut hitam lurus yang memanjang hingga pinggang. Dengan warna hitam pekat di matanya, penampilannya terlalu rapi dan tidak realistis. 

Wajahnya cantik dan setiap bagian tubuhnya diberkati oleh dewi kecantikan, mengeluarkan sebuah aura seperti yang hanya dimiliki oleh yang terpilih.

Dia adalah Irisdina Francilt, siswi terbaik tahun ketiga Solminati Academy.


-----------------------------------------------------------------------

Nozomu bukan Lolicon oke!!

Dia masih kepincut ama wajah anri-sensei, jadi bukan lolicon

--maaf kalo update selanjutnya bakal lama, UAS mimin 2 minggu—

Tapi abis itu update seperti biasanya sampai pengumuman lebih lanjut

---------------------------------------------------------------------------------


0 comments:

Post a Comment